Mengulas Perjuangan Ibnu Sina, Sang Penemu Ilmu Kedokteran

Penulis Anisa Nurfadila | Ditayangkan 17 Sep 2018


Mengulas Perjuangan Ibnu Sina, Sang Penemu Ilmu Kedokteranibnu sina via redaksiindonesia.com

Siapa yang tak mengetahui Ibnu Sina? Seorang saintis timur tengah juga menjadi kebanggaan kebanyakan kaum muslimin saat ini.

Bagaimana tidak, penguasaannya di bidang pengetahuan dan keahliannya di bidang iptek tidak lagi menjadi perdebatan. 

Pengaruhnya yang luar biasa besar diakui hingga ke dunia Barat. 

Sampai-sampai buku karangannya dijadikan buku teks kedokteran dan pengetahuan lain di Eropa hingga berabad-abad lamanya.

Ibnu Sina memang luar biasa, namun siapa yang menyangka bahwa ia bukanlah seorang ulama Islam melainkan hanya saintis. 

Siapa yang menyangka bahwa di balik kelihaiannya dalam menyembuhkan orang ternyata ia memiliki virus yang bisa meruntuhkan aqidah Islam.

Siapa Ibnu Sina Sebenarnya ?

Bernama lengkap Abu Ali Husain bin Abdullah bin Hasan bin Ali bin Sina. 

Lahir di Afsyahnah (Uzbekistan) pada 980 M dan wafat 1037 M. 

Menghapal Qur’an semenjak muda namun bersentuhan pula dengan pemikiran Aristoteles dan Al Farabi.

Mengarang berjilid-jilid buku yang kebanyakan bertemakan kedokteran dan filsafat. 

Menguasai hampir seluruh bidang pengetahuan sehingga dijuluki Syaikhur Rais. 

Hingga seorang sejawahwan dari Belgia menyatakan tentang pribadi Ibnu Sina,

"Ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu" -George Sarton-

Bukunya yang paling terkenal adalah Al Qanun fi At Thibb atau dikenal juga sebagai The Canon of Medicine tentang kedokteran.

Sementara itu bukunya yang menyoroti filsafat adalah Kitab Asy Syifa An Nafs dan dikenal di Eropa pertengahan dengan nama Sufficietia, dan Kitab Al Isyarat wa at Tanbihat.

Sempat menjadi dokter penguasa di Bukhara dan di akhir hayatnya Ibnu Sina disebut-sebut menjadi guru di sebuah sekolah di Hamadan, Iran.

Apa Keahlian Ibnu Sina ?

Di dalam bidang kedokteran dia mempersembahkan Al-Qanun fit Thibb, dimana ilmu kedokteran modern mendapat pelajaran, sebab kitab ini selain lengkap, disusunnya secara sistematis. 

Kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling autentik. 

Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. 

Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat yang masih belum terjawab sebelumnya.

Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa.

Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. 

Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen.

Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. 

Dia mengenal pandangan dan pemikiran filsafat besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. 

Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat.

Itulah apa keahlian ibnu sina yang terkenal sebagai ilmuan dibidang kedokteran. 

Selanjutanya kita akan membahas apa saja karya ibnu sina yang berpengaruh bagi manusia di dunia ini. 

Simak bareng-bareng yukk!

Apa Saja Karya Ibnu Sina ?


Mengulas Perjuangan Ibnu Sina, Sang Penemu Ilmu Kedokterankarya ibnu sina via cakrawalamedia.co.id

Apa saja karya ibnu sina yang berpengarus bagi dunia ? Ada berapa banyak karya ibnu sina ? 

Berikut ini bebrapa karya tulisan yang dilahirkan oleh Ibn Sina dan berpengaruh besar terhadap generasi penerusnya:

1. Kitab Qanun fi al-Tibb (Canon of Medicine)

Buku ini merupakan iktisar pengobatan Islam dan diajarkan hingga kini di timur. Buku ini di telah diterjemahkan ke bahasa Latin.

2. Kitab Ash-Shifa’

Kitab ini antara lain berisikan tentang uraian filsafat dengan segala aspeknya, dan karena sangat luas cakupannya. 

Maka bermunculan nama-nama terjemahan yang dilakukan oleh para ahli terhadap hasil karya filsafat Ibn Sina ini. 

Karya ini merupakan titik puncak filsafat paripatetik dalam Islam.

3. Kitab An-Najat

Sebuah karya kitab yang berisikan ringkasan dari kitab Ash-Shifa’, kitab ini ia tulis untuk para pelajar yang ingin mempelajari dasar-dasar ilmu hikmah. 

Selain itu buku ini juga secara lengkap membahas tentang pemikiran Ibn Sina tentang ilmu Jiwa.

4. Kitab fi Aqsami al-‘Ulumi al-‘Aqliyyah

Buku ini ditulis dalam bahasa Arab dan masih tersimpan dalam berbagai perpustakaan di Istanbul.

Penerbitannya pertama kali dilakukan di Kairo pada tahun 1910 M, sedangkan terjemahannya dalam bahasa Yahudi dan Latin masih terdapat hingga sekarang.

5. Kitab Lisanu al-‘Arab

Menurut suatu informasi menjelaskan bahwa buku ini Ibn Sina susun sebagai jawaban terhadap tantangan dari seorang pujangga sastra bernama Abu Manshur al- ubba’I di hadapan Amir ‘Ala ad-Daulah di Ishfaha.

6. Kitab Al-Isharat wa al-Tanbihat

Sebuah karya berisikan tentang logika dan hikmah.

Itulah karya ibnu sina yang tersebar. Selain kitab-kitab tersebut masih banyak karyanya yang berjumlah cukup besar. 

