Diduga Ketagihan Main Ponsel, Bocah ini Alami Sakit Mata & Mulut Tak Terkontrol

Penulis Alif Hamdan | Ditayangkan 11 Aug 2018

Masih mau memberi izin anak main ponsel? kalau sudah begini apa nggak menyesal???

Pembelajaran untuk orang tua yang kebiasaan memberikan ponsel pada anak sebelum umurnya. Bahkan banyak anak kecil yang kini sudah memiliki ponselnya sendiri. jika tak ingin menyesal, larang anak mulai dini untuk tidak bermain ponsel dengan cara berikut ini..

Diduga Ketagihan Main Ponsel, Bocah ini Alami Sakit Mata & Mulut Tak TerkontrolImage from tribunstyle.comSeperti yang dikutip dari tribunnews.com Bocah 6 tahun ini ketagihan main ponsel setiap hari, akhirnya alami hal mengerikan.

Generasi milenial sangat lekat dengan teknologi.

Bahkan banyak anak kecil yang kini sudah memiliki ponselnya sendiri.

Penggunaan gadget oleh anak-anak menjadi isu yang masih menuai pro-kontra.

Beberapa orang tua tak setuju jika anaknya terlalu sering menggunakan gadget.

Tapi, ada juga yang berpendapat bahwa gadget diperlukan untuk sarana belajar.

Terlepas dari kontroversi, banyak orang sepakat bahwa penggunaan gadget oleh anak-anak harus sesuai porsi dan tak berlebihan.

Jika berlebihan, maka hal ini bisa menimbulkan efek buruk pada fisik dan kesehatan.

Belakangan, sebuah kisah anak laki-laki jadi viral di media sosial.

Awalnya, kejadian ini dibagikan oleh pemilik akun Facebook Edgar Lising pada Kamis (26/7/2018).

Edgar mengunggah beberapa foto dan video putranya yang berusia 6 tahun bernama John Nathan Lising.

Melalui caption, Edgar meminta doa dari semua pihak untuk kesembuhan anaknya.

Dalam video tersebut, Nathan tampak berada di ranjang rumah sakit.

Sekilas tak ada yang salah dengan kondisi Nathan.

Baca juga : 10 Daftar Nama Penyakit yang Disebabkan Virus dan Banyak Dialami


Namun, jika diamati, bagian wajah Nathan tampak mengalami kejang.

Mulutnya bergerak ke atas tak terkendali.

Tak sampai di situ saja, dalam video lain, mata Nathan juga mengalami hal yang sama.

"Putraku selalu sehat. Dia tak pernah bermasalah sebelumnya.

Ini semua berawal pada 23-24 Juli dan tak berhenti.

Aku yakin ini akibat penggunaan gadget yang berlebihan," jelasnya pada MailOnline.

Melansir alodokter, kejang focal termasuk ke dalam kejang sebagian atau parsial.

Kejang focal mempengaruhi kesadaran penderita hingga membuatnya tampak bingung atau setengah sadar selama beberapa saat.

Kondisi ini juga bisa membuat kondisi emosi penderita berubah-ubah.

Bagian tubuh yang kejang tergantung pada bagian otang yang mengalami gangguan.
Bocah tersebut terus bekedip dan gerakan matanya seperti tak terkontrol.

Edgar akhirnya menjelaskan bahwa anaknya mengalami kejang focal akibat main gadget berlebihan.

"Putraku selalu sehat. Dia tak pernah bermasalah sebelumnya.

Ini semua berawal pada 23-24 Juli dan tak berhenti.

Aku yakin ini akibat penggunaan gadget yang berlebihan," jelasnya pada MailOnline.

Melansir alodokter, kejang focal termasuk ke dalam kejang sebagian atau parsial.

Kejang focal mempengaruhi kesadaran penderita hingga membuatnya tampak bingung atau setengah sadar selama beberapa saat.

Kondisi ini juga bisa membuat kondisi emosi penderita berubah-ubah.

Bagian tubuh yang kejang tergantung pada bagian otang yang mengalami gangguan.

Nathan juga mengalami kondisi serupa dimana beberapa bagian wajah dan mulutnya bergerak tak terkontrol.

Selama seminggu, Nathan mengalami kejadng setiap 20-30 menit bahkan saat dirinya sudah berhenti main game.

Saat pertama dilarikan ke rumah sakit, Nathan langsung menjalani berbagai tes medis.

Namun, hasilnya normal dan Nathan dipulangkan.

Sayangnya, kondisi anak tersebut berlanjut hingga hari berikutnya.

Akhirnya, Nathan pun dilarikan ke St. Luke's Medical Center di Manila, Filipina untuk mendapat perawatan.

