Dari Kecil Buta, Imam Bukhari Menghabiskan Hidupnya Hanya Untuk Mengumpulkan Hadist

Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 20 Sep 2018
Dari Kecil Buta, Imam Bukhari Menghabiskan Hidupnya Hanya Untuk Mengumpulkan Hadist
imam bukhari via muslim.or.id

Sosok Imam Bukhari sudah tidak asing bagi kita. Beliau menjadi ahli hadis yang termasyhur di dunia. Lalu, bagaimana perjuangan Imam Bukhari mengumpulkan hadits? Apa saja karya imam bukhari yang paling terkenal?


Siapa Imam al Bukhari? Imam al Bukhari adalah orang paling menonjol dalam mengumpulkan, menganalisis, dan melakukan verifikasi perkataan dan ucapan-ucapan Nabi Muhammad.

Imam Bukhari seorang perawi hadits yang lahir pada hari Jum’at, 13 Syawal 194 H di tengah-tengah keluarga yang mencintai ilmu sunnah Nabi Muhammad SAW. Ayahnya, Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah, adalah seorang ulama ahli hadits yang meriwayatkan hadits-hadits Nabi dari Imam Malik bin Anas, Hammad bin Zaid, dan sempat pula berpegang tangan dengan Abdullah bin Mubarak. Riwayat-riwayat Ismail bin Ibrahim tentang hadits Nabi tersebar di kalangan orang-orang Irak. Ayah Bukhari meninggal dunia ketika ia masih kecil.

Apakah Imam Bukhari buta? Sedari kecil Imam Al-Bukhari mengalami kebutaan. Keadaan tersebut terus beliau alami hingga suatu ketika Allah mengembalikan penglihatannya berkat usaha yang ditekuni oleh ibunya. Ibunda Imam Bukhari selalu menekuni doa sepanjang malam dan siang. Dengan deraian air mata kejujuran, berbaik sangka kepada Allah Ta’ala, tidak putus asa atau mengadu, ia terus berbaik sangka kepada Rabb yang Maha Mulia.

Suatu malam, ibunda Al-Bukhari tertidur, dan ia bermimpi melihat Nabi Ibrahim SAW. Dalam mimpinya Nabi Ibrahim berkata, “Wahai perempuan, sungguh Allah telah mengembalikan penglihatan putramu, karena banyaknya tangisanmu, atau banyaknya doa yang kamu lantunkan.”

Imam Al-Bukhari pun kemudian bisa melihat. Ketika Allah Ta’ala telah mengembalikan penglihatan Al-Bukhari, ibunda Al-Bukhari kemudian berupaya keras untuk mengajari putranya. Di antarnya ke berbagai majelis ilmu yang ada saat itu.

Gelar Imam Bukhari adalah Amirul Mukminin fil Hadits (pemimpin orang-orang yang beriman dalam hal ilmu hadis). Gelar ini ia dapatkan bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam buku-buku fiqih dan hadis, hadis-hadisnya memiliki derajat yang tinggi.

Karya Imam Bukhari yang paling terkenal antara lain adalah kitab Al-Jami’ ash Shahih, Al-Adab al Mufrad, At Tharikh as Shaghir, At Tarikh Al Awsat, At Tarikh al Kabir, At Tafsir Al Kabir, Al Musnad al Kabir, Kitab al ‘Ilal, Raf’ul Yadain fis Salah, Birrul Walidain, Kitab Ad Du’afa, Asami As Sahabah dan Al Hibah. Diantara semua karyanya tersebut, yang paling monumental adalah kitab Al-Jami’ as-Shahih yang lebih dikenal dengan nama Shahih Bukhari.

Dari Kecil Buta, Imam Bukhari Menghabiskan Hidupnya Hanya Untuk Mengumpulkan Hadist
ilustrasi karya imam bukhari via islampos.com

Lalu, bagaimana perjuangan Imam Bukhari mengumpulkan hadits? Imam Bukhari adalah ahli hadits yang termasyhur diantara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Ahmad, Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah.

Perhatiannya kepada ilmu hadits yang sulit dan rumit itu sudah tumbuh sejak usia 10 tahun, hingga dalam usia 16 tahun beliau sudah hafal dan menguasai buku-buku seperti “al-Mubarak” dan “al-Waki”. Bukhari berguru kepada Syekh Ad-Dakhili, ulama ahli hadits yang masyhur di Bukhara. Pada usia 16 tahun bersama keluarganya, ia mengunjungi kota suci Mekkah dan Madinah, dimana di kedua kota suci itu beliau mengikuti kuliah para guru-guru besar ahli hadits. Pada usia 18 tahun beliau menerbitkan kitab pertamanya “Qudhaya as Shahabah wat Tabi’ien” (Peristiwa-peristiwa Hukum di zaman Sahabat dan Tabi’ien).

Bersama gurunya Syekh Ishaq, beliau menghimpun hadits-hadits shahih dalam satu kitab, dimana dari satu juta hadits yang diriwayatkan oleh 80.000 perawi disaring lagi menjadi 7275 hadits.

Siapa guru Imam Bukhari? Imam Bukhari telah berguru kepada 1.080 ahli hadits selama 16 tahun. Mereka itu antara lain: Ali ibnu Al-Madini, Imam Ahmad bin Hambal, Yahya ibnu Ma’in, Muhammad ibnu Yusuf Al-Faryabi, Maki ibnu Ibrahim Al-Bakhi, Muhammad ibnu Yusuf Al-Baykandi, dan Ibnu Ruhawaih. Selain itu ada 289 ahli hadits yang haditsnya dikutip dalam kitab Shahihnya.

Baca Juga : Siapakah Syekh Siti Jenar? Mengapa Ajarannya Tidak Disetujui Para Wali Songo

Demikian penjelasan tentang Imam Bukhari mulai dari  gelar sampai karya imam bukhari yang paling terkenal. Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan bisa menginspirasi kita semua.
SHARE ARTIKEL