Bahaya Hypomenorrhea, Masalah Haid yang Bisa Mempengaruhi Kesehatan dan Kesuburan

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 07 Oct 2018
Bahaya Hypomenorrhea, Masalah Haid yang Bisa Mempengaruhi Kesehatan dan Kesuburan
Gambar ilustrasi dilansir dari ruangmuslimah.com

Penting bagi wanita!

Hati-hati ketika haid tidak lancar dan terlalu sedikit. Bisa jadi hal tersebut adalah hypomenorrhea.

Selain mempengaruhi kesuburan, hypomenorrhea juga bisa menjadi tanda penyakit berbahaya.

Berikut gejala, penyebab dan cara mengobatinya!

Biasanya, seorang wanita yang sehat yang belum mendekati menopause mengeluarkan sekitar 30 ml hingga 50 ml darah setiap periode menstruasi.

Umumnya selembar pembalut bisa menampung hingga 5 ml cairan. Jadi menghabiskan pembalut lebih dari 6 atau 7 lembar saat haid merupakan hal wajar.

Namun, jika seorang wanita hanya mengeluarkan darah kurang 30 ml atau menghabiskan tak sampai 6 pembalut selama menstruasi bulanan, bukan tidak mungkin ini adalah kondisi yang disebut hypomenorrhea.

Bahaya Hypomenorrhea

Jika hypomenorrhea berlangsung untuk waktu yang lama dan terus selama berbulan-bulan, ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan gangguan ini akan semakin meningkat dan dapat menyebabkan masalah kesehatan lebih serius.

Selain itu, wanita yang memiliki hypomenorrhea yang tidak diobati berisiko lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan dalam waktu singkat, infertilitas (ketidaksuburan), dan kanker ovarium.

Hypomenorrhea juga menunjukkan fakta bahwa lapisan uterus Anda tipis. Rahim harus ternutrisi dengan baik, sebab syarat bagi kehamilan yang sehat adalah dinding rahim yang tebal dan aliran oksigen tercukupi.

Meskipun sebagian besar kasus berhubungan dengan menopause, sebaiknya aliran darah haid yang tidak normal tetap diperiksa. Gangguan dalam menstruasi ini juga bisa menjadi tanda awal kanker ovarium.

Gejala hypomenorrhea

Hypomenorrhea ditandai dengan aliran darah yang tidak lancar atau sangat sedikit. Biasanya haid hanya berlangsung kurang dari 3 hari, seperti dilansir dari merdeka.com.

Bersamaan dengan aliran darah yang sangat sedikit, hypomenorrhea kerap dibarengi dengan gejala lain. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Siklus menstruasi terlambat
  • Tidak haid selama 2-3 bulan berturut-turut
  • Letih dan lesu
  • Anemia
  • Pertumbuhan rambut yang berlebihan
  • Hilangnya gairah di ranjang
  • Nyeri sendi
  • Infertilitas
  • Penimbunan cairan di dalam tubuh, terutama di daerah panggul dan pergelangan kaki


Faktor-faktor penyebab hypomenorrhea

Dilansir dari alodokter.com, berikut beberapa penyebab hypomenorrhea beserta penjelasannya:

1. Genetik

Jika Anda mengalami menstruasi sedikit, coba tanyakan kepada ibu atau saudara perempuan Anda apakah mereka juga mengalaminya. Karena kemungkinan hypomenorrhea disebabkan oleh faktor keturunan.


2. Ketidakseimbangan kadar hormon

Menstruasi sedikit, normal terjadi pada remaja yang baru saja mengalami pubertas, dan wanita yang akan memasuki masa menopause.

Hypomenorrhea yang terjadi pada kedua kondisi tersebut disebabkan adanya ketidakseimbangan kadar hormon yang berperan dalam siklus menstruasi.


3. Gaya hidup

Stres, penurunan atau kenaikan berat badan yang drastis, merokok, serta olahraga berlebihan bisa membuat hormon tidak seimbang dan menyebabkan menstruasi Anda tidak seperti biasanya.


4. Penggunaan alat kontrasepsi

Jika Anda memakai alat kontrasepsi, khususnya kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntik KB, atau susuk KB, Anda mungkin mengalami menstruasi dengan volume darah sedikit dan waktu yang lebih singkat.

Ini terjadi karena KB hormonal mencegah tubuh melepaskan sel telur dan dinding rahim tidak menebal. Kondisi ini umum terjadi, terutama jika Anda baru pertama kali menggunakannya.


5. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Kondisi ini terjadi ketika ovarium ditumbuhi oleh kista-kista dalam ukuran sangat kecil. Penderita PCOS dapat mengalami menstruasi sedikit karena proses ovulasi mengalami gangguan.


6. Asherman’s syndrome

Kondisi ini ditandai dengan dinding bagian dalam rahim (endometrium) meradang dan membentuk jaringan parut, sehingga mengurangi volume rongga rahim.

Selain menstruasi sedikit, gangguan ginekologis ini dapat ditandai pula dengan munculnya gejala kram dan nyeri perut, serta infertilitas.

Baca Juga:

Cara mengatasi hypomenorrhea

Perawatan untuk hypomenorrhea tergantung pada penyebabnya, karena umumnya bervariasi untuk setiap orang.

Selain itu, membuat perubahan gaya hidup ke arah yang lebih sehat juga bisa membantu.

Menyantap makanan sehat dan berolahraga secara teratur juga dapat membantu mengendalikan ketidakseimbangan hormon secara alami.

Dengan demikian bisa mengurangi gejala hypomenorrhea.

Namun jika Anda mengalami masalah serupa yang berkelanjutan, untuk diagnosis yang lebih akurat dan penanganan yang tepat ada baiknya segera periksakan diri ke dokter.

Demikian, semoga bermanfaat!
SHARE ARTIKEL