Selingkuh Berujung Maut, Bukti 12 Pemicu Perselingkuhan ini Semua Berasal dari Setan

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 25 May 2018
Selingkuh Berujung Maut, Bukti 12 Pemicu Perselingkuhan ini Semua Berasal dari Setan
Foto via facebook 

Tua tua keladi, bukannya makin mengingat Allah tapi malah menjadi - jadi

Semakin tua bukannya semakin mendalami agama kedua pasangan di Lumajang ini malah berselingkuh..

Ratusan warga Dusun Warkut Desa Besuk, Kecamatan Tempeh, Lumajang, digegerkan dengan ditemukannya mayat Mistri Mindariyati, warga desa setempat. Ibu rumah tangga tewas dengan luka lebam disekujur tubuhnya.

Penemuan mayat ibu dari 2 anak ini, bermula saat paman korban, Alik  curiga dengan rumah keponakannya yang sepi. Saat dilihat dari jendela rumahnya, korban ditemukan tewas mengenaskan.

Banyaknya luka yang lebam disekujur tubuhnya, membuat kedua anak gadisnya tak kuasa melihat mayat sang ibu. Belum diketahui pelaku pembunuhan.

Baca juga : Ucapan Umar Patek Mantan Teroris yang Mengoyak Hati Ketua BNPT

Aiptu Hendrik, Kanit Reskrim Polsek Tempeh mengatakan, petugas kepolisian menduga pelaku penganiayaan adalah suaminya sendiri, Faisol Anwar yang kini menghilang.

Selamat siang komandan mohon ijin melaporkan pada hari kamis tgl 24 mei 2018 Pkl 10.00 wib telah terjadi tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 (3) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Sub Pasal 351 (3) KUHP yang terjadi pada Hari Kamis, Tanggal 24 Mei 2018, sekira pukul 10.00 WIB, di Dsn. Warkut RT/RW 017/003, Ds. Besuk, Kec. Tempeh, Kab. Lumajang yang dilakukan oleh Pelaku selaku Suami terhadap Korban selaku Istri sehingga Korban mengalami retak kepala, retak tangan kanan, leher patah dan lebam pada bagian wajah dan akhirnya Korban meninggal dunia.

Selingkuh Berujung Maut, Bukti 12 Pemicu Perselingkuhan ini Semua Berasal dari Setan
Foto via facebook

Pelaku selaku suami sah telah dengan sengaja mendorong Korban selaku istri sah sampai terjerembab/tengkurap dan kemudian Pelaku mengambil Kayu Pentungan dan memukul leher belakang Korban berulang kali sampai Korban meninggal dunia. Selanjutnya Pelaku pergi dan meninggalkan Korban sendirian.

Laporan Polisi :
LP/42/V/2018/Jatim/Res.Lumajang/Sek.Tph. Tgl. 24 Mei 2018

Barang bukti :
a. 1 (satu) buah Pentungan Kayu Warna Hitam
b. 1 (satu) Ikat Rambut
c. 1 (satu) kursi plastik warna hijau
d. 1 (satu) buah Kasur Lipat
e. Bercak Darah
f. 1 (satu) potong Kabel Telpon
g. 1 (satu) buah Kendang
h. 1 (satu) buah Topi Motif Doreng
i. 1 (satu) buah Bak Plastik

TKP :
Dsn. Warkut RT/RW 017/003, Ds. Besuk, Kec. Tempeh, Kab. Lumajang

Pelaku tak lain suami korban sendiri bernama FAISOL ANWAR, Lumajang, 09 September 1965, Laki-laki, Islam, Karyawan Swasta, Dsn. Warkut RT/RW 017/003, Ds. Besuk, Kec. Tempeh, Kab. Lumajang

Korban bernama MINDARIYATI, Lumajang, 16 Pebruari 1973, Perempuan, Islam, Mengurus Rumah Tangga, Dsn. Warkut RT/RW 017/003, Ds. Besuk, Kec. Tempeh, Kab. Lumajang

Saksi :
1. SOLEKAN, Penjaga Malam, alamat Dsn. Warkut RT/RW 017/003, Ds. Besuk, Kec. Tempeh, Kab. Lumajang.
2. SOLIKIN, Dsn. Warkut RT/RW 017/003, Ds. Besuk, Kec. Tempeh, Kab. Lumajang
3. IMAM KHOIRI, Dsn. Warkut RT/RW 017/003, Ds. Besuk, Kec. Tempeh, Kab. Lumajang

