Warga Pesisir Cemaskan Tsunami Pasca Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Manokwari, Jumat (28/12/2018)

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 28 Dec 2018
Warga Pesisir Cemaskan Tsunami Pasca Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Manokwari, Jumat (28/12/2018)
Gempa Manokwari (BMKG)

Lindungi saudara-saudara kami ya Allah...

Kepanikan pasca gempa bumi berkekuatan M 6,1 melanda Manokwari, warga sekitar pantai yang berlarian mencemaskan datangnya tsunami.

Warga bahkan sempat mengungsi...

Gempa hari ini, Jumat (28/12/2018) mengguncang Manokwari Selatan, Kota Manokwari, Papua Barat.

Berdasarkan informasi yang dibagikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa di Manokwari Selatan terjadi pada pukul 10.03 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,1.

Pusat gempa berasal dari kedalaman 26 kilometer, 55 kilometer tenggara Manokwari Selatan.

Gempa tersebut terasa hingga ke Manokwari, Ransiki, Bintuni, dan Sorong.

Manokwari merasakan guncangan gempa dengan skala IV MMI. Sementara Ransiki dengan skala III MMI, Bintuni II-III MMI, dan Sorong II MMI.



Penduduk Pesisir Panik dan Cemaskan Terjadi Tsunami

Warga Pesisir Cemaskan Tsunami Pasca Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Manokwari, Jumat (28/12/2018)
Penduduk sekitar pantai di Manokwari mengungsikan barang mereka menyusul terjadinya gempa, Jumat (28/12). TOYIB/ANTARANEWS PAPUA BARAT

Terlihat jelas kepanikan warga pasca gempa, bahkan mereka berlarian mencari tempat aman.

Termasuk warga pesisir, mereka sempat akan mengungsi karena mencemaskan datangnya tsunami.

"Khususnya yang disekitar Pantai Borobudur, langsung pada berlarian, karena dulu, tahun 2009 pernah terjadi tsunami kecil di sana," kata Bustam, seorang warga Manokrawi Barat, seperti dikutip dari BBC News Indonesia.

Saat gempa terjadi, Bustam sedang makan bersama keluarganya: isteri dan dua anak, di rumah mereka di Kampung Makassar, Manokwari Barat.

"Tiba-tiba bergoyang, kami semua langsung lari keluar, takut rumah ambruk," kata Bustam.

"Goyangannya dua kali. Setelah yang pertama, terus beberapa menit kemudian, bergoyang lagi. Kami menunggu saja di luar, sama tetangga-tetangga juga, semua di luar," tambah Bustam.

"Setelah sekitar setengah jam, tak terjadi apa-apa lagi, ya kami baru berani masuk lagi ke rumah," kata Bustam lagi.

Bustam yang bekerja sebagai wartawan di sebuah media lokal menyebut, di daerahnya, tak terjadi kerusakan berati.

"Tapi di sebuah supermarket, langit-langitnya ambrol, berjatuhan. Juga beberapa ruangan di kantor gubernur," katanya.


Salah satu warga pantai Borobudur yang mencemaskan tsunami itu adalah Lakaidu, yang bersama keluarganya langsung mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

"Lebih baik cari aman dari pada tsunami datang dan kita tidak siap," kata Lakaidu, seperti dilaporkan kantor berita Antara.

Penduduk di pantai Borobudur ini banyak warga yang tinggal di rumah terapung yang menjorok ke arah laut.

Hingga berita ini diturunkan, belum jelas apakah ada korban, dan seberapa jauh kerusakan akibat gempa ini.
SHARE ARTIKEL