Belajar Dari Kasus Bocah 2,5 Tahun Kecanduan Rokok, Orang Tua Perhatikan Ini

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 14 Aug 2018
Belajar Dari Kasus Bocah 2,5 Tahun Kecanduan Rokok, Orang Tua Perhatikan Ini
Bocah 2,5 tahun asal Sukabumi kecanduan rokok. (foto: linetoday)

Miris, baru berusia 2,5 tahun anak ini sudah kecanduan rokok, bahkan mengamuk jika tidak diberi rokok.

Agar kejadian serupa tak menimpa anak-anak anda, alangkah baiknya orang tua perhatikan ini.

Bocah berusia 2,5 tahun asal Kampung Tenjojaya, RT 04/04, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memiliki kebiasaan yang tak umum, yaitu kecanduan merokok.

Bahkan bocah berinisial RAP itu akan mengamuk jika tidak diberi rokok.

Anak keempat pasangan Misbahudin (36) dan Maryati (35) itu sudah hampir satu bulan kecanduan rokok.

Maryati mengungkapkan, anaknya kerap mengamuk kalau tidak diberikan rokok dan biasanya RAP merokok sambil mengopi.

"Anak saya ini kurang lebih satu bulan merokok. Kalau enggak dibeliin (rokok) dia suka ngamuk. Seperti barusan aja dia ngajak ke warung pengen kopi sambil ngerokok," ujar Maryati, seperti dilansir dari linetoday, Senin (13/8).

Sementara itu, Misbahudin mengaku tak tahu awal mula kebiasaan buruk anaknya itu. Dia sudah kerap kali melarang anaknya merokok, tapi RAP sering mengamuk dan akan berani meminta rokok ketika melihat orang dewasa di sekitarnya sedang merokok.

"Kalau dilarang marah dan ngamuk. Saya pun merasa kaget pegang rokoknya kayak anak dewasa," jelasnya.

Misbahudin sendiri mengaku bahwa dirinya juga seorang perokok, namun ia tak kecanduan karena hanya sesekali dan itu dilakukan saat ia bekerja.

"Padahal saya jarang ngerokok. Merokok itu paling di waktu kerja. Kalau dia merokok harus dibarengi kopi mochachino," kata Misbahudin.

Berkaca dari kasus anak diatas, penting bagi orang tua menjauhkan anak-anak dari rokok. Terlebih lingkungan yang buruk, yang mudah ditiru oleh anak-anak.

Anak-anak meiliki rasa penasaran yang tinggi. Anak dan remaja memang punya rasa ingin tahu yang besar dan tak ragu mencoba-coba. Namun dari mencoba-coba, bisa jadi malah ketagihan merokok.

Lalu bagaimana caranya mencegah anak merokok?

Ingat, larangan merokok saja belum tentu mempan. Makin dilarang anak mungkin jadi makin penasaran. Lebih baik ikuti tujuh langkah cerdas berikut ini.

1. Ajari anak untuk menolak ajakan merokok

Walaupun anak tidak menunjukkan kecenderungan merokok di usia dini, bekali dengan kemampuan menolak ajakan dari teman atau lingkungan sekitarnya.

Di bawah tekanan teman sebayanya, mengatakan “Tidak,” atau “Kata orangtuaku tak boleh,” saja tidaklah cukup. Ajari anak untuk mencari alasan kuat seperti, “Aku tidak suka bau rokok,” atau “Kakekku sakit karena merokok,”.

2. Selalu ingatkan anak sisi negatif merokok

Seperti halnya pendidikan seks bagi anak, pendidikan soal bahaya rokok harus dimulai sejak dini.

Meskipun anak masih duduk di bangku taman kanak-kanak atau sekolah dasar, Anda harus terus mengingatkan anak apa saja dampak negatif merokok.

BACA JUGA: Ternyata, Kebiasaan Sederhana Bumil Ini Bisa Membuat Bayi Terlahir Dengan Cerdas

Misalnya Anda sekeluarga sedang berada di tempat umum dan ada orang yang merokok di dekat Anda. Beri tahu anak bahwa merokok itu merusak kesehatan, mengganggu orang lain, dan menghabiskan banyak uang.

Supaya dampaknya bisa dibayangkan anak, beri contoh yang sederhana. Jelaskan bahwa harga sebungkus rokok sama dengan harga satu jilid komik kesukaannya.

3. Anda sendiri tak boleh merokok, apalagi depan anak-anak

Anak belajar mengambil keputusan dan berperilaku lewat orangtuanya. Jadi berhentilah merokok kalau tidak mau anak merokok juga.

Penelitian dari University of Washington membuktikan bahwa anak-anak yang orangtuanya merokok punya kemungkinan besar mulai merokok di usia belia, yaitu 13 tahun, seperti dikutip dari hellosehat.com.

Percuma saja melarang anak merokok atau coba-coba jika Anda sendiri belum lepas dari kebiasaan merokok.

4. Rutin berkomunikasi dengan anak

Mencegah anak merokok bukan berarti mengekang kebebasannya. Tak perlu melarang anak bergaul dengan teman sebaya yang orangtuanya perokok atau menonton film yang ada adegan merokoknya. Kuncinya justru membangun komunikasi dan kepercayaan antara Anda dengan anak.

5. Mengenal teman-teman bermain anak

Selain berkomunikasi, mengenal langsung teman-teman anak bisa membantu Anda memantau pergaulannya.

BACA JUGA: Menurut Pakar, Ini Tips Sederhana Menambah Nafsu Makan Anak Tanpa Harus Dikasih Obat

Ajak teman-teman si kecil main ke rumah supaya Anda bisa mengobrol juga dengan mereka. Dari situ Anda bisa menilai apakah ada kecenderungan anak mencoba rokok bersama teman-temannya.

Melihat dari luar saja memang tak bisa menjamin seratus persen anak-anak bebas dari rokok. Namun, paling tidak Anda tahu seperti apa teman bermain yang dipilih anak sehingga Anda bisa membantunya mengambil keputusan yang bijak.

6. Lakukan Pengawasan Dengan Baik

Sebagai orang tua yang baik, satu hal yang harus dilakukan karena merupakan kewajiban dan tanggung jawab terhadap anaknya ialah selalu melakukan pengawasan dengan baik terhadap anak.

Pengawasan disini erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, dan perubahan keduanya yang pasti mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia.

Namun dalam melakukan pengawasan pada anak janganlah terlalu mengekang dan mengikatnya, berikanlah juga sebuah kebebasaannya agar bisa membentuk kepribadian serta menggali bakatnya dengan baik dan optimal.

Demikian adalah solusi bagi orang tua agar anak tidak terjerumus pada lingkungan yang buruk di sekitarnya, semoga anak-anak kita terhindar dari rokok dan kebiasaan buruk lainnya.
SHARE ARTIKEL