Penjelasan Lengkap Penyakit Beri Beri Mulai dari Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 30 Jul 2018


Penjelasan Lengkap Penyakit Beri Beri Mulai dari Gejala, Penyebab, dan Pengobatannyapenyakit beri beri via meetdoctor.com

Penyakit beri beri adalah kondisi yang diakibatkan oleh kurangnya vitamin B1 atau tiamin pirofosfat dalam tubuh. 

Tiamin pirofosfat atau tiamin berfungsi sebagai koenzim pembentukan glukosa dan digunakan dalam jalur metabolisme lainnya.

Seperti yang Anda ketahui jika vitamin B1 sangat besar perannya dalam memberikan pengaruh terhadap sistem tubuh. 

Ada 2 jenis penyakit beri beri yaitu beri beri basah dan beri beri kering. 

2 penyakit ini harus Anda ketahui untuk melakukan pengobatan lebih lanjut.

Penyakit beri beri mengakibatkan timbulnya bengkak-bengkak dan pembesaran pada betis. 

Meskipun penyakit beri beri bisa mengenai siapapun, namun penyakit beri beri sudah jarang ditemui karena semakin berkurangnya penduduk yang kekurangan gizi.

Walau jarang terjadi, penyakit beri beri juga bisa merupakan penyakit warisan. 

Penyakit beri beri akibat warisan atau keturunan akan menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap dan menggunakan vitamin B1.

Penyakit beri beri juga bisa ditemui pada bayi yang menyusui dari ibu yang kekurangan vitamin B1. 

Dan pada bayi yang hanya diberikan susu formula yang kadar vitamin B1 nya tidak memadai.

Gejala penyakit beri beri umumnya reversibel jika segera diobati, namun bila pengobatan terlambat. 

Maka akan mengakibatkan komplikasi permanen hingga bisa mengancam nyawa penderitanya.

Gejala Penyakit Beri Beri yang Wajib Diperhatikan

Penjelasan Lengkap Penyakit Beri Beri Mulai dari Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya


ilustrasi gejala penyakit beri beri via infoalami.com

Gejala penyakit beri beri akan bervariasi tergantung sistem mana yang diserangnya (sistem kardiovaskular atau sistem saraf). 

Umumnya gejala penyakit beri beri adalah reversibel, dengan syarat segera mendapatkan pertolongan dan pengobatan medis.

Gejala penyakit beri beri kering

Gejala penyakit beri beri kering bisa terjadi sesekali atau setiap hari. 

Pada saat gejalanya muncul, yang terjadi adalah:

  • Kesulitan berjalan.
  • Hilangnya koordinasi otot.
  • Hilangnya sensasi.
  • Masalah neurologis, seperti kehilangan memori, kebingungan dan ensefalitis (radang otak akut).
  • Kelumpuhan.
  • Rasa nyeri dan ketidaknyamanan yang hebat.
  • Gangguan bicara (cadel).
  • Kesemutan atau sensasi lain yang tidak biasa yang terjadi pada tangan atau kaki.
  • Gerakan mata yang yang tidak terkendali (nystagmus).
  • Muntah.

Gejala penyakit beri beri basah

Gejala penyakit beri beri basah juga bisa terjadi setiap hari atau juga sesekali. 

Gejalanya antara lain:

  • Kelelahan atau kelemaha.
  • Peningkatan denyut jantung.
  • Nyeri dan bengkak pada kaki.
  • Efusi pleura (penumpukan cairan di sekitar paru-paru).
  • Sesak napas.

Jika tidak diobati, penyakit beri beri akan berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa. 

Jika Anda mengalami salah satu gejala terkait penyakit beri beri diatas. 

Atau mengalami penurunan berat badan tanpa diketahui penyebabnya, maka carilah bantuan medis segera.

Penyebab Penyakit Beri Beri

Penjelasan Lengkap Penyakit Beri Beri Mulai dari Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya


ilustrasi penggunaan obat-obatan via elshinta.com

Penyakit beri beri disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B1 atau tiamin. 

Kurangnya tiamin dapat disebabkan karena kurangnya asupan tiamin ke dalam tubuh atau ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan tiamin tersebut.

Karena saat ini sudah terdapat banyak makanan yang lengkap dengan vitamin, dan banyaknya suplemen vitamin, kekurangan asupan tiamin sudah jarang ditemui. 

Sebaliknya, beri-beri yang terjadi saat ini umumnya adalah karena ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan tiamin tersebut. 

Hal ini disebabkan karena penggunaan alkohol atau obat-obatan secara berlebihan, atau juga disebabkan karena kelainan herediter.

