Tata Cara dan Manfaat Mengikuti Manasik Umroh Bagi Calon Jemaah Haji

Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 21 Dec 2018


Tata Cara dan Manfaat Mengikuti Manasik Umroh Bagi Calon Jemaah Hajimanasik umroh via umrohkudus.com

Bicara tentang umroh, pastinya tidak terlepas dari kata manasik umroh. 

Lalu, apa saja manfaat dan tata cara melakukannya? Berikut tata cara dan manfaat melaksanakan manasik umroh. 

Manasik umroh merupakan simulasi praktik ibadah umroh yang dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah disyaratkan beserta penjelasannya filosofisnya, yaitu meliputi rukun, wajib, sunah dan larangannya.

Manasik umroh wajib diikuti oleh calon jamaah umroh. 

Manfaat dari manasik umroh sangat banyak, salah satunya agar dapat menjalankan ibadah umroh dengan sebaik mungkin.

Di Khalifa Hajj sendiri, Manasik Umroh dilaksanakan 2 kali, yaitu 10 hari sebelum keberangaktan dan satu kalinya lagi di Madinah sebelum berangkat ke Mekkah.

Baca JugaTata Cara Umroh yang Lengkap dan Benar Sesuai Sunnah Rasulullah

10 Tata Cara Manasik Umroh Sesuai Sunnah Nabi


Tata Cara dan Manfaat Mengikuti Manasik Umroh Bagi Calon Jemaah Hajiilustrasi manasik haji via manasikumroh2013.blogspot.com

Umroh atau haji kecil adalah berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan serangkaian ibadah. 

Mulai dari berirham di Miqat, bertawaf mengelilingi Kakbah, sai diantara Bukit Shafa dan Marwah, serta bertahalul atau mencukur rambut.

Berbeda dengan ibadah haji, umroh dapat dilakukan kapan saja dan tidak ada ketentuan waktu pelaksanaannya. Selain itu, rukun

umroh pun juga memiliki perbedaan dengan haji, yakni tidak perlu melakukan wukuf di Padang Arafah.

Sebelum melaksanakan umroh di Tanah Suci, rukun-rukun umroh tentu harus kita pahami agar ibadah umroh kita dapat berjalan dengan lancar dan sah. Berikut ini adalah tata cara manasik umroh yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.

1. Mandi seperti orang yang mandi junub

Seseorang yang hendak melaksanakan umroh sangat dianjurkan untuk mempersiapkan diri sebelum berirham dengan cara merapikan kuku, jenggot, rambut, serta mandi sebagaimana orang yang mandi besar atau mandi junub.

2. Memakai pakaian ihram

Pakaian ihram bagi laki-laki adalah 2 lembar pakaian yang digunakan sebagai sarung dan penutup pundak. 

Sedangkan bagi perempuan, pakaian ihramnya adalah pakaian yang telah disyariatkan untuk shalat, yakni yang dapat menutupi seluruh tubuhnya dan tidak tipis sehingga memperlihatkan rambut atau kulitnya. 

Namun, tidak dibenarkan untuk menutup wajah dengan cadar dan memakai sarung tangan.

3. Berihram di Miqat

Setelah memakai pakaian ihram, selanjutnya adalah berihram di Miqat dengan mengucapkan “Labbaika allahuma umratan.”

Setelah mengucapkan niat tersebut, maka kita telah resmi dalam keadaan ihram, sehingga berlakulah semua larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan ketika ihram. 

Seperti :

  • Menutup kepala dan memakai pakaian yang ada jahitannya untuk laki-laki,
  • Menutup kedua telapak tangan dan wajah untuk perempuan, 
  • Memakai wangi-wangian atau minyak rambut, 
  • Memotong kuku atau bulu rambut yang ada di badan, 
  • Bertengkar, 
  • Berkata kotor, 
  • Bercumbu atau bersetubuh, 
  • Menikah atau menikahkan, 
  • Berburu, 
  • Membunuh, 
  • Serta memotong atau mematikan tanaman di Tanah Haram.

Setelah membaca talbiat umrah tersebut, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak kalimat talbiyah:

“Labbaika ‘umratan, Labbaika allahuma labbaika, labbaika laa syariikalaka labbaika, innalhamda wan ni’mata laka wal mulka laa syariika laka.”

4. Masuk ke Masjidil Haram dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa

Setibanya di Masjidil Haram, maka kita bisa masuk ke Masjidil Haram dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid ataupun doa masuk Masjidil Haram berikut ini :

Doa masuk masjid:

“Allahummaf-tahlii abwaaba rahmatik.”

Doa masuk Masjidil Haram:

“Allahumma antassalam wa minkassalam waalaika ya’udussalam fahayyina rabbana bissalam wa adkhilnaljannata darassalam tabarakta rabbana wa ta ‘alaita yazal jalali wal ikrami. Allahummaftahli abwaaba rahmatika bismillahi walhamdulillahi wassalatu wassalamu ‘ala rasulillah.”

5. Menuju Hajar Aswad

Selanjutnya adalah menuju Hajar Aswad, menghadap ke arahnya sambil berucap “Allahu Akbar” atau “Bismillah Allahu Akbar”, kemudian mengusapnya dengan tangan dan menciumnya.