Namun untuk mengetahui berapa jumlah buku karya-karyanya tersebut secara pasti sangatlah sulit, mengingat perbedaan tentang sedikit banyaknya data yang digunakan.

Penemuan Ibnu Sina

Apa saja penemuan ibnu sina dalam bidang kesehatan? Berikut adalah 8 Penemuan besar Ibnu Sina dalam Kesehatan.

1. Penemuan penyakit baru

Di dalam penilitiannya Ibnu Sina telah menghasilkan penemuan berupa pengaruh kuman dalam penyakit, jangkitan virus seperti TB, penyakit Rubella, allergy, cacar (smallpox), dan sebagainya.

2. Penemuan dalam bidang Farmasi

Ibnu Sina telah menghasilkan obat bius, menciptakan benang yang khusus untuk menjahit luka pembedahan, menciptakan alat suntik.

3. Menemukan peredaran darah

Ibnu Sina menemukan peredaran darah manusia dan anatominya 600 tahun sebelum William Harvey.

4. Manfaat red wine

Ibnu Sina membahas dalam Canon of Medicine tentang manfaat red wine untuk memperkuat jantung. 

Tahun 1940-an, dunia kesehatan Barat membenarkan hal ini dengan adanya antioksidan fenolik bernama resveratrol yang terdapat dalam red wine. 

Resveratrol baru terpublikasi baik di dunia kesehatan pada tahun 1990-an.

5. Membahas etanol yang dapat membunuh mikroorganisme

Di Canon of Medicine Ibna Sina membahas tentang sifat etanol yang dapat membunuh mikroorganisme.

Setiap kali hendak meracik obat atau menangani pasien, ia selalu mencuci tangannya dengan khamr, sebab isolat etanol belum ditemukan pada masanya.

6. Penemuan urutan derajat panas

Setiap anggota tubuh digambarkan menjadi masing-masing tempramen. 

Masing-masing dengan gelar panas dan kelembaban. 

Ibnu Sina menyusun anggota tubuh dalam "urutan derajat panas", dari terpanas sampai terdingin :

  • Nafas dan "jantung dimana ia muncul"
  • Darah; yang dihasilkan dari hati
  • Hati; yang mungkin terlihat sebagai darah yang terkonsentrasi
  • Daging
  • Otot
  • Limpa
  • Ginjal
  • Arteri
  • Vena
  • Kulit telapak tangan dan kaki.

7. Ibnu Sina membagi tahap kehidupan sebagai berikut 

  • Pertama : Masa bayi, Yaitu periode sebelum anggota badan yang dipasang untuk berjalan.
  • Kedua : Masa bayi. Yaitu masa pembentukan gigi. Kaki yang telah dipelajari, tetapi tidak stabil. Gusi tidak penuh gigi.
  • Ketiga : Masa kecil. Yaitu tubuh menunjukkan kekuatan gerakan. Gigi sepenuhnya keluar.
  • Keempat : Usia muda "Masa pubertas". Periode sampai dengan perkembangan rambut pada wajah dan kemaluan.
  • Kelima : Pemuda. Periode sampai dengan batas pertumbuhan tubuh (menuju awal kehidupan dewasa).

8. Pertama kali yang berpendapat bahwa pikiran manusia memengaruhi kondisi fisiknya

Belum lama ini peneliti melakukan penilitian antara kondisi fisik manusia dan pikirannya. 

Hasilnya mencengangkan, ternyata pikiran manusia berpengaruh terhadap kondisi fisiknya.

Jadi, apabila ada seorang pasien yang sakit lalu dokter tersebut memberikan obat yang sama sekali tidak ada hubungan dengan penyakitnya lalu dokter tersebut mengatakan "ini obat yang sangat manjur" maka pasien tersebut dapat sembuh.

Teori ini baru dibuktikan sekarang padahal Ibnu Sina telah berpendapat demikian seribu tahun yang lalu. 

Ia selalu berpesan kepada muridnya "jangan pernah katakan kepada pasien bahwa penyakitnya tidak dapat diobati, sesungguhnya sugesti kalian merupakan obat bagi pasien".

Nah itu tadi adalah ibnu sina penemuan dalam bidangan kesehatan. 

Apakakah ibnu sina memiliki penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan? 

Apa kontribusi ibnu sina bagi perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Simak berikut ini!

Apa Kontribusi Ibnu Sina Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan?

Apakah ibnu sina ikut berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan? Jawabannya adalah ya! 

Lalu apa kontribusi ibnu sina bagi perkembangan ilmu pengetahuandunia? Berikut ini jawabannya.

Ibnu sina berkonstribusibdalam ilmu filsafat. 

Ibnu sina Pembagian filsafat bagi Ibnu sina pada pokoknya tidak berbeda dengan pembagian yang sebelumnya, filsafat teori dan filsafat amalan. 

Filsafat ketuhanan menurut Ibnu Sina adalah:

1. Ilmu tentang turunnya wahyu dan mahluk-mahluk rohani yang membawa wahyu itu, dengan demikian pula bagaimana cara wahyu itu disampaikan, dati sesuatu yang bersifat rohani kepada sesuatu yang dapat dilihat dan didengar.

2. Ilmu akherat (Ma’ad) antara lain memperkenalkan kepada kita bahwa manusia ini tidak dihidupkan lagi badannya, maka rohnya yang abadi itu akan mengalami siksa dan kesenangan.

Itulah  apa kontribusi ibnu sina bagi perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Ternyata tokoh muslim juga sangat berpengaruh yaa.

Informasi di atas ini kami tulis dari berbagai sumber, jika ada kesalahan atas informasi yang kami sampaikan di atas, kami mohon maaf, dan berharap agar Anda bisa membetulkannya melalui kotak komentar. Terima kasih.

SHARE ARTIKEL