Siapa yang Berisiko Terkena Penyakit Beri Beri?

Beri-beri sudah bukan lagi penyakit yang umum. 

Namun beberapa kebiasaan atau keadaan bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini. 

Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena beri-beri adalah:

  • Penyalahgunaan alkohol.
  • Perawatan dialisis (cuci darah).
  • Makan diet rendah tiamin.
  • Dosis tinggi atau penggunaan diuretik yang sering.
  • Operasi bypass lambung (pengecilan lambung).
  • Tube-feeding (sonde).

Diagnosis Penyakit Beri-Beri

Pemeriksaan yang umumnya dilakukan untuk menegakkan diagnosis beri-beri, yaitu:

  • Pemeriksaan fisik, seperti memeriksa denyut jantung pasien, pembengkakan pada kaki atau tangan, dan kemampuan bernapas.
  • Tes darah, untuk memeriksa kadar tiamin dalam darah, asam piruvat, laktat, alpha ketoglutarate, dan glikosilat.
  • Tes urine, untuk memeriksa kadar tiamin yang dikeluarkan tubuh.
  • Pemindaian (MRI, CT scan, EEG, atau ekokardiogram), untuk memeriksa kondisi organ dalam tubuh.
  • Pemeriksaan neurologi, seperti memeriksa koordinasi tubuh, kemampuan berjalan, refleks, kondisi mata, dan otak.

Mengurangi Resiko Beri-Beri

Risiko terkena penyakit beri beri bisa diturunkan dengan:

  • Mempertahankan diet seimbang.
  • Mengurangi atau meninggalkan penggunaan alkohol.
  • Mengkonsumsi suplemen vitamin.

Pengobatan Penyakit Beri-beri

Penjelasan Lengkap Penyakit Beri Beri Mulai dari Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya


ilustrasi pengobatan penyakit beri beri via kompasiana.com

Penderita penyakit beri beri umumnya memiliki kemampuan bekerja yang terbatas, dikarenakan pasokan tenaga di dalam tubuh tidak seimbang. 

Selain itu, tidak mudah bagi penderita untuk pulih dari penyakit ini jika telah memasuki tahap kritis. 

Kondisi seperti hilang ingatan permanen dan gagal jantung adalah sebagian dari risiko besar yang mungkin terjadi jika penyakit beri beri tidak ditangani secara dini.

Penyakit beri beri secara umum dapat disembuhkan menggunakan suplemen tiamin, baik yang diminum secara oral atau melalui suntikan untuk mengganti kandungan tiamin yang kurang dalam tubuh. 

Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan vitamin atau obat-obatan lain sesuai kondisi yang dialami.

Selama pengobatan, pasien akan disarankan untuk melakukan tes darah secara rutin untuk memonitor efek pengobatan yang diberikan.

Komplikasi Penyakit Beri-Beri

Penyakit beri-beri yang tidak ditangani secara tepat berpotensi merusak organ tubuh dan mengakibatkan komplikasi, seperti:

  • Gangguan psikotik.
  • Anafilaktik atau reaksi alergi berat.
  • Gagal jantung kongestif.
  • Koma.
  • Kematian.
  • Pencegahan penyakit beri-beri.

Untuk mencegah terserang penyakit beri-beri, terdapat serangkaian makanan dengan kandungan tiamin tinggi yang dapat dikonsumsi, di antaranya:

  • Daging.
  • Ikan.
  • Kacang-kacangan (khususnya kacang polong).
  • Biji-bijian.
  • Nasi.
  • Susu.
  • Sereal.
  • Asparagus.
  • Bayam.
  • Labu Acorn.
  • Taoge.
  • Bit hijau.

Hindari memproses atau memasak makanan tersebut untuk waktu yang lama karena akan menurunkan kadar tiamin yang terkandung di dalamnya. 

Usahakan untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan antitiamin, seperti teh, kopi, dan kacang pinang.

Selain itu, tubuh tidak mampu meresap tiamin dalam kondisi panas. 

Untuk itu, hindari konsumsi alkohol berlebih untuk menekan risiko terserang penyakit beri-beri. 

Konsumsi suplemen vitamin B1 secara rutin berdasarkan resep dokter bisa dilakukan untuk menggantikan kadar tiamin yang hilang.

Bagi ibu yang memiliki bayi, pastikan untuk memeriksa kandungan vitamin B1 di dalam susu formula sebelum membeli, agar kebutuhan zat tersebut pada sang bayi bisa terpenuhi.

Itulah beberapa pembahasan tentang penyakit beri beri yang bisa menambah pengetahuan Anda untuk mencegah penyakit beri beri menyerang tubuh Anda. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL