Tak Cuma SKM Produk ini Juga Lebih Berbahaya Buat Balita, YLKI Minta BPOM Tak Tebang Pilih

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 07 Jul 2018

Tak Cuma SKM Produk ini Juga Lebih Berbahaya Buat Balita, YLKI Minta BPOM Tak Tebang Pilih
Gambar dilansir dari theasianparent.com

Orang tua harus tahu...

Ternyata bukan cuma susu kental manis, produk-produk ini sama berbahayanya jika dikonsumsi anak-anak secara berlebihan.

Sama seperti BPOM, YLKI juga memonitor produk makanan dan minuman bermerek yang beredar di pasaran.

Hal ini dikarenakan masih banyak produk makanan dan minuman kemasan bermerk yang memiliki karakter sama dengan produk kental manis ini.

Makanan dan minuman bermerek yang disorot adalah seperti minuman sari buah atau jus, klaim dan ilustrasinya seolah penuh dengan kandungan buah atau sari buah. Namun sebenarnya kandungan buah didalamnya jauh lebih sedikit daripada gula.

"Isinya lebih banyak kandungan gula daripada sari buahnya," ujar Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI seperti dilansir dari Dream.co.id

"Ada juga berbagai jenis dan merk minuman yang sangat digemari anak-anak, yang kandungan gulanya sangat tinggi, jauh lebih tinggi kandungan gula pada produk SKM," tambah dia.

Pihak YLKI pun mendesak BPOM juga melakukan penertiban pada produsen-produsen jus buah kemasan.

Baik dari sisi pengemasan maupun iklan yang menyesatkan, seakan minuman tersebut berasal dari sari buah asli.

Bahaya kelebihan konsumsi gula bagi anak

Dilansir dari beritasatu.com, Dokter penyakit dalam endroklinologi dari RSUP Persahabatan Jakarta Dr Rochsismandoko SpPD.KEMD FINASIM mengatakan, yang dibutuhkan tubuh, baik dewasa maupun anak-anak adalah kalori, bukan gula.

Karena itu, Rochsis merekomendasikan kepada orang tua untuk membatasi konsumsi gula pada anak-anak untuk mencegah kerusakan gigi dan penyakit diabetes melitus.

"Yang dibutuhkan tubuh bukan gula, melainkan kalori. Kalori bisa diperoleh dari bahan makanan lain selain gula," katanya.

Rochsis mengatakan berdasarkan temuan Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sejak Mei 2009 hingga Februari 2011 di Indonesia terdapat 590 anak dan remaja berusia kurang dari 20 tahun menyandang diabetes tipe 1.

Menurut Rochsis, anak usia prasekolah memerlukan gula 16,7 gram per hari, usia empat tahun hingga delapan tahun 12,5 gram per hari dan usia praremaja hingga remaja memerlukan 21 gram hingga 33 gram gula per hari.

BACA JUGA: 7 Fakta Mengerikan ABG yang Dijual Mucikari 500 Ribu di Kalibata City

Untuk mempermudah penghitungan, satu sendok makan kira-kira berisi delapan gram gula pasir. Satu sendok makan kurang lebih berukuran sama dengan tiga sendok teh. Satu sendok teh gula mengandung 16 kalori.

Selain membatasi konsumsi gula, orang tua juga hendaknya memperhatikan makanan dan minuman ringan yang dikonsumsi anak.

"Biasakan membaca label yang ada pada kemasan. Kalau kandungan kalorinya melebihi yang dianjurkan, lebih baik jangan dikonsumsi," tuturnya.

Membatasi konsumsi gula tentu saja tidak hanya dilakukan anak-anak. Orang dewasa pun harus membatasi konsumsi gula sesuai kebutuhan.
SHARE ARTIKEL