Istiqomah Artinya Apa? Contoh Istiqomah, Dalil, Manfaat dan Tips Melakukannya 

Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 30 Jul 2018

Istiqomah Artinya Apa? Contoh Istiqomah, Dalil, Manfaat dan Tips Melakukannya 

Ilustrasi istiqomah - Image from www.materi.carageo.com

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sering mendengar kata istiqomah. Baik diucapkan dalam kegiatan ceramah, pengajian, pembelajaran, atau bahkan sekedar obrolan ringan dengan teman. 

Meski begitu, masih banyak yang belum mengetahui arti istiqomah, contoh istiqomah, dalil istiqomah, manfaat istiqomah dan juga tips istiqomah. 

Untuk itu, artikel kali ini akan mengulas secara lengkap mengenai seluk beluk istiqomah, mulai dari pengertian hingga contoh penerapannya. 

Istiqomah adalah 

Istiqomah artinya apa?

Istiqomah استقام – يستقيم- استقامة adalah istilah dalam bahasa Arab yang berarti lurus atau tegak. Secara terminologi Ibnu Hajar menjelaskan istiqomah artinya:

 سلوك الصراط المستقيم، وهو الدين القيم من غير تعريج عنه يمنة ولا يسرة، ويشمل ذلك فعل الطاعات كلها، الظاهرة والباطنة، وترك المنهيات كلها كذلك

“Menempuh jalan yang lurus – agama yang benar- tanpa berbelok kekanan ataupun kekiri (penyimpangan), dan hal itu mencangkup segala bentuk ketaatan – entah itu zhahir ataupun batin – dalam mengerjakan perintah dan juga dalam meninggalkan segala bentuk larangan.” 

Sedangkan menurut bahasa, istiqomah terdiri atas huruf qaf (ﻕ), wa (ﻭ), dan mim (م) yang memiliki makna, yakni kumpulan kaum (manusia) yang tegak berdiri dengan tekad yang mantap.

Dalam bahasa Arab istiqomah artinya lurus atau tegak, sedangkan menurut istilah istiqomah artinya menjaga perbuatannya tetap pada jalan yang lurus dan tidak berubah karena sesuatu (konsisten). 

Dalam KBBI, bentuk baku istiqomah adalah istikamah yang berarti sikap teguh pendirian dan selalu konsisten. 

Dalam Islam, istiqomah artinya menjaga segala iman dan taqwa dijalan Allah dengan tetap beribadah menjalani perintahnya dan senantiasa menjauhi larangannya.

Istiqomah Menurut Khulafaur Rasyidin

Khulafaur rasyidin atau khalifah setelah Nabi Muhammad SAW yang memimpin umat islam memiliki makna sendiri mengenai istiqomah:
  • Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A menyebutkan bahwa istiqomah adalah perilaku seseorang yang tidak menyekutukan Allah dengan yang lainnya atau tidak berbuat syirik. 
  • Umar bin Khattab R.A, mengartikan bahwa istiqomah adalah sebagai suatu hal yang harusnya bertahan pada satu perintah dan tidak melakukan suatu apapun yang dilarang.
  • Usman bin Affan R.A menyebutkan bahwa istiqomah adalah ikhlas.
  • Ali bin Abi Thalib R.A, khalifah terakhir khulafaur rasyidin ini menyebutkan bahwa istiqomah adalah melaksanakan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT.

Istiqomah Menurut Pendapat Ulama

Adapun pendapat lain mengenai makna istiqomah juga disebutkan oleh beberapa ulama berikut ini:
  • Ibnu Abbas R.A menyebutkan istiqomah artinya ada tiga yakni istiqomah dalam lisan atau terus bertahan membaca dua kalimat syahadat, istiqomah dalam hati atau melakukan segala sesuatu termasuk ibadah dengan niat yang tulus ikhlas hanya mengharap ridha Allah SWT dan istiqomah dalam jiwa yang berarti terus beribadah dan taat kepada Allah tanpa henti dan terus menerus.
  • Ar Raaghib mengartikan kata istiqomah artinya sebagai perilaku tetap berada di jalan yang lurus.
  • An Nawawi mengemukakan bahwa istiqomah artinya tetap berada dalam keimanan dan taat kepada Allah SWT dan berada di jalan yang lurus menuju Allah SWT.
  • Ulama Mujahid menyebutkan bahwa istiqomah artinya suatu komitmen atas kalimat syahadat yang diucapkan seorang muslim dan menjaga tauhid hingga hari akhir. 
  • Ibnu Taymiah: istiqomah artinya suatu perilaku mencintai Allah dan tetap menjaga ibadah kepada-Nya tanpa menoleh ke sisi kanan maupun ke kiri.

