Sejatinya Tidak Ada Agama Selain Islam

Penulis Alif Hamdan | Ditayangkan 13 Nov 2018
Sejatinya Tidak Ada Agama Selain Islam
Image from alislam.com


Jikalau persepsi, agama islam itu lahir setelah diangkatnya Nabi Muhammad, jadi Rasulullah itu hasil perzinaan gitu ?

Jadi nabi-nabi sebelum Rasulullah itu semuanya hasil perzinaan ?

Makanya kalau memahami tentang agama itu jangan setengah-setengah biar gak salah pemahaman..

Agama Islam bukanlah agama yang semata-mata diwariskan dari nenek moyang atau dari kedua orangtuanya kepada anak-anaknya. Sudah terlalu banyak bukti bahwa Islam adalah agama fitrah yang sesuai dengan fitrah manusia.

Allah Ta’ala berfirman,

ﻓَﺄَﻗِﻢْ ﻭَﺟْﻬَﻚَ ﻟِﻠﺪِّﻳﻦِ ﺣَﻨِﻴﻔًﺎ ۚ ﻓِﻄْﺮَﺕَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻓَﻄَﺮَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ۚ ﻟَﺎ ﺗَﺒْﺪِﻳﻞَ ﻟِﺨَﻠْﻖِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۚ ﺫَٰﻟِﻚَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦُ ﺍﻟْﻘَﻴِّﻢُ ﻭَﻟَٰﻜِﻦَّ ﺃَﻛْﺜَﺮَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻟَﺎ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Ar-Ruum: 30).

Al-Qurthubi membawakan makna fitrah dalam tafsir, yaitu bermakna Islam. Beliau berkata:

 ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻣﺬ ﺧﻠﻘﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺁﺩﻡ ﺟﻤﻴﻌﺎ

“Maknanya yaitu Islam, Ini sejak Allah menciptakan nabi Adam dan seluruh manusia” (LIhat tafsir Qurthubi).

Semua Nabi dan Rasul Mendakwahkan Tauhid

Karenanya semua dakwah nabi dan para Rasul sama yaitu mendakwahkan tauhid dan berlepas dari kesyirikan. Allah berfirman,

ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺑَﻌَﺜْﻨَﺎ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﺃُﻣَّﺔٍ ﺭَﺳُﻮﻻً ﺃَﻥِ ﺍﻋْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﺍﻟﻄَّﺎﻏُﻮﺕَ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut’” (QS. An-Nahl: 36).

Setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus dengan Islam dalam pengertian lebih khusus yaitu syariat Islam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah beliau diutus semua agama harus mengikuti syariat Islam beliau. Beliau menjelaskan seandainya Nabi Musa hidup di zaman beliau maka harus mengikuti beliau. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ِ ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﻣُﻮﺳَﻰ ﻛَﺎﻥَ ﺣَﻴًّﺎ ﻣَﺎ ﻭَﺳِﻌَﻪُ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَّﺒِﻌَﻨِﻲ

“Seandainya Musa ‘alaihissalam masih hidup niscaya tidak diperkenan baginya melainkan dia harus mengikutiku” (HR. Ahmad).

Lantas jika tidak ada agama sebelum islam, apa rasulullah juga termasuk hasil perzinaan ?? padahal nikah itu sendiri adalah ajaran islam.

Pengertian Nikah dalam islam

Pernikaan adalah salah satu ibadah yang paling utama dalam pergaulan masyarakat agama islam dan masyarakat.  Pernikahan bukan saja merupakan satu jalan  untuk membangun rumah tangga dan melanjutkan keturunan. Pernikahan juga dipandang  sebagai jalan untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah dan memperluas serta memperkuat tali silaturahmi diantara manusia. Secara etimologi bahasa Indonesia pernikahan berasal  dari kata nikah, yang kemudian diberi imbuhan awalan “per” dan akhiran “an”.

Pernikahan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti diartikan sebagai perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk menjadi suami istri. Pernikahan dalam islam juga berkaitan dengan  pengertian mahram (baca muhrim dalam islam) dan wanita yang haram dinikahi.

1.  Pengertian menurut etimologi

Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist, pernikahan disebut dengan berasal dari kata an-nikh dan azziwaj yang memiliki arti melalui, menginjak, berjalan di atas,  menaiki, dan bersenggema atau bersetubuh. Di sisi lain nikah juga berasal dari istilah Adh-dhammu, yang memiliki arti merangkum, menyatukan dan mengumpulkan serta sikap yang ramah.

Baca Juga :

Adapun pernikahan yang berasal dari kata aljam’u yang berarti menghimpun atau mengumpulkan. Pernikahan dalam istilah ilmu fiqih disebut ( زواج ), ( نكاح ) keduanya berasal dari bahasa arab. Nikah dalam bahasa arab mempunyai dua arti yaitu ( الوطء والضم ) baik arti secara hakiki ( الضم ) yakni menindih atau berhimpit serta arti dalam kiasan ( الوطء ) yakni perjanjian atau bersetubuh.

