Sadis, Petugas Medis Dipukuli dan Dilempar Batu Nisan oleh Keluarga Jenazah Covid-19

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 22 Jul 2020

Sadis, Petugas Medis Dipukuli dan Dilempar Batu Nisan oleh Keluarga Jenazah Covid-19

Petugas medis nampak terjatuh karena dipukul - Image from regional.kompas.com

Tak terima keluarganya dikuburkan dengan protokol kesehatan 

Petugas medis melaporkan kejadian ini kepada kepolisian. Ia juga menunjukkan kondisinya dan teman-teman yang lebam-lebam karena aniaya yang dilakukan oknum keluarga. Bahkan petugas perempuan pun juga jadi korban. 

Stigma terhadap tenaga kesehatan kembali terjadi di tengah pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia. Di Palangkaraya, petugas pemulasaran pasien suspect COVID-19 tidak hanya diusir bahkan juga dilempar batu nisan.

Video pemukulan petugas tersebut viral di berbagai media sosial. Dalam video yang diunggah di akun Instagram @rinasenja nampak sejumlah orang memaki dan mengusir, bahkan beberapa orang melakukan kekerasan kepada petugas. 

"Tidak hanya dipukul, Tim SATGAS juga dilempar batu nisan," tulis keterangan foto di akun Instagram tersebut.


Petugas Dipukul Anggota Keluarga Korban

Petugas pemulasaran dari Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Kota Palangka Raya dipukul oleh keluarga suspect COVID-19 yang meninggal dunia. Insiden ini terjadi, ketika jenazah akan dimakamkan di TPU Islam kilometer 12 Jalan Tjilik Riwut kota setempat.

"Kejadian sore tadi sekitar pukul 15.00 WIB. Ki dari MDMC Kota Palangka Raya saat akan memulasarakan jenazah suspect dipukul anggota keluarga almarmum," kata Ketua MDMC Kota Palangka Raya, Aprie Husin Rahu dilansir dari Antara, pada Selasa 21 Juli 2020.

Jenazah Sudah Dikuburkan 

Dia menerangkan, kejadian tersebut terjadi saat dia dan tim MDMC yang menjadi bagian dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya selesai memasukkan peti jenazah ke liang lahat dan mulai melakukan penimbunan.

Aprie mengungkapkan, pada proses pemulasaraan ada 10 anggota MDMC, satu pegawai Diskominfo Kota Palangka Raya, petugas pemakaman dan kira-kira 30 anggota keluarga almarhum.

Oknum Anggota Keluarga Masih Terus Memukul 

Saat peti berisi jenazah dimasukkan dan liang lahat mulai ditimbun oleh petugas. Kemudian ada oknum anggota keluarga yang menyatakan tidak terima jika keluarganya dimakamkan secara protokol COVID-19.

Oknum anggota keluarga tersebut kemudian mendorong seorang petugas MDMC hingga terjengkang ke belakang. Melihat kejadian itu, sambil memerintahkan anggota MDMC lain menahan diri, Aprie meminta anggotanya untuk menjauh dari proses pemulasaraan.

Melihat kondisi semakin tidak kondusif dia pun meminta tim mundur dan meninggalkan lokasi pemakaman tersebut. Saat berusaha mundur tiba-tiba ada anggota keluarga lain yang masih memukul tim MDMC.

"Saat kami mundur, oknum itu mengejar dan memukul kami. Anggota kami yang wanita pun tak luput dari peristiwa itu. Satu anggota kami sempat pingsan usai di pukul, bahkan saat kami melakukan proses evakuasi pun kami juga masih dipukuli," kata Aprie.

Dilaporkan ke Polisi 

Saat ditemui di Mapolresta Palangka Raya, Aprie pun terlihat menderita sejumlah luka lebam di wajahnya. Bagian lengan dalam seragam MDMC yang dikenakannya pun sampai robek. 

"Pada dasarnya kami yang menjadi bagian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya hanya melaksanakan tugas. Kejadian ini kami laporkan ke polisi, pemerintah kota dan wali kota," katanya.

Dia pun berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Masyarakat juga agar lebih menahan diri dan mengedepankan aspek musyawarah dalam menghadapi perselisihan. 

Untuk alasan apapun, perilaku kekerasan tidak dibenarkan dalam kondisi tersebut.  Sebab di kondisi itu sebenarnya masih terbuka kesempatan untuk berbicara baik-baik dengan petugas pemulasaran. 

Dan lagipula keputusan penguburan ini bukan semata kehendak dari pihak rumah sakit atau tugas pemulasaran. Tetapi juga dalam rangka kebaikan semua pihak, yakni meminimalisir resiko penularan Covid-19. 

Semoga dalam menghadapi kondisi sulit apapun, kita semua diberikan ketenangan hati dan sikap bijaksana untuk mengatasinya.

SHARE ARTIKEL