Filosofi Rumah Joglo, Selain Bentuknya Unik dan Juga Punya Fungsi Tersendiri Tiap Ruangnya

Penulis Anisa Nurfadila | Ditayangkan 27 Sep 2018
Filosofi Rumah Joglo, Selain Bentuknya Unik dan Juga Punya Fungsi Tersendiri Tiap Ruangnya
rumah joglo via kompasiana.com

Kenapa dinamakan Joglo? Bagaimana bisa Joglo tahan gempa? Apa saja keunikan rumah adat Jawa ini? Semuanya akan dijawab dalam artikel berikut ini.

Pernahkah Anda melihat rumah Joglo? Rumah adat Jawa ini juga tak kalah unik dari model hunian yang ada sekarang. Susunan ruangannya, lalu ciri khas bangunannya, semua seolah menggambarkan jati diri Kejawaan yang kental. Tak hanya bentuk fisik yang unik, bangunan rumah Jawa pun penuh dengan makna filosofis. Tapi, sayangnya beberapa ruang dalam bangunan rumah Jawa sudah tak banyak lagi ditemui sekarang ini.

Yuk kita memahas selengkapnya tentnag rumah joglo ini.

Bagaimana ciri khas rumah joglo ?

Pada dasarnya, rumah Joglo terdiri dari 3 bagian utama yaitu pendopo, pringgitan, dan juga omah ndalem atau biasa juga disebut omah njero. Ruangan yang digunakan untuk menerima tamu yaitu pendopo, sedangkan ruang selanjutnya yaitu pringgitan difungsikan sebagai ruang pertunjukan wayang kulit.

Kata pringgitan sendiri berasal dari kata “pringgit” yang artinya adalah wayang kulit. Kemudian omah ndalem/njero yaitu ruang keluarga. Di dalam omah ndalem terdapat 3 kamar (senthong) yaitu kiri, kanan, dan tengah.

Rumah joglo memiliki ciri khas dengan bentuk trapesium yang disangga menggunakan tiang kayu berjajar empat.

Jadi itulah bagaimana ciri khas rumah joglo itu. Diatas kan sudah sedikit kita jelaskan tentang keunikan rumah joglo. Lalu apa saja keunikan rumah joglo itu ?

Apa saja keunikan rumah joglo ?

Filosofi Rumah Joglo, Selain Bentuknya Unik dan Juga Punya Fungsi Tersendiri Tiap Ruangnya
keunikan rumah joglo via meandyouculture.blogspot.com

Secara fungsi umum, rumah Joglo memiliki fungsi nan tentu saja sama dengan rumah kebanyakan, sebagai loka berteduh saat panas dan hujan. Tetapi secara spesifik, yakni bentuk bangunan, Joglo tentu saja berbeda. Rumah khas masyarakat Jawa ini memiliki dua bagian utama. Pendopo dan rumah bagian dalam.

Pendopo ialah bagian terluar dari rumah Joglo . Bentuknya luas, cenderung tanpa sekat. Jika Anda pernah melihat secara langsung bentuk bangunan Keraton Yogyakarta, pendopo ialah loka dilakukannya berbagai “ritual” nan sifatnya mengundang orang banyak. Pertunjukkan biasanya digelar di pendopo. Fungsi sesungguhnya pendopo ialah digunakan buat menerima tamu atau ruang bercengkrama buat keluarga.

Desain rumah Joglo sangat khas dengan bentuk atapnya nan terdiri dari dua bidang, segitiga serta trapesium. Umumnya terdiri dari 6 buah potongan atap berbentuk trapesium, dan dua buah atap berbentuk segitiga. Hampir semua bagian rumah terbuat dari kayu. Ditambah dengan tiang-tiang penyangga nan juga dari kayu.

Atap pada rumah Joglo selalu berada di tengah. Bentuk nan menjulang itulah nan dimaksud sebagai atap. Atap tersebut kemudian dikelilingi oleh atap serambi. Berdasarkan jenis atap, rumah Joglo dibedakan menjadi dua. Yaitu, atap rumah Joglo Lambang Sari dan Lambang Gantung.

