Jika Ziarah ke Makam Rasul, Sebaiknya Perhatikan Adab dan Larangannya Berikut ini

Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 04 Aug 2018
Jika Ziarah ke Makam Rasul, Sebaiknya Perhatikan Adab dan Larangannya Berikut ini
makam rasul via mampuumrah.com

Berziarah ke makam Rasul merupakan perjalanan spiritual yang luar biasa berkesan. Banyak jamaah haji dari berbagai belahan dunia rela mengantre hingga beberapa jam demi bisa memanjatkan doa di Raudhah atau Taman Surga.

Makam-makam para nabi dan rasul menjadi bukti bahwa mereka pernah ada di muka bumi. Nabi dan Rasul adalah manusia-manusia pilihan yang bertugas memberi petunjuk kepada manusia tentang keesaan Allah SWT dan membina mereka agar melaksanakan ajaran-Nya. Ciri-ciri mereka dikemukakan dalam Al-Qur’an,

"... ialah orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah. Mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan." (Q.S. Al Ahzab : 39).

Berziarah ke makam Baginda Nabi Muhammad SAW menjadi kegiatan yang dianjurkan dilakukan ketika berada di Kota Madinah Al Munawwarah.

Meskipun Madinah menjadi bagian terbesar sarang gunung berapi, letusan gunung berapi itu tak sampai 'mengganggu' makam Rasul.

Baca Juga : Selain Rasulullah, Ini 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga

Makam Rasul, Nabi Muhammad SAW

Jika Ziarah ke Makam Rasul, Sebaiknya Perhatikan Adab dan Larangannya Berikut ini
ilustrasi makam rasul via mui-lampung.or.id

Makam Muhammad adalah makam Nabi dan Rasul Islam Muhammad, di kompleks Masjid Nabawi, Saudi Arabia. Sebelum diperluas, di situ terdapat makam Muhammad yang dulu dinamakan Masqurah. Setelah masjid ini diperluas, makam Muhammad masuk di dalam bangunan masjid dengan kubah berwarna hijau. Di situ, terdapat empat pintu yang masing-masing dinamakan Pintu at-Taubah di kiblatnya, Pintu ar-Raudhah di barat, Pintu Fathimah di timur, dan Pintu Tahajud di utara. Selain itu, di sini ada pula makam Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Di samping makam Rasul, ada makam Abu Bakar Sidiq dan Umar bin Khattab. Saat Masjid Nabawi diperluas, maka rumah Aisyah posisinya berada di dalam kompleks Masjid Nabawi.

Selanjutnya di masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, dibangun tembok tinggi sekitar 5 meter di sekeliling makam Rasul. Pembangunan tembok ini bertujuan agar tidak ada yang melakukan perbuatan syirik di sekitar makam.

Makam Rasulullah saat ini juga masih ditutup dan dibatasi dengan pagar tinggi yang berhiaskan kaligrafi berwarna keemasan. Ada penjaga khusus yang disebut Askar yang berjaga di sekitar makam. Tugasnya adalah untuk mengingatkan jamaah yang berbuat hal-hal berlebihan atas makam nabi seperti menangis ataupun salat di depan makamnya.

Sebelum Berziarah ke Makam Rasul, Yuk Ketahui Adabnya

Jika Ziarah ke Makam Rasul, Sebaiknya Perhatikan Adab dan Larangannya Berikut ini
ilustrasi adab ziarah makam rasul via news.detik.com

Dikutip dari Madinah Al Munawwarah. Para peziarah hendaknya memperhatikan adab-adab umum, di antaranya :
  1. Bersuci, bersih dan memakai wangi-wangian. Lalu, berjalan menuju masjid dengan tenang, memperlihatkan kekhusyu'an kepada Allah SWT dan memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad.
  2. Masuk masjid dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid.
  3. Melakukan shalat sunah tahiyyatul masjid dua raka'at, dan lebih utama jika dilakukan di Raudhah.

Setelah itu, menuju makam Rasulullah dengan adab berikut ini :
  1. Berdiri di sisi selatan makam yang mulia dan menghadap ke makam sambil membelakangi kiblat, menghayati kesucian dan kedudukan Rasulullah seakan-akan beliau melihatnya.
  2. Selalu dalam kondisi tenang dan menghindari kegaduhan.
  3. Menghindari keramaian dan desak-desakan dengan peziarah lain, sambil memperhatikan adab dan berperilaku baik dengan mereka.
  4. Mengucapkan salam kepada Rasulullah dengan salam yang ia hafal. Kemudian maju ke arah kanan dan mengucapkan salam kepada Abu Bakar As Siddiq. Kemudian maju ke kanan lagi lalu mengucapkan salam kepada Al Faruq Umar bin Khattab.

