Miliki Nilai Kebersamaan Tinggi, 7 Permainan Tradisional ini Harus Tetap Kita Lestarikan

Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 13 Sep 2018
Miliki Nilai Kebersamaan Tinggi, 7 Permainan Tradisional ini Harus Tetap Kita Lestarikan
permainan tradisional via alidzakyalarief.com

Meskipun permainan di zaman teknologi yang berkembang ini menawarkan banyak permainan menarik, sudah sepantasnya kita wajib bangga dengan permainan tradisional. Apa saja nama permainan tradisional yang sudah mulai punah ini?

Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu. Kebanyakan permainan ini dilakukan dengan cara kelompok.

Apa perbedaan permainan tradisional dan modern?


Secara umum perbedaan permainan tradisional dan modern terletak pada media yang digunakan. Permainan modern biasanya menggunakan teknologi dan gadget, hanya menggerakkan jari-jari. Sedangkan permainan tradisional menggerakkan seluruh badan, bisa berolahraga, dan melatih motorik.

Memperkenalkan permainan tradisonal kepada anak berarti juga mewariskan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya.

Apa saja nilai yang terkandung dalam sebuah permainan tradisional?

Permainan tradisional pada anak dapat meningkatkan pemahaman konsep sportivitas, melatih kemampuan fisik anak, belajar mengelola emosi, menggali kreativitas, mengenal kerja sama, meningkatkan kepercayaan diri, serta bersosialisasi lewat permainan.

Lalu, apa peran permainan tradisional dalam proses sosialisasi dan enkulturasi? Pada dasarnya proses sosialisasi dimulai sejak usia manusia lahir di dunia. Proses sosialisasi pada akhirnya melahirkan dua tipe manusia yakni problem solver atau problem maker. Kekerabatan antar sesama akan terbangun lewat permainan tradisional ini serta untuk melestarikan budaya agar tidak punah karena dampak globalisasi.

Sayang sekali jika permainan tradisonal itu semakin hari semakin menghilang. Mengapa permainan tradisional pada zaman sekarang semakin pudar? Banyak hal yang menjadi faktor semakin menghilangnya permainan tradisional saat ini, seperti perkembangan pola pikir orang tua yang mengarah pada hal yang praktis. Selain itu semakin menipisnya lahan yang ada saat ini hingga mempengaruhi persediaan tempat untuk bermain permainan yang dulu menjadi trend itu. Meskipun demikian, tidak ada salahnya untuk melestarikan permainan tradisional indonesia yang mendunia.

Permainan Tradisional Indonesia dan Asalnya

Meskipun permainan tradisional di Indonesia sudah mulai ditinggalkan akan tetapi permainan tersebut akan menjadi kenangan manis dalam hidup dan mesti diabadikan supaya generasi mendatang bisa mengetahui permainan tradisional di Indonesia. Berikut ini 10 permainan tradisional indonesia dan asalnya.

1. Permainan Tradisional Petak Umpet

Miliki Nilai Kebersamaan Tinggi, 7 Permainan Tradisional ini Harus Tetap Kita Lestarikan
ilustrasi permainan petak umpet via gelut.com

Pertama yaitu ada permainan tradisional yang biasa kita sebut petak umpet, permainan ini berasal dari Jogjakarta. Untuk memainkan ini kamu harus mengumpulkan lebih dari dua orang. Cara mainnya pun mudah. Cukup jadikan satu orang sebagai penjaga, lalu pemain lainnya harus ngumpet, dan si penjaga yang akan mencari para pemain yang hilang. Agar bermain jadi lebih adil tentukan siapa yang menjadi penjaga dengan cara hompimpa.

Setelah si penjaga sudah ditentukan, ia harus menutup matanya dan menghitung sampai sepuluh. Selagi penjaga berhitung pemain lainnya harus ngumpet dan berusaha agar si penjaga tidak bisa menemukannya. Jika si penjaga lengah, pemain lain harus segera ke tempat penjaga tadi dan berteriak inglo. Jika sudah ada yang berhasil teriak dan sampai ke tempat penjaga, berarti dialah pemenangnya.

2. Permainan Tradisional Kelereng atau Gundu
Permainan tradisional kedua yaitu kelereng atau gundu yang berasal dari Jogjakarta. Kemungkinan anak jaman milenial sekarang tidak banyak yang tahu bagaimana cara memainkan permainan ini. Kelereng merupakan kaca bening yang berbentuk bulat dan biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. Cara mainnya juga cukup mudah, hanya dengan menyentil kelereng yang kita punya dengan target mengenai kelereng lawan.

Jika kamu berhasil mengenai kelereng lawan, maka kelereng miliknya jadi milikmu. Permainan ini akan semakin asik jika dimainkan ramai-ramai. Sekarang, memang sudah jarang anak-anak yang memainkan permainan tradisional ini. Sehingga jarang sekali melihat abang-abang yang menjual kelereng. Oleh karena itu, kalau masih punya koleksi kelereng sebaiknya jangan disimpan saja, yuk mainkan dan ajarkan pada adik-adikmu.

