Tata Cara Sholat Taubat Nasuha! Buat Para Pezina Wajib Baca

Penulis Desy wahyuningsih | Ditayangkan 22 Apr 2018


Tata Cara Sholat Taubat Nasuha! Buat Para Pezina Wajib BacaImage © www.wajibbaca.com

Setiap manusia pasti memiliki kesalahan dan pasti tidak luput dari dosa. 

Maka dari itu mari kita bertaubat mulai detik ini juga. Segera sholat taubat nasuha.

Dosa-dosa yang telah dilakukan baik itu dosa kecil maupun besar, baik itu sengaja atau tidak sengaja, semuanya telah tercatat dan kelak akan dimintai pertanggung jawaban.

Lalu apa yang harus dilakukan agar dosa-dosa berkurang bahkan hilang. Satu-satunya jalan adalah taubat. 

Allah yang Maha Pengampun akan mengampuni segala dosa-dosa seorang hamba yang bertaubat. 

Berikut ini kami kemukakan sebagian permasalahan berkenaan dengan taubat nasuha.

Baca Juga Cara Membersihkan Diri dari Dosa Zina agar Sepenuhnya Diampuni Allah SWT

Hadist Hadist Tentang Zina

Hebatnya taubat dalam menghapus maksiat dan dosa zina manusia.

Telah disampaikan beberapa Firman Allah SWT dan hadits yang shahih tentang larangan berbuat zina.

Semoga dengan penjelasan ini kita bisa mengamalkannya dan kita terhindari dari perbuatan zina. 

Hadits 1

لا يحل دم امرئ مسلم ، يشهد أن لا إله إلا الله وأني رسول الله ، إلا بإحدى ثلاث : النفس بالنفس ، والثيب الزاني ، والمفارق لدينه التارك للجماعة

“Seorang muslim yang bersyahadat tidak halal dibunuh, kecuali tiga jenis orang: ‘Pembunuh, orang yang sudah menikah lalu berzina, dan orang yang keluar dari Islam‘” (HR. Bukhari no. 6378, Muslim no. 1676).

Catatan: Para ulama menjelaskan bahwa hak membunuh tiga jenis orang di sini tidak terdapat pada semua orang.

Hadits 2

إن من أشراط الساعة : أن يرفع العلم ويثبت الجهل ، ويشرب الخمر ، ويظهر الزنا

“Tanda-tanda datangnya kiamat diantaranya: Ilmu agama mulai hilang, dan kebodohan terhadap agama merajalela, banyak orang minum khamr, dan banyak orang yang berzina terang-terangan” (HR. Bukhari no.80).

Hadits 3

ان رجلا من أسلم ، جاء النبي صلى الله عليه وسلم فاعترف بالزنا ، فأعرض عنه النبي صلى الله عليه وسلم حتى شهد على نفسه أربع مرات ، قال له النبي صلى الله عليه وسلم : ( أبك جنون) . قال : لا ، قال : ( آحصنت ) . قال : نعم ، فأمر به فرجم بالمصلى ، فلما أذلقته الحجارة فر ، فأدرك فرجم حتى مات . فقال له النبي صلى الله عليه وسلم خيرا ، وصلى عليه

“Ada seorang lelaki, yang sudah masuk Islam, datang kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengakui dirinya berbuat zina. Nabi berpaling darinya hingga lelaki tersebut mengaku sampai 4 kali. Kemudian beliau bertanya: ‘Apakah engkau gila?’. Ia menjawab: ‘Tidak’. Kemudian beliau bertanya lagi: ‘Apakah engkau pernah menikah?’. Ia menjawab: ‘Ya’. Kemudian beliau memerintah agar lelaki tersebut dirajam di lapangan. Ketika batu dilemparkan kepadanya, ia pun lari. Ia dikejar dan terus dirajam hingga mati. Kemudian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan hal yang baik tentangnya. Kemudian menshalatinya” (HR. Bukhari no. 6820).

Hadits 4

لا يزني الزاني حين يزني وهو مؤمن

“Pezina tidak dikatakan mu’min ketika ia berzina” (HR. Bukhari no. 2475, Muslim no.57)

Hadits 5

تغريب الزاني سنة

“Mengasingkan pezina itu sunnah” (HR. Ibnu Hazm dalam Al Muhalla, 8/349)

Hadits 6

قال أبو هريرة : الإيمان نزه فمن زنا فارقه الإيمان ، فمن لام نفسه وراجع راجعه الإيمان

Abu Hurairah berkata: “Iman itu suci. Orang yang berzina, iman meninggalkannya. Jika ia menyesal dan bertaubat, imannya kembali‘” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Syu’abul Iman, di-shahihkan Al Albani dalam Takhrij Al Iman, 16)

Hadits 7

إن اللهَ كتب على ابنِ آدمَ حظَّه من الزنا ، أدرك ذلك لا محالةَ ، فزنا العينِ النظرُ ، وزنا اللسانِ المنطقُ ، والنفسُ تتمنى وتشتهي ، والفرجُ يصدقُ ذلك كلَّه أو يكذبُه

“Sesungguhnya Allah telah menakdirkan bahwa pada setiap anak Adam memiliki bagian dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Zinanya mata adalah penglihatan, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu (zina hati) adalah berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah yang membenarkan atau mengingkarinya” (HR. Al Bukhari 6243).

