Renungan : Tamparan Keras Untuk Seorang Anak Laki-laki yang Menolak Permintaan Ibunya

Penulis Unknown | Ditayangkan 15 Jan 2016

Sebuah cerita yang kami dapatkan dari laman Facebook dan broadcast via jejaring sosial. Cerita singkat yang mengisahkan seorang ibu dan anak laki-lakinya yang sudah mapan dan berkeluarga. Sebuah kisah yang akan menjadi renungan untuk kita semua, khususnya anak laki-laki yang masih memiliki tanggung jawab dan bakti kepada ibunya. Berikut kisahnya…

Renungan : Tamparan Keras Untuk Seorang Anak Laki-laki yang Menolak Permintaan Ibunya


***

Seorang ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu berkata : " Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu,? Ibu ada perlu buat beli beras.".

Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata: " Iya Bu, nanti Aku tanya istriku dulu", seakan berat untuk mengiyakan, karena belum tentu isterinya mengiyakan...

Ketika Sang Anak masuk ke dalam rumah ia melihat dus susu anaknya masih ada bandrol harga Rp 50.000, kemudian dia merenung. Jika 1 dus habis 1 hari x 30 hari x 2 th = 36 juta....!!!!.

Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya, harganya tak terhingga, super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang....Jika didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar??

Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. Dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dgn GRATIS..Maafkan anakmu ini yang tidak tahu balas budi..

Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 jt, sambil menangis ia berkata: "Ibu, jangan berkata pinjam lagi yaa, hartaku adalah juga milikmu, do'akan anakmu ini agar selalu berbakti padamu".

Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu ia berkata: "Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdo'a agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di SURGA nanti dalam kebahagian..

***

Bagi PARA ISTRI ingatlah bahwa rizki dari suamimu adalah juga hak mertuamu. Dan juga perlakukan lah ibu mertua seperti ibu kandung sendiri. Semoga bermanfaat dan menjadi renungan buat kita yang selama ini masih mikir-mikir untuk memenuhi permintaan orangtua, terutama ibu. Dan jangan biarkan bacaan bermakna ini dibiarkan begitu saja. Jadikan ladang pahala dengan membagikan kepada orang lain.
SHARE ARTIKEL