Ini Fakta Sebenarnya! Video Warga Muslim `SERBU` Gereja di Medan Bukan Karena Larang Ibadah

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 14 Jan 2019
Ini Fakta Sebenarnya! Video Warga Muslim `SERBU` Gereja di Medan Bukan Karena Larang Ibadah
Gereja digeruduk ratusan warga di Kompleks Griya Martubung (Instagram Eunikeyulia)

Jangan mudah terprovokasi...

Terlanjur viral dan menuai hujatan. Ternyata, warga yang mendatangi gereja di medan bukan untuk melarang ibadah.

Menurut kepolisian, ini sebenarnya fakta yang terjadi...

Video ratusan warga Muslim 'SERBU' Gereja di Medan viral dan menuia hujatan karena dinilai intoleran dan melarang ibadah umat beragama lain.

Video kejadian ini viral di Instagram milik 'eunikeyulia', dan kemudian banyak di re-post akun-akun lain.

Dalam unggahan video tersebut, ia juga menuliskan keterangan:

"Minggu tanggal 13 Januari 2019, ketika kami ingin memulai ibadah pagi, gereja kami diserang oleh warga yang berbeda keyakinan, dan memaksa gereja untuk ditutup. Mereka memaksa masuk untuk mengacaukan ibadah kami.

Kami umat Kristiani di Gereja Bethel Indonesia jemaat Filadelfia di Jalan permai 4 blok 8 Griya Martubung no.31 Kelurahan Besar Kecamatan Medan labuhan Sumatera Utara, kami hanya beribadah sekali seminggu (atas permintaan warga setempat) dan sudah kami lakukan.

Dan disini kami tidak melakukan hal yang terlarang. Kami hanya beribadah tetapi mengapa pagi ini gereja kami diserang? Dimana keadilan di negeri ini? Dimana toleransi umat beragama? Tuhan beserta kami.

Kami sebagai umat Kristiani merasa terjepit dan terintimidasi untuk beribadah di negara kami sendiri. Kami mohon dengan sangat kepada Bapak presiden @jokowi untuk menindak tegas agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi di Bangsa ini.

Mohon kepada teman' untuk bantu share video ini. Tuhan memberkati"


Setidaknya, hingga berita ini diturunkan video tersebut telah direspon 6,158 warganet dan berbagai komentar hujatan-hujatan pada warga yang 'menyerbu' tempat ibadah tersebut.

Fakta sebenarnya

Trlanjur viral, Kapolsek Medan Labuhan Kompol Rosyid Hartanto memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut.

Dikutip dari Tribun Medan, ketika dihubungi  melalui WhatsApp, Kompol Rosyid Hartantomengatakan, benar ada aksi protes warga namun, tidak ada larangan ibadah melainkan protes berubahnya fungsi bangunan.

"Kami turun langsung ke lokasi dan memberikan pesan Kamtibmas agar warga jangan terpancing emosional sehingga tak melakukan tindakan anarkis. Bukan ditutup, tapi pendirian gereja tersebut tidak sesuai dengan aturan, yaitu belum ada izin," ujarnya.

Ratusan orang yang bermukim di Kompleks Griya Martubung, Kecamatan Medan Labuhan tersebut sebenarnya melakukan aksi protes terkait bangunan rumah yang diduga berubah fungsi menjadi Gereja. Kurang lebih perubahan fungsi tersebut terjadi selama dua bulan terakhir.

Usai ditangani pihak kepolisian, pertikaian antar warga akhirnya selesai dengan keputusan pihak Pendeta berjanji akan mentaati kesepakatan yang ada.

Baca Juga:
SHARE ARTIKEL