Kronologis Kejadian :
1. Pada hari Rabu, Tgl. 23 Mei 2018, sekira pukul 22.00 WIB, Korban mengakui bahwa telah pergi berselingkuh dengan seorang laki-laki lain dan tidak pulang selama 2 (dua) hari. Pada waktu itu Korban (selaku istri) meminta maaf kepada Pelaku (selaku suami).
2. Pada hari Kamis, Tgl. 24 Mei 2018, sekira pukul 08.00 WIB, terjadi pertengkaran mulut antara Pelaku (selaku suami) dengan Korban (selaku Istri)
3. Percekcokan mulut itu membuat Korban (selaku istri) mendorong Pelaku (selaku suami) sehingga pelaku terjatuh dan kaki membentur lantai .
4. Selanjutnya Pelaku (selaku suami) mendorong Korban (selaku istri) sehingga Korban terbentur meja akuarium dan kemudian jatuh tertelungkup di atas lantai.
5. Pelaku (selaku suami) kalap dan kemudian mengambil Pentungan Kayu Warna Hitam lalu memukulkan ke arah leher belakang Korban (selaku istri) berulang kali sambil menindih tangan kanan Korban dengan lutut Pelaku.
6. Selanjutnya setelah selesai melakukan perbuatannya, Pelaku (selaku suami) pergi keluar rumah lewat pintu belakang dengan menggunakan sepeda motor.
7. Korban (selaku istri) ditemukan telah meninggal dunia oleh Saksi dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tempeh.
8. Setelah menerima laporan, Ps. KANIT INTEL Polsek Tempeh AIPTU JODI ISWAHYONO bersama Ps. KANIT RESKRIM Polsek Tempeh AIPTU HENDRI HARIMURTI, S.H. mendatangi dan mengamankan TKP sambil melakukan koordinasi dengan Unit Reskrim Polres Lumajang dan setelah Team Identifikasi Res Lumajang datang dan melakukan olah TKP, akhirnya Korban dibawa ke RSUD dr. Haryoto Lumajang untuk dilakukan Visum et Repertum.
9. Ps. KANIT INTEL Polsek Tempeh AIPTU JODI ISWAHYONO bersama SERDA HENDRO anggota Koramil Tempeh mengamankan Suami Korban yang diduga keras sebagai Pelaku atas kejadian tersebut dan setelah melakukan interogasi bersama Team Resmob Res Lumajang, akhirnya Suami Korban mengakui telah melakukan perbuatannya.

Baca juga : Wisuda PAUD yang Dianggap Kurang Etis dan Berlebihan, Malah Membuang-Buang Uang

Selingkuh Berujung Maut, Bukti 12 Pemicu Perselingkuhan ini Semua Berasal dari Setan
Foto via facebook

Tindakan yang dilakukan : 
1. Mendatangi & Mengamankan TKP;
2. Mencatat Saksi;
3. Menyita barang bukti;
4. Melakukan Koordinasi dengan Unit Reskrim & Resmob Res Lumajang

Demikian Ump. Mohon Petunjuk Komandan, 81.83 Selamat Siang .

"Untuk memastikan penyebab kematian korban, mayat korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Dokter Haryoto Lumajang, untuk diotopsi," ujar Aiptu Hendrik.

Sementara dari TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti seperti benda tumpul dan kabel, yang diduga digunakan pelaku untuk menganiaya korban hingga tewas.

Pemicu Perselingkuhan

Banyak sekali faktor yang memicu aksi ini tercipta, entah karena faktor internal, eksternal, atau sosial. Beberapa faktor yang banyak menjadi biang keladi tercipta dan tersebarnya perselingkuhan adalah:

1. Minimnya pemahaman beragama dan muraaqabatullaah (merasa diawasi oleh Allah).

Seseorang yang memiliki ilmu agama dan mengamalkan ilmunya, orang yang bertakwa, lagi sadar dan waspada, tentunya mengetahui bahwa ada malaikat pencatat amal yang senantiasa menuliskan segala tindakan yang dia perbuat dalam catatan mereka, dan ada Allah yang senantiasa terjaga, tidak pernah tidur, dan tidak pernah lalai dalam mengawasi segala gerak-geriknya dari atas ‘Arsy sana.

Dia sadar, bahwa segala perbuatannya itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan seluruh makhluk ketika hari pembalasan tiba.

