Sudah Benarkah Cara Kita Memperlakukan Ibu Selama Ini?
Penulis Unknown | Ditayangkan 06 Aug 2015Seseorang yang paling berjasa di dunia ini adalah seorang ibu. Ibu yang mengandung selama 9 bulan lamanya dan kemudian melahirkan anaknya ke dunia. Ibu pula yang merawat, menyuapi, menggendong, mengganti popok, serta memandikan anaknya dari bayi sampai ia bisa mandiri.
Tak hanya merawat dan membesarkan anak, tugas seorang ibu juga memberi pendidikan dan perlindungan kepada anaknya. Dengan kasih sayang mereka membesarkan anak-anaknya dan mendorong mereka agar saat dewasa kelak mereka menjadi orang yang sukses dan bisa menjadi kebanggaan baginya. Namun, setelah seorang anak sukses, apa yang ia perbuat kepada ibunya?
Seperti peribahasa kacang yang lupa pada kulitnya, begitulah kebanyakan anak yang tega menelantarkan ibunya. Saat mereka dewasa dan berumah tangga, ibu dianggap menjadi beban baginya dan merepotkan. Sehingga tak jarang anak-anak mengirim ibunya ke panti jompo atau meninggalkannya seorang diri di rumah sementara ia hidup mewah bersama istri dan anak-anaknya.
Mungkin kita bukan orang sekejam itu yang tega menelantarkan orang yang telah melahirkan kita ke dunia dan menjadikan kita hingga seperti ini. Namun, secara tidak sadar, banyak di antara kita yang masih memperlakukan ibu kita tidak dengan semestinya.
Di saat kita sudah dewasa, kita masih saja menyerahkan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci baju, dan membersihkan rumah kepada ibu kita. Padahal pekerjaan itu sudah seharusnya kita yang melakukannya. Bahkan, seringkali kita menambah pekerjaan ibu dengan menitipkan anak-anak kita untuk dijaga dan dirawat, sementara kita harus meninggalkan mereka untuk bekerja.
Bukan, bukan seperti itu perlakuan seorang anak yang seharusnya kepada ibunya. Ibu telah menghabiskan masa mudanya untuk merawat dan menjaga kita. Tak seharusnya kita memintanya untuk menghabiskan masa tuanya untuk menjaga dan merawat anak-anak kita juga. Jika seperti itu yang terjadi, lalu kapan ibu kita punya waktu untuk beristirahat, mendekatkan diri kepada Allah, serta melakukan hobi yang ia suka?
Sudah sepantasnya kita yang sudah dewasa dan hidup mapan untuk berbakti kepada orang tua dengan cara membahagiakannya di masa tuanya. Kita jaga ibu kita, kita perhatikan kesehatan dan makanannya, sesekali kita berikan hadiah kepadanya atau mengajaknya tamasya. Banyak hal yang bisa dilakukan seorang anak untuk membahagiakan ibunya.
Tak ada ruginya kita berbakti pada orang tua kita, justru hal itu yang akan menjadi ladang pahala bagi kita. Ingatlah bahwa surga ada di telapak kaki ibu. Perlakukan ibu kita dengan sebaik-baiknya, gantikan pekerjaannya, dan penuhi semua kebutuhannya. Insya Allah jika orang tua ridho, maka Allah juga akan ridho dan kita akan memperoleh kemudahan dalam hidup.