Tata Cara Sholat Taubat Nasuha! Buat Para Pezina Wajib Baca

Dengan menghapuskan dosa dosa yang pernah dilakukan beberapa orang melakukan sholat taubat. 

Shalat Taubat adalah shalat sunnah yang dilakukan seorang muslim saat ingin bertobat terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan. 

Shalat taubat dilaksanakan dua raka'at dengan waktu yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat (lihat pada shalat sunnat).

Kemudian untuk waktu mengerjakan shalat taubat nasuha ada baiknya dikerjakaan saat malam tiba setelah Shalat isya sehingga anda bisa mengerjakan Shalat sunnah ini dengan khusyu dan tenang.

Namun Waktu Shalat Taubat juga bisa dilakukan saat siang dan malam hari hanya saja anda harus memperhatikan waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan Shalat Sunnah. 

Cara shalat taubat yang benar-benar nasuha sendiri sama persis dengan cara shalat taubat pada umumnya yang dilengkapi dengan bacaan Niat Shalat, Suratan Al Fatihah, Surat2 dan Salam. 

Seperti bacaan Tahlil setelah itu perbanyaklah membaca bacaan Istighfar yang dibaca minimal 100 kali karena manfaat dari bacaan Istighfar itu sendiri adalah untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.

Sholat Taubat Nasuha

Secara bahasa taubat artinya kembali, sementara secara istilah taubat berarti kembali kepada Allah, kembali pada syariat-Nya, mengakui segala bentuk kesalahannya dan menyesalinya, serta berjanji tidak akan mengulanginya kembali.

Allah berfirman,

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةً۬ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَڪُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُ ۥ‌ۖ نُورُهُمۡ يَسۡعَىٰ بَيۡنَ أَيۡدِيہِمۡ وَبِأَيۡمَـٰنِہِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَآ‌ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. At Tahrim : 8)

Perhatikan pada ayat diatas, dimana selain Allah menganjurkan untuk melakukan taubat nasuha juga menjanjikan bagi siapa pun yang bertaubat dengan syurga-Nya. 

Karena itu kita bisa memahami jika selain dari kebutuhan kita, bertaubat pun mesti menjadi keinginan kita akan pahala yang telah Allah janjikan melaluinya.

Berikut Tata Cara dalam Menjalankan Sholat Taubat Nasuha

Tata cara sholat taubat sama dengan sholat sunnah lainnya hanya yang membedakan adalah niat dari sholat tersebut.

Waktu sholat taubat

Waktu sholat taubat sendiri bisa dilakukan kapan saja, baik itu siang maupun malam, kecuali pada saat-saat dimana diharamkan untuk mengerjakan sholat seperti :

  • Mulai dari terbit fajar kedua hingga terbit matahari.
  • Saat terbit matahari hingga matahari naik sepenggalah.
  • Saat matahari persis di tengah-tengah hingga terlihat condong.
  • Mulai dari shalat ashar hingga tenggelam matahari.
  • Ketika menjelang matahari tenggelam hingga benar-benar sempurna tenggelamnya.
  • Beberapa kalangan ulama menyatakan bahwa waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat taubatadalah pada 2/3 malam atau semasa qiyamul lail dilaksanakan.

Selain itu, sholat taubat juga merupakan sholat nafilah yang tidak disyariatkan untuk dikerjakan secara berjamaah. 

Dengan kata lain, orang yang bertaubat harus melakukan sholat taubat sendirian.

1. Niat sholat taubat

Niat sholat taubat adalah :

أصلي سنة التوبة ركعتين لله تعالي

“USHALLI SUNNATAT TAUBATI ROKAATAINI LILLAHI TAALA.”

Artinya : “Saya niat shalat sunnah taubat dua rokaat karena Allah.”

2. Bacaan dalam sholat taubat

Pada dasarnya tidak ada ketentuan yang mewajibkan kita membaca bacaan khusus setelah membaca Al-Fatihah dalam suatu ibadah sholat.

Jadi kita bisa membaca ayat-ayat Al-Qur’an manapun yang kita hafal. 

Misalnya saja pada rakaat pertama kita membaca Surat Al- Kafirun dan pada rakaat yang kedua kita membaca surat Al-Ikhlas.

3. Bacaan dzikir dan do’a setelah sholat taubat

Setelah sholat sunnah taubat, dianjurkan bagi si pelaksana untuk memperbanyak membaca istighfar yang ditujukan untuk memohon ampunan dari Allah SWT. 

