Bahaya Menerapkan Ilmu "AMBIL ENAKNYA BUANG BURUKNYA". Buat Orang yang Cuma Mau Enaknya Saja

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 03 Aug 2018
Bahaya Menerapkan Ilmu
Yang enak belum tentu baik, bijaklah dalam memahami ilmu. Gambar :(merries)


Masih banyak saudara muslim kita yang mengambil enaknya saja ketika memahami ilmu agama.

Yang enak di ikuti yang nggak enak di tinggalkan. Padahal kelak, perbuatan tersebut ada hisabnya.

Saat ada yg menyampaikan bahwa "roti itu enak mengandung gizi" maka para jamaah berbondong-bondong makan roti.

Kemudian saat keluar pernyataan "roti juga menyebapkan kegemukan" roti tersebut langsung dibuang begitu saja.

Mereka tidak sadar bahwa 'nutrisi' yg dikonsumsi sebenarnya bukan nutrisi, tapi racun berbahaya.

Ini bukti bahwa, kaidah "Ambil enaknya buang buruknya" tidak dapat diterapkan secara mutlak.

Orang awam banyak yang masih tidak tahu mana ilmu mana syubhat, mana nutrisi mana racun?

Maka benarlah perkataan Imam Malik bin Anas rahimahullah, seperti dikutip dari status Fb Ustadz hawasy, Lc.

إن هذا العلم هو لحمك ودمك، وعنه تسأل يوم القيامه فانظر عمن تأخذه

"Sesungguhnya ilmu ini adalah daging dan darahmu, anda akan ditanya tentangnya di hari kiamat kelak, maka perhatikanlah darimana anda mengambil ilmu".

Beliau juga mengatakan :

إن هذا العلم دين، فانظروا عمن تأخذون دينكم

"Sesungguhnya ilmu ini adalah agama. Maka perhatikan darimana kamu mengambil agamamu."

BACA JUGA: Astaghfirullahal Adzim, Gerhana dan Gempa Tanda Kiamat Sudah Dekat Sesuai Hadis Rasulullah

Hal inimenjadi peringatan bagi kita semua, saat memahami ilmu agama.

Maka benar-benarlah memahami, mencari ilmu pada orang yang benar-benar memahami ilmu tersebut.

Jangan lantas disana enak, maka ikut yang sana. Kalau tidak enak kemudian di tinggalkan, alias "ambil baiknya buang buruknya".

Demikian, semoga bermanfaat.
SHARE ARTIKEL