Jika tidak memungkinkan untuk menciumnya, cukup dengan mengusapnya lalu mencium tangan yang mengusap Hajar Aswad tersebut.

Jika masih tidak memungkinkan, maka cukup dengan memberi isyarat dengan tangan. Hal ini bisa kita lakukan pada setiap putaran tawaf.

6. Bertawaf mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali putaran

Kemudian, mulailah tawaf dari Hajar Aswad dengan posisi Kakbah di sebelah kiri kita. 

Disunahkan untuk berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama dan berjalan biasa pada 4 putaran terakhir.

Ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, kita juga disunnahkan untuk membaca:

“Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar”

Selebihnya, tidak ada zikir atau bacaan tertentu ketika melakukan tawaf. Kita boleh membaca Al-Quran atau doa dan zikir yang kita sukai.

7. Menuju ke belakang Maqam Ibrahim untuk melaksanakan shalat sunnah 2 rakaat

Setelah melaksanakan tawaf sebanyak 7 putaran, kegiatan selanjutnya adalah menuju ke belakang Maqam Ibrahim sambil membaca

“Wattakhodzu mim maqoomi ibroohiima musholla”

Sesampainya di sana, kita disunnahkan untuk shalat sunnah tawaf 2 rakaat di belakang Maqam Ibrahim.

Pada rakaat pertama setelah surat Al-Fatihah, kita disunnahkan untuk membaca surat Al-Kaafirum. 

Sementara pada rakaat kedua setelah membaca surat Al-Fatihah, kita disunnahkan membaca surat Al-Ikhlas.

8. Beristirahat sejenak dan meminum air zam-zam

Setelah shalat sunnah 2 rakaat di belakang Maqam Ibrahim, kita bisa beristirahat sejenak untuk minum air zam-zam sambil membaca doa:

“Allahumma inni asaluka ‘ilman nafi’an wa rizqon waasi’an wa syifa’an nin kulli daa’in wa saqomin bi rahmatika yaa arhamar raahimin”

9. Melakukan sai di antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali

Selanjutnya adalah melakukan sai atau berjalan dari berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya sebanyak 7 kali.

10. Bertahalul (bercukur rambut)

Bertahalul atau bercukur rambut adalah akhir dari pelaksanaan umroh. 

Untuk jemaah laki-laki, akan lebih afdal jika dicukur sampai gundul. 

Sementara bagi jemaah perempuan, cukup memotong sebagaian saja, yakni sepanjang satu ruas jari.

Manfaat Manasik Untuk Ibadah Umroh

Tata Cara dan Manfaat Mengikuti Manasik Umroh Bagi Calon Jemaah Hajiilustrasi umroh via hipwee.com

Manfaat dari manasik umroh sangat banyak. 

Calon jamaah umroh wajib mengikuti kegiatan ini agar dapat menjalankan ibadah umroh dengan sebaik mungkin. 

Manfaat mengikuti kegiatan manasik umroh, antara lain sebagai berikut:

  • Calon jamaah akan diajak untuk mendalami esensi umroh, ilmu tauhid, dan cinta Rasulullah SAW.
  • Calon jamaah akan memahami apa saja yang termasuk wajib, rukun, sunah, dan yang haram dilakukan selama menunaikan ibadah umroh.
  • Calon jamaah sejak dini diajari membaca doa-doa yang mesti dibaca dalam rangka menunaikan ibadah umroh. Doa-doa yang harus dibaca sejak akan meninggalkan rumah, selama melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci Mekah hingga kembali di Indonesia.
  • Calon jamaah akan akan mendapatkan informasi terkini tentang kondisi Mekah dan Madinah terkait pelaksanaan ibadah umroh.
  • Calon jamaah akan lebih mengenal calon-calon jamaah lain yang akan bersama-sama berangkat umroh dalam satu rombongan.
  • Calon jamaah akan berlatif melakukan rangkaian ritual ibadah umroh, seperti thawaf dan sa’i sehingga pada pelaksanaan ibadah umroh di Mekah nanti, tidak akan mengalami kebingungan lagi.

Mengikuti manasik umroh tidak dikenakan biaya apapun, karena itu sudah termasuk dari biaya umroh yang dibayarkan jama’ah kepada Khalifa Hajj. 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa manasik umroh di Khalifa Hajj dilakukan 2 kali.

  • Manasik pertama dilakukan 10 hari sebelum keberangkatan materinya adalah menjelaskan semua program yang akan dijalankan, tujuannya supaya jamaah umroh bisa tahu lebih banyak tentang ibadah umroh dan membuat persiapan untuk keberangkatan.
  • Manasik kedua dilakukan di Madinah pada hari ke 3. Disini menjelaskan lebih kepada teknis pelaksanaan umroh.

Baca Juga5 Tips Penting agar Sehat dan Bugar Selama Ibadah Haji

Demikianlah tata cara dan manfaat dari manasik umroh.  

Semoga bisa memberikan pemahaman dan gambaran nyata mengenai pelaksanaan umroh Anda. 

Selamat menunaikan ibadah umroh, Labbaik Allahuma labbaiik, labaiiika laa syarika laka labbaiik.

SHARE ARTIKEL