Dari Abu bakar Radiyallahu’anhu, bahwasannya Rosulullah sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

عَلَيْكُمْبِلاَإِلَهَإِلاَّاللهُوَالاِسْتِغْفَارِفَاكْثِرُوْامِنْهُمَافَإِنَّإِبْلِيْسَقَالَ : أَهْلَكْتُالنَّاسَبِالذُّنُوْبِوَأَهْلَكُوْنِيبِلاَإِلَهَإِلاَّاللهُوَالْاِسْتِغْفَارِفَلَمَّارَأَيْتُذَلِكَأَهْلَكَأَهْلَكْتُهُمْبِالْأَهْوَاءِفَهُمْيِحْسَبُوْنَأَنَّهُمْمُهْتَدُوْنَ

Artinya :

“Hendaklah kalian membaca Laailaaha illallah dan istigfar lalu perbanyaklah membaca keduanya karena iblis berkata : “Aku telah membinasakan manusia dengan dosa sedangkan mereka membinasakanku dengan Laailaaha illallah, istigfar, lalu tatkala aku mengetahui demikian maka aku binasakan mereka dengan (mengikuti) hawa nafsu maka akhirnya mereka menyangka dan merasa bahwa sesungguhnya mereka itu sedang mendapatkan petunjuk (dan sedang berada diatas kebenaran).” (HR. Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Ya’la).

Adapun bacaan istighfar tersebut adalah :

أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لا إلَهَ إلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأتُوبُ إلَيْه

“ASTAGHFIRULLAHAL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBU ILAIHI.”

Artinya :

“Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.”.

Hendaknya bacaan istighfar tersebut diucapkan sebanyak 100 kali.

Memperbanyak membaca tasbih

سُبْحَانَ اللّهِ وَ بِحَمْدِهِ

“SUBHANALLAHI WA BIHAMDIHI.”

Artinya :

“Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya.”

Membaca Do’a

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ تَوْ فِيْقَ اَهْلِ الْهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجِدَّ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّ غْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى اَخَافَكَ . اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ مَخَا فَةً تَحْجُزُ نِى عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى اَعْمَلَ بِطَا عَتِكَ عَمَلاً اَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ حَتَّى اُنَا صِحَكَ فِىالتَّوْ بَةِ خَوْ فًا مِنْكَ وَحَتَّى اَخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّا لَكَ وَحَتَّى اَتَوَ كَّلَ عَلَيْكَ فَ اْلاُمُوْرِ كُلِّهَاوَحُسْنَ ظَنٍّ بِكَ . سُبْحَانَ خَالِقِ نُوْرٍ

Artinya :

“Ya Alloh sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu Taufiq(pertolongan)nya orang-orang yang mendapatkan petunjuk(hidayah),dan perbuatannya orang-orang yang bertaubat, dan cita-cita orang-orang yang sabar, dan kesungguhan orang-orang yang takut, dan pencariannya orang-orang yang cinta, dan ibadahnya orang-orang yang menjauhkan diri dari dosa (wara’), dan ma’rifatnya orang-orang berilmu sehingga hamba takut kepada-Mu. Ya Alloh sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu rasa takut yang membentengi hamba dari durhaka kepada-Mu, sehingga hamba menunaikan keta’atan kepada-Mu yang berhak mendapatkan ridho-Mu sehingga hamba tulus kepada-Mu dalam bertaubat karena takut pada-Mu, dan sehingga hamba mengikhlaskan ketulusan untuk-Mu karena cinta kepada-Mu, dan sehingga hamba berserah diri kepada-Mu dalam semua urusan, dan hamba memohon baik sangka kepada-Mu. Maha suci Dzat Yang Menciptakan Cahaya.”.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لّا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ،

وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتَ،

أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتَ،

أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ،

وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِر لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

“ALLAHUMMA ANTA ROBBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHOLAQTANII WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHO’TU. A’UDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU, ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U BI DZANBII, FAGHFIRLII FAINNAHUUA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA.”

Artinya :

“Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”

Terkait dengan do’a yang kedua, Rosulullah sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ ، قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ ، وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Artinya :

“Barangsiapa mengucapkannya (sayyidul istighfar) disiang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.” (HR. Al-Bukhari)

Setelah melaksanakan sholat taubat, maka disarankan untuk disertai dengan melakukan berbagai amal kebaikan, dan bentuk amal kebaikan yang paling utama adalah sedekah. Mengapa demikian? Karena sedekah merupakan sebab terbesar terhapusnya dosa-dosa seseorang. Sebagaimana Firman Allah SWT berikut :

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى

Artinya :

“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (QS Thaha ayat 82) 

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ

Artinya :

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al- Baqarah ayat 271)

Baca JugaTanpa Sadar, Maksiat Adalah Sumber Berbagai Macam Penyakit, Bahkan Hadist Pun Membenarkannya

Rosulullah Sholallhu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

ثَلاَثٌأَقْسِمُعَلَيْهِنَّ : مَانَقَصَمَالٌمِنْصَدَقَةٍوَمَازَادَاللهُعَبْدًابِعَفْوٍإِلاَّعِزًاوَمَنْتَوَاضَعَلِلهِرَفَعَهُاللهُ

Artinya :

“Ada tiga perkara yang aku berani bersumpah atasnya. yaitu :”Tidak akan berkurang harta dengan sebab sedekah, dan tidaklah Allah Subhanahu Wa Ta’ala menambahkan kepada hamba dengan sebab dia pemaaf melainkan kemulian dan barangsiapa yang bersikap tawadhu karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengangkat dan meninggikan (derajat kemuliaan-nya).”

SHARE ARTIKEL