3. Permainan Tradisional Lompat Tali

Miliki Nilai Kebersamaan Tinggi, 7 Permainan Tradisional ini Harus Tetap Kita Lestarikan
ilustrasi permainan lompat tali via youtube.com

Permainan tradisional ketiga yaitu lompat tali yang asalnya dari Sulawesi. Tali yang digunakan untuk bermain biasanya menggunakan karet yang disambungkan satu persatu sehingga menjadi panjang. Setelah itu, ujung karet diikat dan siap kamu gunakan untuk bermain lompat tali. Permainan ini biasanya dimainkan oleh lebih dari dua orang dan ada dua orang yang akan bertugas memegang tali. Namun jika tidak ada yang ingin memegang tali, bisa diikatkan pada tiang atau pohon.

Cara bermainnya yaitu, tali ditaruh mulai dari paling bawah lalu lompat, dan seterusnya hingga tali sampai ditaruh di atas kepala. Jika tidak bisa melompat, harus diulang lagi dari level terbawah. Pemenang dari lompat tali ini bisa menyuruh yang kalah apa saja, asal jangan yang aneh-aneh ya!

4. Permainan Tradisional Congklak
Permainan tradisional keempat yaitu congklak yang asalnya dari Jawa Barat. Permainan ini sudah dikenal hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dengan cara menggunakan cangkang kerang sebagai biji congklak untuk memainkannya, lalu dibutuhkan juga papan congklak dengan isi 16 lubang. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja. Total keseluruhan biji congklak ada 98 buah yang nanti akan diisi pada lubang papan congklak.

Tentukan siapa yang akan jalan duluan dengan suit, yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang dan mengisi lubang papan satu persatu, dari kiri ke kanan. Sampai biji habis dan ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Begitu seterusnya sampai ada yang memiliki jumlah biji terbanyak, dan dialah yang menang.

5. Permainan Tradisional Eggrang  

Miliki Nilai Kebersamaan Tinggi, 7 Permainan Tradisional ini Harus Tetap Kita Lestarikan
ilustrasi permainan egrang via hilman.co

Permainan tradisional kelima yaitu egrang yang asalnya dari Jogjakarta. Permainan ini populer di daerah Jakarta. Memang tidak mdah untuk memainkan egrang, hanya orang-orang yang cukup terampil dan sudah terbiasa menjaga keseimbangan saat memainkannya. Egrang adalah dua tongkat panjang yang bagian tengahnya diberi pembatas. Cara memainkannya yaitu dengan naik ke atas pijakan pada egrang, jika jatuh maka pemain akan diberi hukuman. Tapi, harus hati-hati ya, jika belum terbiasa, harus minta bimbingan oleh yang ahli agar mencegah terjadinya kecelakaan.

6. Permainan Tradisional Bentik atau Gatrik
Permainan tradisional keenam yaitu, gatrik atau disebut juga bentik yang berasal dari Jogjakarta. Dimainkan oleh dua kelompok masing-masing terdiri dari minimal dua orang. Alat yang dibutuhkan yaitu dua potong bambu, pertama dengan ukuran kecil dan satunya lagi buat bambu berukuran 30 cm.

Setelah alat sudah di persiapkan, letakkan bambu besar diantara dua batu, lalu pukul dengan bambu kecil. Jika ada pemain yang tidak memukul bambu dengan baik, beri dia hukuman. Hukuman untuk yang kalah biasanya disuruh untuk menggendong yang menang.

7. Permainan Tradisional Engklek
Miliki Nilai Kebersamaan Tinggi, 7 Permainan Tradisional ini Harus Tetap Kita Lestarikan
ilustrasi permainan engklek via youtube.com

Permainan tradisional ketujuh, yaitu engklek yang juga disebut sebagai permainan tradisional Sunda Manda. Permainan legenda satu ini merupakan salah satu permainan tradisional yang sampai saat ini masih sering dimainkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, walaupun setiap daerah memiliki sebutan yang berbeda-beda namun cara memainkannya tetap sama. Engklek bisa dimainkan oleh perempuan maupun laki-laki, bisa dimainkan hanya dua orang saja atau maksimal lima orang. Karena harus menunggu giliran untuk memainkan ini, jadi jika terlalu banyak yang memainkannya, pemain akan bosan karena menunggu terlalu lama.

Cara memainkannya yaitu dengan menggambar kotak-kotak di lantai seperti pada gambar dengan menggunakan kapur. Akan lebih asik jika dimainkan di lapangan dengan permukaan lantai yang rata, jadi mudah untuk menggambarnya. Jumlah kotak yang digambar ada sembilan yaitu tiga kotak horizontal, disambung dengan tiga kotak vertkal, lalu tambah satu kotak diatasnya dan dua di horizontal. Setiap pemain akan melompati kotak-kotak tersebut secara bergiliran. Melompatnya harus dengan satu kaki, jika terjatuh maka pemain harus menandai kotak terakhir dengan menaruh batu.

Nah, itulah 7 permainan tradisional Indonesia dan asalnya yang dapat kami sampaikan. Yuk, mainkan lagi permainannya untuk melestarikannya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
SHARE ARTIKEL