Dalil Istiqomah 

Ada yang menyebut bahwa yang paling berat adalah istiqomah, benarkah hal itu? Memang banyak yang beranggapan bahwa istiqomah bukanlah sesuatu yang mudah. Meski begitu, istiqomah memiliki keutamaan yang luar biasa. 

Saat kita sebagai seorang muslim mampu bersikap istiqomah dalam beribadah kepada Allah SWT, maka Allah akan memberikan jaminan surga.

Allah SWT memberikan perintah untuk beristiqomah dalam Al-Qur’an dan begitu juga secara tidak langsung melalui sabda Rasulullah SAW. Berikut adalah dalil istiqomah yang terdapat di Al Quran dan juga hadist:

Dalil Istiqomah dalam Al-Quran: Mendapatkan Jaminan Surga

Dalam Al-Qur’an surat Fusilat ayat 30, Allah berfirman bahwa surga dijanjikan bagi setiap muslim yang istiqomah. 

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.  (QS Fushilat : 30)

Selain itu, jaminan surga kepada orang-orang yang istiqomah di jalan Allah SWT juga termaktub dalam ayat berikut: 

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqomah, maka tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka itulah para penghuni surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Ahqaf : 13-14)

Dalil Istiqomah dalam Hadist Rasulullah: Hal Terpenting dalam Islam

Selain dalil istiqomah dari Al-Quran, keutamaan istiqomah juga diungkapkan Rasulullah SAW dalam hadistnya. Dalam hadist tersebut seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW:

“Ya Rasulullah SAW tolong ajarkan sesuatu kepadaku yang paling penting dalam islam dan saya tidak akan bertanya lagi kepada siapapun. Nabi menjawab: “Katakanlah aku beriman kepada Alah, kemudian istiqomah (konsisten menjalankan perintahnya dan menjauhi larangan).

Orang yang istiqomah selalu kokoh dalam menjaga aqidahnya dan tidak akan goyang keimanannya dalam menjalani tantangan hidup.

Walaupun kantong kering ataupun tebal, dihadapi oleh bermacam-macam hal yang haram, dicaci maki dan dipuji, sekali sudah konsisten maka tidak akan ada yang mampu meroboh keistiqomahannya.

Dalil Istiqomah dalam Hadist Rasulullah: Amalan yang Dicintai Allah SWT

Selain kedua dalil istiqomah diatas, adapula hadist Rasulullah yang menyatakan bahwa istiqomah adalah amalan yang dicintai Allah SWT. Mengapa? 

Sebab, Allah SWT menyukai amalan yang terus menerus meskipun sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT menyukai perbuatan istiqomah atau konsisten di dalam menjalankan perintahnya. 

Karena perbuatan baik meski kecil tapi dilakukan secara konsisten nilainya lebih baik dibandingkan dengan amalan yang banyak tapi jarang dilakukan. 

Hal ini tertulis dalam hadis Rasulullah SAW berikut ini: 

“Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian dan amal yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus meskipun sedikit.” (HR. Bukhari).

BACA JUGA

Contoh Istiqomah 

Lantas seperti apa contoh istiqomah dalam kehidupan sehari-hari? 

Setelah kita mengetahui tentang pengertian istiqomah, dalil perintah istiqomah, maka kita perlu mengetahui contoh penerapan istiqomah sehingga bisa mempraktekkannya dalam kehidupan kita. 

Berikut adalah contoh istiqomah dalam kehidupan sehari-hari: 

  1. Selalu menjalankan perintah Allah SWTdan selalu berusa menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya dalam keadaan apa pun dan di mana pun.
  2. Senantiasa melaksanakan sholat lima waktu tepat pada waktunya.
  3. Bertekad untuk terus belajar dan menimba ilmu untuk kebaikan di masyarakat.
  4. Selalu menaati peraturan, baik yang ada di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
  5. Senantiasa menjalankan kewajiban dengan rasa ikhlas demi mendapatkan ridho Allah SWT, bukan pujian dari siapapun. 

Intinya contoh istiqomah adalah merujuk pada perbuatan baik yang dilakukan secara konsisten dan terus menerus yang didasari semata-mata karena Allah SWT. 

Bahkan sekedar merawat tumbuhan secara konsisten juga bisa menjadi contoh istiqomah di jalan Allah SWT. 

Sebab merawat tumbuhan juga bagian menjalankan perintah Allah SWT untuk menjaga keseimbangan alam sebagai khalifah fil ard (pemimpin di bumi) dan dilakukan secara terus menerus.