Hal-Hal yang Dilarang Saat Ziarah Ke Makam Nabi Muhammad

Jika Ziarah ke Makam Rasul, Sebaiknya Perhatikan Adab dan Larangannya Berikut ini
ilustrasi makam rasul via ppa-themiracle.com

Beberapa hal ini sangat dilarang saat di makam Rasulullah. Makam nabi Muhammad SAW terletak di komplek masjid Nabawi. Benar sekali Masjid ini menyimpan makam Nabi Muhammad dan Raudhah, sebuah taman yang diyakini adalah taman surga. Di sinilah kemudian banyak para jamaah haji maupun umroh datang melepas kerinduang kepada nabi tercinta.

Dari Ibnu Umar, telah bersabda Rasulullah Saw, “Barang siapa berziarah kepadaku setelah aku meninggal, maka seakan-akan ia berziarah pada waktu aku masih hidup.” (HR. Baihaqi, Daruqutni, dan Tabrani). Subhanallah betapa besar kemudian karomah yang didapat selepas menziarahi makam Rasul.

Banyak hadits yang menguraikan keutamaan ziarah. Dalam hadits lain dikatakan, “Barang siapa datang menziarahiku tanpa tanpa tujuan lain kecuali  untuk berziarah kepadaku, maka aku berhak menjadi pemberi syafaat baginya di hari kiamat.” (HR. Ath-Thabrani dari Ibnu Umar).

Dari hadits tersebut pula ditegaskan bahwa tidak diperkenankan memiliki niatan lain saat mengunjungi makam Rasul selain ziarah, seperti meminta doa dan dengan sengaja meminta syafaat di hadapan makam Rasulullah Saw. Yang demikian jelas suatu yang dilarang keras karena akan menimbulkan kesan syirik.

Akibat kecintaan yang berlebihan hingga membutakan alam sadar seorang umat. Apa yang dilakukan sebagian orang dalam berziarah, yakni mengusap-usap dinding kamar makam Rasulullah, mengambil berkah dengannya, dan sebagainya, hal ini anat dilarang karena bid’ah atau perkara yang diada-adakan, yang lebih parah, lebih mungkar, dan lebih berat lagi ialah memohon kepada Nabi SAW agar dimudahkan dari segala kesulitan dan tercapainya segala harapan, maka hal ini merupakan syirik besar, yang mengeluarkannya dari agama.

Jika Ziarah ke Makam Rasul, Sebaiknya Perhatikan Adab dan Larangannya Berikut ini
ilustrasi hal dilarang di makam rasul via media.ihram.asia

Nabi sendiri saja tidak dapat mendatangkan manfaat maupun menolak madhorot terhadap dirinya sendiri, lalu bagaimana pula terhadap orang lain. Ya benar sahabat ihram Nabi Muhammad adalah pemberi syafaat, namu itu kelak sat hari kiamat terhadap umatnya yang taat. Sedang makamnya? Beliau tidak mengetahui segala sesuatu yang ghaib. Beliau meninggal dunia sebagaimana anak cucu Adam meninggal dunia. Beliau tidak mengatur sedikitpun dari alam raya ini selamanya. Allah Swt. berfirman kepada Rasulullah Saw. :

“Katakankah (Muhammad), ‘Aku tidak kuasa menolak madharat maupun mendatangkan kebaikan kepadamu.’ Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang dapat melindungiku dari (adzab) Allah dan aku tidak akan memperoleh tempat berlindung selain-Nya.” (QS. Al-Jin: 21-22)

Jadi, Rasulullah adalah manusia yang membutuhkan Allah. Beliau tidak akan bisa berbuat sesuatu tanpa izin Allah. Kecuali kehenda Allah. Nabi muhammad adalah manusia yang dipelihara oleh Allah dan diberi beban sebagaimana beban yang diberikan kepada manusia lainnya. Hanya saja beliau mempunyai kelebihan karena anugerah yang diberikan Allah kepadanya, yang tidak diberikan kepada orang lain sesudahnya. Maka tak sepatutnya memohon dan meminta pada makamnya. Karena tak ada kuasa dan kekautan kecuali dari pada Allah SWT.

Demikian penjelasan tentang makam Rasul. mudah-mudahan dengan bukti ini kita akan semakin yakin akan adanya nabi dan rasul-rasul Allah yang juga akan meningkatkan keimanan kita kepada Allah yang telah mengutus mereka. Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekurangan.
SHARE ARTIKEL