2. Pengertian Menurut Istilah

Adapun makna tentang pernikahan secara istilah masing-masing ulama fikih memiliki pendapatnya sendiri antara lain :

Ulama Hanafiyah mengartikan pernikahan sebagai suatu akad yang membuat pernikahan menjadikan  seorang laki-laki dapat memiliki dan menggunakan perempuan termasuk seluruh anggota badannya untuk mendapatkan sebuah kepuasan atau kenikmatan.

Ulama Syafi’iyah menyebutkan bahwa pernikahan adalah suatu akad dengan menggunakan lafal حُ حاكَكنِن , atau كَ ز كَ وا حُ ج , yang memiliki arti pernikahan menyebabkan pasangan mendapatkan kesenangan.

Ulama Malikiyah menyebutkan bahwa pernikahan adalah suatu akad atau perjanjian yang dilakukan untuk mendapatkan kepuasan tanpa adanya harga yang dibayar.

Ulama Hanabilah menyebutkan bahwa pernikahan adalah akad dengan menggunakan lafal انِ نْ ن كَ كا حُ ح atau كَ نْ نِ و نْ حُ ج yang artinya pernikahan membuat laki-laki dan perempuan dapat memiliki kepuasan satu sama lain.

Agama Islam sudah ada sebelum nabi Adam, Kun Fayakun

Ajaran Agama Islam sudah ada sejak jaman nabi Adam sehingga Ajaran Agama Islam tidaklah yang di bawa oleh nabi Muhammad saja Ingatlah kata agama islam sudah ada sejak dulu sebelum nabi Muhammad (2:132) Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

Dengan kata lain bahwa yang dimaksud agama islam adalah tidak berarti hanya agama islamnya kaum nabi Muhammad, karena sebelum nabi Muhammad, sudah ada agama Islam yaitu mulai agama islam yang dianut oleh nabi adam dan nabi sebelum nabi Muhammad semua adalah agama islam, (4:162) Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mu'min, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur'an), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.

Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar. Ingatlah bahwa tiap ajaran agama islam dari agama islam yang dibawa nabi adam sampai dengan agama islam yang dibawa oleh nabi Muhammad, maka tiap agama yang dibawa nabi merupakan penyempurnaan agama sebelumnya, dengan kata lain bahwa seperti sabda nabi Muhammad bahwa diakhir zaman akan turun Imam Mahdi yang akan menyempurnakan agama islam yang dianut kaum Muhammad, pada zaman Imam Mahdi maka akan dibukakan semua rahasia dan ayat yang tersembunyi dalam al’qur’an, sehingga menjadi terang dan jelas makna tiap ayat alqur’an yang diturunkan pada nabi Muhammad.

(2:91) Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Qur'an yang diturunkan Allah," mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Dan mereka kafir kepada Al Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur'an itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?" Asal usul diturunkannya para nabi dan rasul adalah untuk memberi peringatan dan petunjuk kepada kaum yang berakal, dan menjadi hakim yang adil di dalam kaumnya.

Ingat Asal usul diturunkannya para nabi adalah untuk memberi peringatan dan memberi hukum yang seadil-adilnya, dalam surat Al Anbiyaa’:79 (21:79) maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu.

(21:78) Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu,

(11:85) Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.

(5:32) Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.

Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (4:176)…Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. (2:229) …Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim.

(6:140) Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka, karena kebodohan lagi tidak mengetahui dan mereka mengharamkan apa yang Allah telah rezkikan pada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allah.

Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk dan mereka masih memuja dan menyembah banyak dewa atau tuhan, karena mereka menganggap bahwa, setiap satu sifat Tuhan adalah memiliki satu eksistensi wujud Tuhan dalam bentuk patung berhala sebagai kiblatnya, sehingga mereka memiliki banyak eksistensi Tuhan yang berbentuk patung berhala yang menjadi kiblat, sedangkan dalam ajaran islam kaum Muhammad adalah semua sifat tuhan memiliki satu eksistensi wujud Tuhan dalam satu bentuk ka’bah yang menjadi kiblat yaitu dengan shalat yang menghadap ka’bah,.

lalu apa bedanya jika ka’bah dengan bahan yang sama tidak terbentuk kotak/persegi tetapi terbentuk patung liberty, apakah tidak juga dianggap sebagai berhala?

Sekali lagi bila dengan bahan yg sama ka’bah yang berbentuk persegi/kotak diganti dengan bentuk patung liberty apakah kalian tidak akan dianggap sebagai penyembah berhala juga?  Sedangkan kata shalat sendiri sudah ada sejak jaman nabi sebelum nabi Muhammad.

Wallahu A'lam.
SHARE ARTIKEL