Oleh karena itu dia berusaha menjaga tindak-tanduknya agar berada dalam lini koridor syariat karena dia memahami bahwa dari atas ‘Arsy-Nya, Allah dapat melihat segala hal yang nampak dan tersembunyi dari makhluk ciptaan-Nya, dan dia juga mengerti bahwa ada balasan atas apa yang telah dikerjakannya di dunia, berupa surga dan neraka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ

“Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan, tetapi merekalah yang akan ditanya.” (QS. Al-Anbiya’: 23).

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً

“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS. Al-Isra’: 36).

Bandingkan keadaan di atas dengan orang yang minim pemahaman agama. Yang terjadi adalah: dia akan merasa enak-enak saja memandang, mendengar, mencium, menjamah sesuatu yang tidak halal baginya.

Dia dengan tanpa rasa berdosa, berbuat maksiat dan zina dengan berbagai variannya. Melakukan kedurhakaan pada Allah tanpa mengingat mati, siksa kubur, hari pembalasan, dan adanya balasan Allah berupa surga-neraka.

Dia merasa santai-santai saja berkubang dalam maksiat dan dosa. Aduhai… kita lihat bukan, betapa jauh perbedaan di antara keduanya.

2. Minimnya komitmen berumah tangga dan kedewasaan berpikir dalam mempertahankan pernikahan.

Kurang matangnya pola pikir seseorang mengenai konsep rumah tangga, juga mengambil peran yang besar dalam memicu perselingkuhan. Ia tidak mau terlalu dibebani dan terikat dengan tanggung jawab serta konsekuensi dalam komitmen berumah tangga.

Dalam pikirannya, pernikahan tidak lain hanya sebatas ajang penyaluran nafsu biologis tanpa diiringi adanya hak dan kewajiban yang harus ditunaikan dalam rumah tangga.

Walhasil, dia hanya mau “enak-enakan” saja dan “bermain-main” sebagaimana kondisinya ketika berada dalam masa lajangnya.

3. Pergaulan bebas antara laki-laki dan wanita.

Adanya ikhtilath (campur baur antara lelaki dan wanita) di manapun terlebih di kantor, semakin membuka ruang gerak perselingkuhan.

Betapa banyak percikan perselingkuhan tercipta dari obrolan ringan antara rekan sejawat, dilanjutkan saling curhat tentang masalah rumah tangga, lalu timbul perasaan iba/kasihan/simpatik, hingga tumbuh benih-benih cinta berdasarkan nafsu di dalam jiwa.

Belum lagi dibarengi pergi atau makan bersama, tugas ke luar kantor bersama, lalu klimaksnya adalah bergumul di ranjang bersama. Wal’iyadzubillah.

Tidak beda halnya dengan pelaku perselingkuhan di dunia maya, yang biasanya memulai perselingkuhannya dengan saling sapa, lempar canda di komentar, atau saling like status, berlanjut mojok asyik masyuk di inbox Facebook; BBM; Whatsapp atau media lainnya.

4. Kurang tercapainya kepuasan dalam perkawinan (marital disatisfaction).

Setiap insan, tentu memiliki keinginan yang dia harapkan dari pasangan. Entah keinginan tersebut berhubungan dengan kondisi fisik pasangan (kepuasan lahir), atau keinginan terpenuhinya kebutuhan yang berkaitan dengan perasaan (kepuasan batin).

Apabila kebutuhan tersebut tidak bisa tercapai dalam suatu perkawinan, maka kondisi ini akan memicu kurangnya kepuasan dalam perkawinan.

Ketika tidak ada komunikasi efektif dan media saling memahami yang terjalin di antara pasutri, perasaan kurang puas yang dibiarkan berlarut-larut ini tentu akan menimbulkan kekecewaan dalam diri pasangan yang merasa dirugikan.

Saat itulah pasangan yang merasa dikecewakan dan kurang mendapatkan kepuasan -serta kurang beriman dan bertakwa- ini akan mencarinya di luar kehidupan pernikahan, yang terbingkai dalam kerangka perselingkuhan.

Pasutri yang mengenyam kebahagiaan dan meraih kepuasan dalam pernikahan pun ada yang berselingkuh, apalagi yang memang kurang mendapat kepuasan dalam perkawinan.

Sebenarnya ada banyak penyebab perselingkuhan akibat adanya rasa kurangnya kepuasan dalam suatu perkawinan.

