Muslim Pasti Menangis! Beginilah Pesan Terakhir Nabi Muhammad SAW Menjelang Wafat

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 11 Jul 2018

Muslim Pasti Menangis! Beginilah Pesan Terakhir Nabi Muhammad SAW Menjelang Wafat
Gambar dilansir dari seribusatukisahislami.blogspot.com

Begitu besar kasih sayang dan rasa cinta Rasulullah kepada umatnya...

Satu hal yang perlu disyukuri oleh seluruh umat muslim di dunia adalah bahwasanya mereka memiliki seorang imam yang sangat mulia dan senantiasa mencintai mereka tanpa ada batasnya.

Pesan Rasulullah menjelang wafat.

“Wahai ummatku, sesungguhnya kita berada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Kuwariskan dua hal kepada kalian, yaitu sunnah dan Al-Qur’an.

Barangsiapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku, dan kelak orang–orang yang mencintaiku akan bersama–sama masuk surga bersamaku.” seru Rasulullah SAW.

Ketika mendengar nasihat Rasulullah tersebut, para sahabat tak kuasa menahan kesedihan. 

Nasihat itu seperti isyarat bahwa Rasulullah tak lama lagi akan meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.

Hari yang telah ditentukan pun akhirnya tiba. Rasulullah terbaring sakit. Sekujur tubuhnya demam. Keringat bercucuran dari dahi.

Putri beliau, Fatimah, merawat dengan penuh kelembutan. Ketika beliau dalam kondisi sakit, datang seseorang mengetuk pintu rumah. Fatimah yang merasa asing dengan orang tersebut menolak dengan halus keinginannya untuk bertemu dengan ayahnya.

Rasulullah bertanya kepada Fatimah, siapa tamu yang datang. Fatimah menjawab, ia tidak mengenali orang tersebut. Seketika itu, tubuh Rasulullah tergetar.

“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara. Dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.Dialah malaikat maut.” ujar Rasulullah.

Fatimah tak kuasa menahan kesedihannya.  Tangisnya pun pecah. Ia akan ditinggalkan ayah yang dicintainya. Ayah yang juga mencintainya. Ayah yang istimewa. Rasulullah yang mulia.

Izrail pun masuk ke dalam rumah, disusul oleh Jibril. Jibril mengabarkan, para malaikat telah bersiap menyambutnya. Pintu–pintu surge, semuanya telah terbuka lebar.”

Namun, Rasulullah masih terlihat cemas.

“Bagaimana dengan nasib ummatku?” tanyanya.

“Jangan khawatir wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku, “Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya.” tutur Jibril.

Izrail bersiap mencabut ruh Rasulullah. Rasulullah merasa kesakitan. Padahal, Izrail sudah melembutkan caranya dalam mencabut ruh Rasulullah yang mulia.

Jibril memalingkan wajahnya. Ia tak kuasa melihat Rasulullah merasakan sakitnya sakaratul maut. Di tengah sakit yang tak tertahankan itu,

“Ya Allah, dahsyat nian maut ini. Timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku. Jangan kepada ummatku”

BACA JUGA: Bersholawatlah Walau Cuma Sekali Sehari, 18 Keutamaan dari Allah ini Akan Kau Dapatkan

Ketika sakaratul mautnya, Rasulullah masih memperlihatkan rasa cinta kepada ummatnya. Hingga rela apabila semua siksa maut yang harus dirasakan ummatnya ditimpakan kepada beliau.

Tubuh suci itu mulai dingin dan tidak bergerak lagi. Ali mencoba mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah. Terdengar lirih, beliau berkata,”Peliharalah shalat dan peliharalah orang– rang yang lemah di antaramu.”

“Ummati…ummati..ummati.”

Tak lama kemudian, wafatlah Rasulullah. Penghulu para Nabi dan Rasul. Rasul yang sangat mencintai ummatnya.

Allahumma shalli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad.

Ya Allah kumpulkanlah kami kelak bersama Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasalllam. Aamiin.

SHARE ARTIKEL