Tahukah Anda 14 Golongan Calon Penghuni Surga dan Neraka ini?

Penulis Khoirul Rizky F | Ditayangkan 13 Feb 2019

Tahukah Anda 14 Golongan Calon Penghuni Surga dan Neraka ini?
Image Illustration Surga dan Neraka

Surga dan Neraka - Seorang muslim wujud ketaatan sejati adalah amal. Amal menjadi penjelas dan pembukti bahwa kesadaran seseorang kepada pengawasan Allah SWT masih ada.

Harapan terbesar seorang muslim ketika beramal adalah diterimanya amal tersebut sebagai ahsanul amal, sebaik-baiknya amal yang akan membawanya pada ridho Allah SWT dan surga-nya.

Selain itu, amal juga yang akan mereka bawa kelak di hadapan pengadilan Allah SWT di yaumil akhir, sebagai bagian yang akan mempermudah jalannya menuju Surga atau Neraka.

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS: Ali Imran: 133)
Lalu siapa saja penghuni surga dan neraka? Calon penghuni surga dan neraka adalah? Calon penghuni surga dan neraka beserta dalilnya? Yuk simak dibawah ini.

Baca Juga:

Berikut Berbagai Golongan Calon Penghuni Surga

Tahukah Anda 14 Golongan Calon Penghuni Surga dan Neraka ini?
Image Illustration Surga

1. Imam (pemimpin) yang adil 

Dalam ajaran islam, seorang imam atau pemimpin haruslah berlaku adil, karena segala hal yang menjadi tanggungjawabnya akan dipertanyakan kembali di akhirat kelak. Bagi pemimpin yang dapat berlaku adil, karena akan mendapatkan naungan di sisi Allah SWT di akhirat nanti.

Pemimpin yang dimaksud tidak hanya pemimpin sebuah negara ataupun penguasa suatu tempat, melainkan termasuk juga seseorang suami yang memimpin isteri dan anak-anaknya dalam sebuah keluarga.

2. Pemuda yang senantiasa hidup dalam beribadah

Bagi pemuda yang senantiasa hidup dalam beribadah kepada Allah SWT, Allah akan menjanjikan naungan atau lindungan di akhirat. Ibadah yang dilakukan tersebut dilakukan semata-mata karena Allah SWT, seakan-akan Allah melihat segala perbuatan dan amal ibadahnya itu.

3. Orang yang hatinya selalu terikat pada masjid

Masjid merupakan rumah Allah SWT. Naungan ilahi akan selalu ada di akhirat nanti bagi orang yang senantiasa rindu untuk beribadah di masjid dan merasa betah berada di dalamnya.

Setiap waktu, ia selalu menunggu-nunggu tiba saatnya untuk datang ke masjid untuk shalat wajib maupun sunnah, sholat berjamaah, mengaji, mendengarkan ceramah, dan sebagainya.

4. Kedua orang yang saling mencintai karena Allah SWT

Bagi kedua orang yang saling mencintai karena Allah SWT, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah juga. Akan mendapatkan lindungan dari Allah SWT di akhirat nanti dan mengizinkan kedua orang tersebut untuk masuk ke dalam surga-nya.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Ada seorang lelaki yang ingin mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di dalam perjalanannya Allah Subhanahu wa ta’alaa mengutus seorang malaikat untuk mengawasinya. Ketika lelaki itu sampai padanya, malaikat itu berkata, “Kemanakah engkau akan pergi?’ Lelaki itu menjawab, ‘Aku ingin mengunjungi saudaraku di desa ini.’ Malaikat itu bertanya lagi, ‘Apakah engkau punya kepentingan dari kenikmatan di desa ini?’ Lelaki itu menjawab, ‘Tidak, hanya saja aku mencintainya karena Allah.’ Kemudian malaikat itu berkata, ‘Sesungguhnya aku adalah utusan Allah Subhanahu wa ta’alaa yang diutus kepadamu, bahwa Allah juga mencintaimu sebagaimana kamu mencintai-Nya.”

5. Seseorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi dia menolaknya dan berkata "Aku takut kepada Allah"

Hal tersebut merupakan salah satu ujian bagi seorang laki-laki, dimana wanita adalah ujian yang sungguh berat bagi kaum laki-laki.

Namun seseorang laki-laki yang beriman pada Allah SWT, dengan takut kepada Allah dan takut kepada azab api neraka. Allah akan menjanjikan laki-laki ini sentiasa mendapat perlindungan dari-nya.

6. Seseorang yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya

Allah SWT akan memberikan perlindungan bagi orang yang suka memberi sedekah dengan ikhlas dan tidak mengharapkan balasan selain ridho Allah SWT semata.

Dan dalam bersedekah dia tidak membesar-besarkannya, sebaliknya dia akan melakukannya secara tersembunyi dan tidak ingin diketahui orang lain.

7. Seseorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitihkan air matanya

Berdzikir dengan hati yang tulus, ridho, dan ikhlas seorang diri, dengan perasaan takut kepada Allah hingga meneteskan air mata. Sebagai tanda kecintaan kepada Allah SWT, menyadari kebesaran Allah SWT serta merasa dirinya penuh dosa.

Sehingga memohonan ampunan kepada-nya, allah akan menjanjikan dan membukakan pintu surga untuk orang-orang yang seperti ini.

Berikut Berbagai Golongan Calon Penghuni Neraka

Tahukah Anda 14 Golongan Calon Penghuni Surga dan Neraka ini?
Image Illustration Neraka

1. Seseorang yang mencari ilmu akhirat untuk tujuan duniawi

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنْ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي رِيحَهَا

Artinya: “Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah SWT, namun ia tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga.” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan Ahmad; shahih)

2. Wanita yang minta cerai tanpa alasan


أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلَاقَ مِنْ غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ

Artinya: “Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan maka bau surga haram baginya.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad; shahih)

3. Seseorang yang menyemir rambutnya khususnya dengan warna hitam

يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ لَا يَرِيحُونَ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ

Artinya: “Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga.” (HR. Abu Daud; shahih)

4. Seseorang yang membunuh kafir yang terikat perjanjian dengan pemerintah islam (Kafir Mu’ahad)


مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ

Artinya: “Barangsiapa membunuh orang kafir mu’ahad, maka dia tidak akan mencium bau wangi surga.” (HR. Bukhari)

5. Seseorang yang sombong

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ مَا مِنْ رَجُلٍ يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَفِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ تَحِلُّ لَهُ الْجَنَّةُ أَنْ يَرِيحَ رِيحَهَا وَلاَ يَرَاهَا. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ يُقَالُ لَهُ أَبُو رَيْحَانَةَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّ الْجَمَالَ وَأَشْتَهِيهِ حَتَّى إِنِّى لأَحِبُّهُ فِى عَلاَقَةِ سَوْطِى وَفِى شِرَاكِ نَعْلِى قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْسَ ذَاكَ الْكِبَرُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ وَلَكِنَّ الْكِبْرَ مَنْ سَفِهَ الْحَقَّ وَغَمَصَ النَّاسَ بِعَينَيْهِ

Artinya: “Tidaklah seorang laki-laki meninggal dunia, dan ketika ia meninggal di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari sifat sombong, akan halal baginya mencium bau surga atau melihatnya.” Lalu seorang laki-laki dari suku Quraisy yang bernama Abu Raihanah berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, saya benar-benar menyukai keelokan dan menggemarinya hingga pada gantungan cemetiku dan juga pada tali sandalku!” Rasulullah SAW bersabda: “Itu tidaklah termasuk kesombongan, sesungguhnya Allah ‘azza wajalla itu Indah dan menyukai keindahan. Akan tetapi sombong itu adalah siapa yang menolak kebenaran dan meremehkan manusia dengan kedua matanya.” (HR. Ahmad)

6. Seseorang yang menisbatkan nasab bukan kepada ayahnya

مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Artinya: “Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR. Ahmad; shahih)

7. Wanita yang berpakaian tapi telanjang

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Artinya: “Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” (HR. Muslim)

Demikian penjelasan diatas tentang siapa saja calon penghuni surga dan neraka. Semoga bermanfaat!
SHARE ARTIKEL