Jama`ah Tarawih Nggak Pernah Telat, Kok Jarang Jama`ah Shubuh, Situ Sehat????
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 28 May 2018
Foto via eranews.id
Sholat tarawihnya gak pernah ketinggalan, tapi berjamaah Subuh kok jarang
Tidak menuduh, tapi beberapa tempat saat shubuh nggak full seperti saat jamaah tarawih...
Ini yang wajib yang mana sih sebenarnya?
Sebagian orang rajin mengerjakan shalat Tarawih berjamaah di masjid. Namun untuk shalat Shubuh malasnya bukan main.
Atau ia adalah pria, namun mengerjakan shalat Shubuh secara munfarid di rumah saja. Atau yang lebih parah, ada yang tidak shalat Shubuh sama sekali karena setelah makan sahur melanjutkan untuk tidur.
Baca juga : Apa Boleh Puasa Pakai Lipstik dan Lipsglos di Siang Hari? Batal Nggak?
Namun shalat Tarawih tak pernah ditinggalkan. Bagaimana penilaian syariat kita mengenai orang yang semacam ini?
Memang perhatian dengan amalan sunnah seperti shalat Tarawih merupakan bagian dari syariat dan jalan untuk meraih ketakwaan.
Akan tetapi, amalan sunnah tetap tidak boleh didahulukan dari yang wajib. Amalan wajib tetap dijadikan perhatian utama, setelah itu barulah amalan sunnah.
Kalau memperhatikan hadits berikut, kita akan memahaminya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Siapa yang tidak menunaikan yang wajib, maka ia tidak mendapatkan nafilah (tambahan). Siapa yang memperhatikan ibadah yang wajib, lalu ia tambah dengan nafilah (ibadah sunnah) lantas ia rutinkan, maka itulah yang disebut mendekatkan diri kepada Allah.
Perkataan Ibnu Hubairah ini dinukilkan oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah dalam Fath Al-Bari ketika menjelaskan hadits di atas.
Baca juga : Tips Memantabkan Hati Untuk Hijrah dan Bercadar Ala Istri Virgoun
Ada lagi cerita disebutkan oleh Imam Malik dalam Al-Muwatha’ (270), dari Abu Bakr bin Sulaiman bin Abi Hatsmah. ‘Umar bin Al-Khatthab suatu saat tidak melihat Sulaiman bin Abi Hatsmah dalam shalat Shubuh. Pada pagi harinya, ‘Umar pergi ke pasar. Rumah Sulaiman berada antara pasar dan Masjid Nabawi. Ketika itu ‘Umar lewat dan bertemu dengan ibunya Sulaiman yang bernama Asy-Syifa’. ‘Umar lantas bertanya kepada ibunya, “Kenapa sampai Sulaiman tidak hadir shalat Shubuh?” Ibunya menjawab, “Semalam Sulaiman bangun shalat malam lantas ia tertidur setelah itu.” ‘Umar lantas berkata,
Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.