Allah Menyebut Anak Adalah Musuh, Hati-Hati Orang Tua yang Masih Mendidik Anak Seperti ini

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 21 Jul 2018
Allah Menyebut Anak Adalah Musuh, Hati-Hati Orang Tua yang Masih Mendidik Anak Seperti ini
Anak durhaka dilansir dari lababi.net

Bukti cinta anak pada orangtua yang salah dalam mendidik

Ini di antara gambaran ulah dan polah sebagian remaja, lelaki ataupun perempuan.

Orang tua pun akan terkena getah dari kelakuan anak-anak yang kurang terpuji.

Sebagai orang tua kita harus selalu menimbang-nimbang perbuatan anak dan permintaan mereka dengan timbangan syariat.

Apakah orang tua hanya memenuhi kebutuhan fisik mereka saja, dan bila telah memenuhinya dengan baik, beranggapan telah menunaikan tugasnya sebagai orang tua, atau ia punya pandangan yang lebih jauh dan baik, tidak hanya memikirkan kebutuhan fisiknya, tapi juga memikirkan bagaimana ia mendapatkan kehidupan yang baik di akhirat kelak.

Allâh Azza wa Jalla telah mengingatkan para orang tua tentang hakekat penting ini, karenanya mesti mendapatkan perhatian baik dari mereka.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka". [At-Taghâbun/64:14]

Ini merupakan peringatan dari Allâh Azza wa Jalla bagi kaum Mukminin dari terperdaya  oleh istri-istri dan anak-anak. Sesungguhnya sebagian mereka menjadi musuh bagi kalian. Musuh itu adalah pihak yang menginginkan keburukan bagi kita.

BACA JUGA: Habis Zina, Hamil, Dibunuh, Lalu Masuk Neraka. Banyakan Enaknya atau Ngerinya?

Pada ayat berikutnya, Allâh Azza wa Jalla mengingatkan kembali bahwa anak-anak bisa menjadi sumber fitnah. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

{إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ}

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); di sisi Allâh pahala yang besar. [At-Taghâbun/64:15]

Dalam ayat ini, Allâh Azza wa Jalla menasehati para hamba-Nya agar jangan sampai rasa cinta ini mendorong orang tua untuk memenuhi keinginan-keinginan anak yang mengandung larangan syariat.

Didiklah anak-anak dengan pendidikan Islam, mengenalkan kepada mereka kewajiban-kewajiban agama, larangan-larangan syariat dan akhlak, anak-anak akan menjadi pribadi-pribadi yang shalih dan shalihah yang pada gilirannya akan menjadi jalan yang membantu kedua orang tua mereka untuk taat kepada Allâh Azza wa Jalla .

Akhirnya, orang tua pun selamat dari fitnah anak dan sukses mengendalikan ‘permusuhan’ dengan anak.
SHARE ARTIKEL