Beberapa hal yang bisa memicu kurangnya kepuasan dalam rumah tangga adalah: fisik pasangan kurang menarik seperti sedia kala sehingga cinta pun berkurang, kurang terpenuhinya kepuasan biologis, kurang perhatian dan pengertian dari pasangan, kurang kasih sayang dari pasangan, kurang mendapat penghargaan dari pasangan, akhlak pasangan yang kurang baik, ketidakcocokan dalam visi; misi; prinsip hidup (Insya Allah untuk poin ini akan dijadikan bahasan tersendiri).

Baca juga : Waspada Spesialis Maling Mini Market yang Semakin Marak di Bulan Puasa

5. Kepribadian narsistik (Narcissistic Personal Disorder/NPD).

Penderita NPD sebenarnya justru memiliki rasa penghargaan diri yang rendah, sehingga dia mencari pengakuan, pujian dan penghargaan dari orang lain. Ini dapat menjadi pemicu perselingkuhan karena dia ingin sebanyak mungkin diakui, dipuji, dan diangkat harga dirinya oleh orang lain. [5]

6. Tidak menundukkan pandangan.

Dari mana datangnya lintah… dari sawah turun ke kali. Dari mana datangnya cinta… dari mata turun ke hati. Mata ibarat duta, sedangkan hati sebagai rajanya. Betapa banyak cinta itu bermula, hanya karena pandangan mata yang sungguh menggoda. Hingga lambat laun bergerak, menjalar, dan mengakar di dalam dada.

7. Ada “dayyuts” di rumah Anda.

Dayyuts: pria yang tidak memiliki rasa cemburu, terlebih cemburu yang syar’i (cemburu jika keluarganya melakukan perbuatan kemungkaran).

8. Bertebaran wanita yang bertabarruj.

Memperlihatkan aurat yang seharusnya ditutup dan perhiasan yang seharusnya tidak boleh tampak. Termasuk di dalamnya mengenakan parfum yang baunya tajam hingga bisa tercium kemana-mana, terlebih dengan gayanya yang seronok.

9. Bosan.

Perkawinan yang telah berlangsung lama, disertai dengan kesibukan dan aktivitas yang relatif bersifat monoton begitu saja sehari-harinya, dapat menimbulkan kebosanan bagi jiwa dan cinta. Ibarat “Bertemu muka itu lagi…itu lagi. Kamu terus…kamu terus… bosan saya jadinya.“ .

Kebosanan ini akan memicu seseorang untuk mencari pergantian suasana lain yang tidak terdapat dalam kehidupan perkawinan dengan pasangan sahnya.

Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan reformasi cinta dengan memperbaharui perkawinan Anda dan melakukan penyegaran cinta dalam hidup berumah tangga.

10. Pelarian dari tekanan masalah dalam rumah tangga.

Pertengkaran, himpitan beban kehidupan, konflik rumah tangga, tuntutan pekerjaan, dan seabrek stressor (penyebab stres) kerapkali membuat seseorang mencari pelarian sekejap dari masalahnya.

Alih-alih mendinginkan pikiran, merenung, dan mencari jalan keluar, orang-orang seperti ini malah mencari kesenangan semu di balik topeng sandiwara perselingkuhan.

Pilihan bertindak semacam ini adalah dampak sampingan dari tipe pribadi yang kurang komitmen terhadap syariat, kurang matang, dan kurang memiliki komitmen tinggi dalam menjalin hubungan rumah tangga.

Kalaulah dia merupakan pribadi shalih yang matang dan berkomitmen tinggi dalam rumah tangga, dia akan berusaha menyelesaikan dan mencari pemecahan atas masalah yang dihadapinya.

Dia akan mencoba mencari akar persoalan, mengurai satu persatu simpul benang permasalahan hingga lama kelamaan benang itu kembali terurai dengan baik dan sempurna sesuai dengan syariat. Bukan malah mencari jalan pintas yang praktis, untuk sekadar rehat sejenak dari pusaran masalah rumah tangga.

Selingkuh bukanlah solusi dalam menangani masalah dan stress yang Anda derita. Bahkan dengan selingkuh tersebut, seperti halnya Anda ingin keluar dari cengkraman mulut buaya, namun Anda justru masuk ke dalam kandang singa.

11. Iseng dan ingin mencoba sesuatu yang baru/tantangan baru di luar pernikahan.

12. Trauma dan luka hati masa lalu yang menyebabkan seseorang mengalami masalah dalam kedekatan hubungan dengan pasangan (intimacy disorder)

SHARE ARTIKEL