Jawaban Ustadz Somad Tentang Maulid Nabi, "Haram Jika Merayakannya Seperti Ini"

Penulis Alif Hamdan | Ditayangkan 15 Nov 2018
Jawaban Ustadz Somad Tentang Maulid Nabi, Ustad Somad saat memberikan tausiyah (sumber via tribunnews.com)

Perhelatan maulid nabi akan dilaksanakan beberapa hari lagi...

Disunnahkan jika umat muslim turut merayakan kelahiran nabi Muhammad SAW, karena beliaulah sang panutan Islam.

Akan tetapi hukum merayakan bisa haram jika melakukannya seperti ini..

Berikut video penjelasan Ustad Somad mengenai hal tersebut...

Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal akan diperingati pada 20 November 2018.

Maulid Nabi yakni memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal.

Maulid Nabi Muhammad SAW, dirayakan dengan cara beragam di berbagai daerah. Paling umum adalah tausiyah atau tabligh akbar.

Ustadz Abdul Somad menyampaikan hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Diunggah di YouTube pada 27 November 2017 lalu.

Jemaah itu bertanya tentang pendapat Ibnu Taimiyah terkait mengagungkan maulid Nabi Muhammad dan menjadikannya acara tahunan.

Baca Juga :

Ustadz Abdul Somad menjawab bahwa memang ulama Ibnu Taimiyah pernah berpendapat seperti itu.

“Mengagungkan maulid dan membuatnya jadi acara tahunan itu kata Ibnu Taimiyah dilakukan sebagian orang dan mereka dapat pahala jika niatnya baik,” jawab Ustadz Abdul Somad yang dilansir oleh tribbunnews.com

Perayaan maulid Nabi Muhammad bisa menjadi haram atau tidak boleh dilakukan jika di dalamnya ada ritual-ritual tertentu yang menyalahi ajaran Islam dan tata krama ketika di masjid.

“Misalnya, kalau maulidnya bercampur laki-laki dan perempuan, lompat-lompat, joget-joget dalam masjid itu yang tak boleh,” bebernya.

Kemudian, mengutip perkataan ulama lainnya, Ustadz Abdul Somad mengatakan ada beberapa syarat yang membuat peringatan maulid Nabi Muhammad dibolehkan.

Yaitu acaranya harus diisi oleh kegiatan-kegiatan keagamaan seperti tausiyah, mengaji Alquran, mengucap syair sholawat nabi dan bersholawat kepada Nabi Muhammad.

Pernah dulu, katanya pendiri Nahdlatul Ulama, yaitu KH Hasyim Asy’ari menyatakan tak setuju dengan peringatan maulid Nabi Muhammad.

Ternyata, setelah diteliti lagi, beliau tak setuju jika dalam perayaannya ada ritual-ritual syirik dan tak sesuai tata krama dalam masjid.

“Pernah dulu di Jawa Timur, ada perayaan maulid, orang joget-joget, lompat-lompat, lari-lari, makanan berserakan di masjid plus mereka panggil-panggil arwah Nabi Muhammad macam memanggil jelangkung saja. Nah, itu yang tak boleh dan tak disukai oleh pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari,” jelasnya.

Berikut video penjelasan lengkapnya :

SHARE ARTIKEL