Kisah Mengharukan Sihab, Pilih Lanjutkan Sholat Meski Diguncang Gempa Dahsyat

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 05 Oct 2018

Kisah Mengharukan Sihab, Pilih Lanjutkan Sholat Meski Diguncang Gempa Dahsyat
Sihab, bocah yang menjadi korban terluka akibat Gempa Palu (foto: tribunnews.com)

Sihab menjadi satu di antara warga Palu yang mendapat keajaiban dari Allah Swt.

Meski mengalami luka parah di kaki, Sihab ditemukan selamat dengan cara tak disangka.

Berikut kisahnya!

Tragedi Gempa dan Tsunami masih menyisakan duka bagi kita semua.

Selain menyisakan kesedihan, ternyata bencana tersebut juga menyimpan kisah-kisah yang luar biasa jika dipikir secara nalar.

Salah satunya kisah Sihab, bocah korban gempa Palu yang ditemukan selamat dengan cara yang tak disangka.

Saat gempa terjadi, Sihab sedang menunaikan shalat maghrib di di Masjid Angkatan Laut, kawasan Yos Sudarso, Kota Palu.

Sihab memilih menyelesaikan shalatnya, meski bangunan masjid disebut telah bergoncang akibat gempa.

Anak saya posisinya lagi shalat, dia pas gempa dia tertimpa pagar bangunan masjid saat itu,” ucap Wahyuni, di Rumah Sakit Wirabuana, Jalan Sisimangaraja, Kecamatan Palu Timur, Sulawesi Tengah, seperti dilansir dari tribunnews.com, Jumat (5/10/2018),

Wahyuni menceritakan, Pada saat setelah gempa terjadi ia sempat panik mencari-cari anaknya dari satu posko ke posko lainnya.

Anak saya lagi shalat, sedangkan saya lagi di luar cari makan, saya cari anak saya semalaman di posko tidak ada,” cerita Wahyuni.

Saya minta tolong tim (petugas) untuk cari anak saya di rumah saya, saya takut anak saya terjepit kan, dan sesuatu terjadi pada anak saya. Sambil menangis,” kata Wahyuni.

Baca Juga:

Setelah dilakukan pencarian semalaman, pada Sabtu (29/9/2018) pukul 09.00 Wita, akhirnya ia menemukan anaknya sedang berbaring lemah di salah satu tempat pengungsian.

Ternyata saya diinfokan anak saya masih hidup di pengungsian. Saya langsung ke sana anak saya belum diobati,” ujar Wahyuni.

Ia langsung membawa anaknya ke Rumah Sakit Wirabuana, untuk mengobati kaki anaknya. Kaki Sihab saat itu tidak bisa digerakkan.

Sampai di rumah sakit, Sihab saat itu ditangani sementara dengan alat seadanya di tenda darurat yang didirikan depan rumah sakit.

Untuk sementara kaki anak saya dibungkus dengan kayu agar tidak bengkok, kemudian hari ini baru anak saya dioperasi karena kata dokternya tadi, kaki anak saya patah dan harus dioperasi, diletakkan pen di kakinya agar tidak pendek sebelah,” tutur Wahyuni.

Sihab termasuk salah seorang korban yang beruntung, mengingat begitu banyaknya korban akibat gempa Palu.

Hingga saat ini BNPB mencatat setidaknya ada 1.571 akibat bencana tersebut.
SHARE ARTIKEL