Edgar pun terus membagikan perkembangan kondisi putranya melalui media sosial.

Kini, Nathan sudah pulang dan dirawat di rumah.

Meski kondisinya sudah membaik, bocah tersebut masih sering mengalami kejang focal.

"Putra kami menderita dan kami tak tahu harus bagaimana," ucap Judee, ibu Nathan.

Nathan memiliki kebiasaan tak sehat sebelum jatuh sakit.

Bocah tersebut menonton kartun di TV setelah bangun tidur.

"Mulai pukul 3 sore, saat pulang sekolah, sampai tengah malam ia akan main game di ponsel atau tablet.

Permainannya hanya game anak-anak, menyenangkan dan seru tapi tidak mengandung kekerasan.

Dia ketagihan."

Pada akhir Juli, Edgar kembali mengunggah foto putranya terbaring di ranjang rumah sakit.

Meski dokter juga mengatakan bahwa kondisi Nathan disebabkan oleh gadget, tapi tak ada bukti nyata.

"Sebagai ibu, aku yakin ini adalah penyebabnya dan kami harus menghentikannya memakai permainan elektronik apapun."

Unggahan soal Nathan ini menuai banyak reaksi dari netizen.

Beberapa dari mereka mengingatkan kerabat dan keluarga untuk tak berlebihan menggunakan gadget.

Ada juga yang mendoakan agar Nathan cepat sembuh.

Baca juga : Ingin Tahu Berapa Tensi Normal yang Benar? Yuk Simak Penjelasannya Disini

Tips bagi orang tua agar mudah atasi kecanduan anak bermain ponsel :

1. Berhenti terus menerus menggunakan ponsel

Orang tua pasti khawatir jika anak-anak atau remaja tidak bisa melakukan kegiatan penting seperti belajar atau membaca dengan benar karena terganggu oleh ponsel.

Padahal, anak menjadi kecanduan ponsel karena sering melihat orang tua memainkan ponsel.

Jika ingin anak terbebas dari kecanduang ponsel maka terlebih dahulu orang tua harus membebaskan diri mereka dari ponsel.

Gunakan ponsel dengan seimbang dan waspadai jika anak mulai 'sakau' jika dijauhkan dari ponsel.

2. Menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak

Anak-anak selalu belajar dari orangtua mereka. Jika orang tua tak pernah mengalihkan perhatian dari layar gadget, anak akan mengira bahwa terus menerus terpaku pada layar gadget adalah kebiasaan yang dapat diterima.

Jika ingin anak terlepas dari kecanduan ponsel, cobalah untuk menyingkirkan ponsel ketika sedang makan bersama atau ketika sedang bersama anak-anak.

3. Mendorong anak untuk aktif di berbagai kegiatan

Dorong anak untuk mengembangkan hobi yang tidak membutuhkan telepon seluler, ponsel pintar, iPAd, atau gadget sejenis.

Solusi terbaik untuk mengatasi anak yang kecanduan ponsel adalah dengan mengikut sertakan mereka ke dalam kegiatan positif seperti klub berenang, bulu tangkis, tenis, bela diri, golf, senam irama, atau menari.

Pastikan juga untuk membawa serta anak-anak jika ada kegiatan masyarakat yang sedang dilangsungkan.

Baca juga : Cara Memilih Asuransi Kesehatan yang Paling Tepat

4. Membuat batasan waktu

Game pada ponsel memiliki daya tarik tersendiri untuk anak. Jadi, biarkan anak memainkannya sekesekali.

Tetapi, anak harus diingatkan mengenai batasan waktu bermain game. Sebab tanpa pembatasan waktu dan pengaturan yang ketat, anak bisa menjadi pecandu ponsel.

Trik mudah untuk mencegah kecanduan itu adalah dengan memberikan batasan waktu bermain game dan memasang alarm sebelum anak memainkan game-game itu.

Berikan peringatan secara berkala ketika waktu bermain hampir habis, misal sepuluh atau lima belas menit sebelum waktu habis. Jika waktu bermain game telah habis, beri anak sedikit jeda untuk menyimpan permainan.

5. Tidak memberikan ponsel saat anak masih terlalu kecil

Cara terbaik untuk mengatasi kecanduan ponsel pada anak ialah dengan tidak memberikan mereka ponsel pribadi sebelum mencapai usia 16 tahun.

Pada usia itu, anak lebih matang dan telah mengatahui sisi positif atau negatif dari ponsel. Pada usia itu anak telah memiliki bekal yang cukup dan lebih siap untuk menjelajahi keajaiban teknologi.

Nah, ini pelajaran bagi orangtua, masih tetap ingin memberikan ponsel kepada anak atau malah justru melarangnya ?
SHARE ARTIKEL