Tips Istiqomah 

Tak salah jika kebanyakan orang menganggap bahwa istiqomah adalah hal yang berat. Namun sebenarnya jika kita sudah terbiasa melakukan suatu hal, pasti akan ringan untuk menjalankannya. 

Sehingga sebenarnya yang menjadikan hal itu berat adalah karena kita belum terbiasa atau enggan untuk membiasakan perbuatan baik. Untuk itu, berikut adalah tips istiqomah dalam beribadah kepada Allah SWT. 

1. Pastikan Niat karena Allah SWT 

Tips istiqomah yang pertama adalah pastikan niat karena Allah SWT. Setiap perbuatan itu dilandasi dengan niat. Niat juga menjadi suatu penilaian Allah SWT terhadap perbuatan yang dilakukan oleh hamba-Nya.

Untuk itu, sebelum istiqomah dalam menjalankan perbuatan baik, hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah meluruskan niat. Pastikan bahwa niat yang menjadi landasan suatu perbuatan adalah benar. 

Jadi, niatkan diri bahwa semua kebaikan yang dilakukan adalah semata-mata karena Allah SWT. Inshaallah setiap melakukannya, malaikat akan mencatatnya sebagai pahala.

2. Lakukan Kebaikan Secara Bertahap

Tips istiqomah kedua adalah melakukan kebaikan secara bertahap. Salah satu hal yang membuat sesuatu tampak berat adalah saat kita menargetkan di batas paling tinggi. 

Padahal, agar suatu kebaikan itu menjadi ringan adalah dilakukan sedikit demi sedikit alias bertahap. 

Jadi untuk sukses istiqomah, maka dianjurkan untuk memulai ibadah dari kadar yang kecil. Misal mau istiqomah dalam sedekah, maka lakukanlah sedekah dengan nominal kecil terlebih dahulu secara rutin, kemudian tingkatkan perlahan-lahan. 

Inshaallah dengan begitu, sedekah akan jauh lebih mudah dan mendorong kita untuk istiqomah mengamalkannya. 

Proses bertahap ini tak hanya bisa diterapkan pada sedekah, melainkan juga berbagai aktivitas ibadah lainnya seperti sholat, puasa, zakat, dan lainnya.

3. Bersabar dalam Menjalankannya

Tips istiqomah ketiga adalah bersabar dalam menjalankannya. Hal yang tak kalah penting dilakukan agar bisa istiqomah adalah bersabar dalam menjalankannya. 

Karena istiqomah adalah hal yang cukup berat, maka butuh adanya sikap bertahan dan kekuatan hati untuk sabar dalam melakukannya. Dengan bersikap sabar, maka kita akan lebih kuat menjalaninya dan terhindar dari segala godaan. 

Setelah memulai dan mencobanya secara bertahap, maka pastikan kamu memaksa atau menekan dirimu untuk tetap berada di jalan yang sudah tempuh. Jangan biarkan dirimu berbelok, putar balik atau bahkan berhenti. 

Saat tahap inilah, kekuatan kesabaran menjadi kuncinya. Jika tak sabar, maka kita mudah terbawa suasana sehingga bisa merusak komitmen istiqomah dan merusak kebiasan berbuat baik tersebut. 

4. Meminta Perlindungan dan Pertolongan Allah 

Setelah meluruskan niat, melakukan kebaikan secara bertahap, bersabar, tips istiqomah terakhir adalah meminta perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT.

Upaya ini adalah dalam rangka agar terhindar dari hal hal yang buruk dan tetap istiqomah dalam menjalankan suatu kewajiban. Utarakan niat baikmu kepada Allah SWT agar semua dipermudah dan dilancarkan. 

Manfaat Istiqomah 

Pembahasan terakhir adalah manfaat istiqomah. Untuk semakin menguatkan pentingnya bersikap istiqomah maka perlu mengetahui manfaat yang didapatkan jika kita istiqomah di jalan Allah SWT. 

Berikut adalah manfaat istiqomah: 
  1. Hati tenang dan tenteram sebab merasa telah mematuhi segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala apa yang dilarang. 
  2. Dihindarkan dari segala kekhawatiran dan sikap bersedih hati. 
  3. Mendapatkan jaminan Surga dari Allah SWT. 
  4. Hidupnya dilingkupi dengan segala kebaikan karena senantiasa berbuat baik sebagaimana perintah Allah SWT. 

Itulah seluk beluk tentang istiqomah, mulai dari arti istiqomah, dalil istiqomah, contoh istiqomah, tips istiqomah, dan manfaat istiqomah. Semoga artikel ini bermanfaat. 

SHARE ARTIKEL