5 Syarat Sah Puasa yang Harus Dipenuhi

Penulis Wahyu Fajar | Ditayangkan 20 Feb 2019


5 Syarat Sah Puasa yang Harus DipenuhiImage Source: islampos.com

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh keistimewaan, salah satunya menunaikan ibadah puasa. 

Puasa dalam bahasa arab "Shaum", artinya menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. 

Berpuasa mengajarkan kita untuk melatih kejujuran tanpa melibatkan orang lain dan menjauhkan diri dari sifat riya'. 

Apa itu syarat wajib puasa?

Orang yang melaksanakan ibadah puasa akan merasa bahwa dirinya senantiasa merasa dalam pengawasan Allah Swt, serta membuat hidup menjadi lebih terarah dan teratur. 

Perintah berpuasa disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183)

Seperti ibadah lainnya, puasa ada berapa syarat sah dan rukun puasa yang harus dilaksanakan supaya puasa tersebut sah dan mendapat pahala dari Allah Swt. Apa saja syarat wajib puasa?

Syarat Sah Puasa

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,

Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada ilahi (sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, menegakkan shalat, menunaikan zakat, menunaikan haji, dan berpuasa di bulan Ramadhan.

Berpuasalah kamu apabila kamu melihat anak bulan dan berbukalah kamu (berhari raya) apabila kamu melihatnya. Jika anak bulan terlindung daripada pandangan kamu, cukupkanlah bilangan bulan Sya’ban kepada 30 hari.

Jika seseorang telah memenuhi syarat wajib puasa kemudian orang tersebut tidak melaksanakannya maka, orang tersebut berdosa karena puasa hukumnya wajib. Apa syarat wajib puasa?

1. Beragama Islam

Apakah syarat wajib puasa?

Beragam Islam merupakan syarat pertama yang harus dipenuhi sebelum menunaikan ibadah puasa. 

Puasa dinilai sah apabila dilakukan oleh orang yang beragama Islam. Puasa orang non-muslim hukumnya tidak sah. 

Orang kafir atau murtad(keluar dari agama Islam) maka puasanya tidak akan sah. 

Adapun seorang muallaf atau orang yang masuk Islam hukumnya sah berdasarkan hukum Islam.

2.  Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa

Puasa seseorang sah apabila dapat menjauhi dan meninggalkan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. 

Diantaranya adalah makan, minum, muntah dengan sengaja, mengeluarkan mani dengan sengaja maupun bersetubuh dengan pasangan.

Orang yang melanggar tersebut harus mengganti puasanya dikemudian hari sedangkan orang yang bersetubuh harus membayar kifarat, yaitu berpuasa selama dua bulan berturut-turut, atau memberi makan 60 orang miskin atau memerdekakan budak.

3. Suci dari haid dan nifas

Wanita yang melaksanakan puasa tetapi dia sedang haid maka puasanya tidak akan sah. 

Sebuah hadits Rasulullah Saw yang berbunyi,

Dari Mu’adzah dia berkata, “Saya bertanya kepada Aisyah seraya berkata, ‘Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha’ puasa dan tidak mengqadha’ shalat?’ Maka Aisyah menjawab, ‘Apakah kamu dari golongan Haruriyah? ‘ Aku menjawab, ‘Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.’ Dia menjawab, ‘Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat.

Berdasarkan hadits dijelaskan bahwa wanita yang sedang haid atau nifas boleh meninggalkan puasa, tetapi wajib untuk menggantinya atau mengqadhanya dilain hari selain bulan Ramadhan.

4. Dapat membedakan baik dan buruk (Mumayyiz)

Mumayyiz dalam bahasa arab artinya dapat membedakan perkara yang baik dan buruk. 

Seseorang yang sudah diperkirakan memiliki sifat mumayyiz adalah berkisar usia 5 hingga 11 tahun. 

Dalam usia tersebut biasanya anak-anak sudah mampu membedakan mana perkara yang baik dan perkara yang buruk. 

Jika anak telah mencapai usia tersebut dan melaksanakan ibadah puasa maka maka puasanya sah meskipun mereka belum berkewajiban untuk menunaikan ibadah puasa. 

Meskipun demikian orangtua wajib mendidik anak dalam Islam sejak dini termasuk melatih anaknya untuk berpuasa.

5. Niat

Niat adalah syarat sah puasa, karena puasa merupakan salah satu ibadah yang ada dalam rukun Islam. 

Semua ibadah tanpa ada niat maka ibadah tersebut tidaklah sah. Seperti hadits Rasulullah Saw,

Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya” dan hadits lainnya yang menyebutkan bahwa

Dari Hafshah, dari Nabi Saw, sesungguhnya beliau telah bersabda: “Siapa yang tidak membulatkan niat puasanya sebelum fajar, maka puasanya tidak sah.” (HR. Ahmad)

Meskipun ibadah puasa itu wajib hukumnya, tetapi orang-orang yang memiliki uzur tidak wajib hukumnya melakukan puasa. 

Boleh meninggalkannya walaupun wajib menggantinya atau mengqadhanya dikemudian hari. 

Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi,

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Al Baqarah :184)

Demikian apa saja syarat sah puasa yang wajib semua kita ketahui sebagai umat Islam. 

Hendaknya kita selalu memperhatikan syarat-syarat tersebut agar puasa kita sah dan diterima oleh Allah Swt.

SHARE ARTIKEL