Atap Joglo jenis Lambang Sari memiliki karakteristik atap nan disambung dengan serambi. Sementara atap rumah Joglo jenis Lambang Gantung menyisakan sebuah lubang buat masuknya angin dan cahaya ke dalam ruangan. Disparitas ini tentu saja menjadi pilihan bagi setiap masyarakat Jawa.

Bagaimanapun juga, masyarakat Jawa dulunya akrab dengan pembagian tingkatan sosial. Tingkatan sosial tersebut kemudian memengaruhi penggunaan atau kepemilikan rumah Joglo itu sendiri. Sistem kekerajaan zaman dulu pada akhirnya mewariskan peraturan tentang ini.

Selain atap, rumah Joglo juga unik dengan hadirnya tiang-tiang penyangga. Tiang tersebut bertujuan tentu saja sebagai penopang atap. Tiang pada rumah Joglo umumnya berjumlah 16. Masing-masing tiang memiliki nama berdasarkan “tugasnya”.

Untuk tiang nan menyangga atap utama, disebut soko guru . Tiang penyangga nan berada lebih luar dari tiang primer disebut soko rowo . Sementara tiang-tiang nan menyangga atap pada bagian nan paling luar setelah soko rowo disebut soko emper

Jadi itulah apa saja keunikan rumah joglo itu. Lalu apa saja bagian rumah joglo dan fungsinya itu?

Bagian rumah joglo dan fungsinya

Joglo memiliki bagian-bagian ruangan sesuai dengan fungsinya. Masing-masing ruang memiliki nama serta pakem posisi yang sejak zaman dahulu hingga sekarang tak pernah berubah.

Pendapa
Merupakan bagian paling depan Joglo yang mempunyai ruangan luas tanpa sekat. Ruang ini sering digunakan sebagai tempat pertemuan untuk acara besar bagi penghuninya. Pendopo biasanya terdapat soko guru, soko pengerek dan tumpang sari.

Pringgitan
Bagian ini merupakan penghubung antara Pendopo dan rumah Dalem. Fungsi Pringgitan biasanya dijadikan sebagai ruang tamu. Bagian ini dengan Pendopo biasanya dibatasi Sekat dan dengan Dalem dibatasi gebyok.

Dalem
Tempat ini sering digunakan sebagai ruang santai keluarga. Karena fungsinya bagi keluarga, maka Dalem bersifat privasi serta tak setiap tamu diperbolehkan memasukinya.

Sentong
Merupakan tempat istirahan alias kamar bagi pemilik rumah dan keluarga. Besar dan jumlah Sentong tergantung banyaknya anggota keluarga penghuni Joglo tersebut.

Gandok
Gandok memiliki dua bagian, yakni Gandok Kiwo (kiri) dan Gandong Tengen (kanan). Terletak di samping kanan dan kiri atau terletak dibagian belakang rumah. Tempat ini dalam bahasa modern bisa disebut sebagai gudang dimana dijadikan tempat menyimpan barang-barang pemilik rumah maupun dijadikan sebagai lumbung tempat menyimpan bahan makanan.

Tahu nggak guys, kalau rumah joglo ini terbukti tahan gempa. Kenapa rumah joglo tahan gempa ? Simak penjelasan berikut.

Kenapa rumah joglo tahan gempa ?

Ada beberapa alasan mengapa rumah joglo lebih tahan terhadap gempa. Pertama, rangka utama (core frame) yang terdiri umpak, soko guru, dan tumpang sari, dapatmenahanbebanlateral yang bergerak horizontal ketika terjadi gempa.

Kedua, struktur rumah joglo yang berbahan kayu menghasilkan kemampuan meredam getaran atau guncangan yang efektif, lebih fleksibel, juga stabil. Struktur dari kayu inilah yang berfungsi meredam efek getaran/guncangan dari gempa.

Ketiga, kolom rumah yang memiliki tumpuan sendi dan rol, sambungan kayu yang memakai sistem sambungan lidah alur dan konfigurasi kolom anak (sokosoko emper) terhadap kolom kolom induk ( soko-soko guru) merupakan earthquake responsive buildingdari rumah joglo.

Kenapa dinamakan rumah joglo ? 

Rumah joglo adalah rumah tradisional Jawa yang umum dibuat dari kayu  jati. Atap joglo berbentuk tajug, semacam atap piramidal yang mengacu  pada bentuk gunung. Dari sinilah nama joglo tersebut muncul. Istilah  joglo berasal dari dua kata, 'tajug' dan 'loro' yang bermakna  'penggabungan dua tajug'.

Filosofi rumah joglo dalam bahasa jawa ?

Atap joglo ditopang oleh empat tiang utama yang disebut Soko Guru.  Jumlah ini mewakili adanya kekuatan yang dipercaya berasal dari empat penjuru mata angin. Berdasarkan konsep spiritual ini, manusia berada di  tengah perpotongan keempat arah mata angin tersebut.

Ada tiga bagian dalam susunan rumah joglo.  Pertama adalah ruang pertemuan yang disebut pendapa. Kedua adalah ruang  tengah yang disebut pringgitan dan ketiga adalah ruang belakang (dalem)  yang berfungsi sebagai ruang keluarga.

Pendapa Rumah Joglo
Pendapa ini terletak di depan. Dibuatnya  tanpa dinding, karena berkaitan dengan karakter orang Jawa yang ramah  dan terbuka. Ruangan menerima tamu ini biasanya tidak diberi meja  ataupun kursi, hanya tikar yang digelar agar antara tamu dan tuan rumah  dapat berbicara dalam kesetaraan.

Pringgitan Rumah Joglo
Bagian pringgitan adalah tempat dimana  pemilik rumah menyimbolkan diri sebagai bayang-bayang Dewi Sri. Dewi  padi ini dianggap sebagai sumber segala kehidupan, kesuburan dan  kebahagiaan. Terletak antara pendapa dan dalem, pringgitan digunakan  sebagai tempat untuk menggelar pertunjukan wayang yang berkaitan dengan  upacara ruwatan adat.

Dalem atau Ruang Utama Rumah Joglo
Dalem adalah bagian yang digunakan sebagai tempat tinggal keluarga. Di dalamnya ada beberapa kamar yang disebut senthong.

Jaman dulu, senthong hanya dibuat  sejumlah tiga bilik saja. Kamar pertama diperuntukkan untuk para lelaki,  kamar kedua dikosongkan dan kamar ketiga dipakai oleh para perempuan.
Kamar kedua yang kosong ini tetap diisi  dengan tempat tidur lengkap dengan segala perlengkapannya. Disebut  krobongan, ruangan kosong ini dipakai untuk menyimpan pusaka dan sebagai  ruang pemujaan terhadap Dewi Sri. Inilah bagian rumah yang dianggap  paling suci.

Setelah mengetahui hal-hal tentang rumah joglo. Yuk kita lihat desain rumah joglo minimalis itu seperti apa.

Rumah joglo minimalis

Filosofi Rumah Joglo, Selain Bentuknya Unik dan Juga Punya Fungsi Tersendiri Tiap Ruangnya
rumah joglo minimalis bagus via rumahminimalisexpo.blogspot.com

Filosofi Rumah Joglo, Selain Bentuknya Unik dan Juga Punya Fungsi Tersendiri Tiap Ruangnya
rumah joglo minimalis modern via rumahminimalisexpo.blogspot.com

Filosofi Rumah Joglo, Selain Bentuknya Unik dan Juga Punya Fungsi Tersendiri Tiap Ruangnya
rumah joglo minimalis unik via rumahminimalisexpo.blogspot.com

Jadi demikianlah artikel tentang rumah joglo. Semoga dapat bermanfaat!
SHARE ARTIKEL