Perlu Diketahui Untuk Muslimah, Ternyata Ada 15 Nama Haid yang Harus Wanita Ketahui

Penulis Penulis | Ditayangkan 07 Mar 2018

Perlu Diketahui Untuk Muslimah, Ternyata Ada 15 Nama Haid yang Harus Wanita Ketahui
Sumber gambar climaxpms.ru

Pernah anda mengetaui, jika ternyata darah haid memiliki banyak nama?

Haid atau haid (dalam ejaan bahasa Indonesia) adalah darah yang keluar dari rahim seorang wanita pada waktu-waktu tertentu yang bukan karena disebabkan oleh suatu penyakit atau karena adanya proses persalinan, dimana keluarnya darah itu merupakan sunnatullah yang telah ditetapkan oleh Allah kepada seorang wanita.

Sifat darah ini berwarna merah kehitaman yang kental, keluar dalam jangka waktu tertentu, bersifat panas, dan memiliki bau yang khas atau tidak sedap.

Namun pernah anda mengetaui, jika ternyata darah haid memiliki banyak nama? dikutip dari congkop.com, Berikut nama-nama haid ada lima belas:

1. Haiđ/Haiđah, seperti perintah Rasulullah kepada Fatimah Binti Abȋ Hubaisy : فَإِذَا أَقْبَلْتِ الْحَيْضَةَ فَدَعِي الصَّلاَةَ…… artinya: “Apabila kamu haid (datang bulan), maka tinggalkanlah sholat…..”(HR.Bukhori dan Muslim).

2. Maẖȋđ, seperti firman Allah SWT:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ …
“Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid …” (QS. al-Baqarah : 222).

3. Ţamś, seperti perkataan Ubaidillah ibn Umair kepada seorang laki-laki yang bertanya tentang hukum memakan kelinci, dan Ubaidillah bertanya: “Apa yang mengharamkan memakan kelinci?”. Kemudian laki-laki tesebut menjawab: « زعموا أنها تطمث » artinya: “Mereka mengira bahwa kelinci haid”.

4. Ikbâr, seperti perkataan sya’ir:

نَأْتِيْ النِّسَاءَ عَلَى أَطْهَارِهِنَّ وَلَا * نَأْتِي النِّسَاءَ إِذَا أَكْبَرْنَ إِكْبَارًا
“Kami mensetubuhi istri kami pada saat suci, dan tidak mensetubuhinya pada saat haid”.

5. Ţams, seperti hadist yang diriwayatkan oleh sayyidah Siti Aisyah:

عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ نَذْكُرُ إِلَّا الحَجَّ، فَلَمَّا جِئْنَا سَرِفَ طَمِثْتُ
“Dari Aisyah beliu berkata: Kami keluar bersama Rasulullah untuk menunaikan haji ketika kami sampai ke Sarif, maka saya haid…..”(HR. Bukhori).

6. ‘Irâk, seperti perkataan Ibn ‘Abbâs:

يَقُولُ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أَمَرَ الْوَاطِئَ فِي الْعِرَاكِ بِصَدَقَةٍ دِينَارٍ،..»
“Ibn ‘Abbas berkata: Rasulullah memerintahkan kepada seseorang bersetubuh pada waktu haid (siang hari bulan Ramadhan) untuk bersedekah satu Dinar…”.

7. Firâk, seperti perempuan itu Fârik (Haid).

BACA JUGA Bukannya Berterima Kasih Ditolong Saat Kecelakaan, Ibu-ibu Ini Malah Marah-marah

Perlu Diketahui Untuk Muslimah, Ternyata Ada 15 Nama Haid yang Harus Wanita Ketahui

8. Ażan, seperti firman Allah:

… قُلْ هُوَ أَذًى …
“… katakanlah itu adalah sesuatu yang kotor …”

9. Điẖk, sepreti perkataan syair:

وَضَحِكُ الْأَرَانِبِ فَوْقَ الصَّفَا * كَمِثْلِ دَمِ الْحَرْبِ يَوْمَ اللِّقَا

“Kelinci-kelinci mengeluarkan darah haid di atas batu seperi darah peperangan di hari peperangan”

10. Dirs, seperti: Perempuan itu Dirs (Haid).

11. Dirâs, seperti : Perempuan itu Dirâs (Haid).

12. Nifâs, seperti pertanyaan rasulullah kepada Sitti Aisyah ketika beliu datang bulan di Sarif: «مَا لَكِ أَنَفِسْتِ؟» artinya: “Apakah kamu haid?..”

13. Maẖâđ, seperti حاضت المرأة محاضا artinya: “Perempuan Haid”

14. Qur’u, menurut ulama’ yang menafsiri bahwa lafadz Qur’u berma’na haid

15. I’şâr, seperti perkataan sayair:

جَارِيَةٌ قَدْ أَعْصَرَتْ * أَوْ قَدْ دَنَى إِعْصَارُهَا
“Perempuan sudah haid atau hampir haid”

Menurut Imam Ramli nama-nama di atas ini di jadikan nama-nama haid (tidak makruh) karena semuanya diambil dari al-Qur’an dan hadits. Dan nama-nama haid disebutkan dalam bait sebagai berikut:

حَــــيْضٌ مَحِيضٌ مَحَاضٌ طَمْثٌ إكْبَــــــــارُ لِلْحَيْــــضِ عَشْرُ أَسْــــمَاءٍ وَخَمْسَتُهَا
دَرْسٌ دِرَاسٌ نِفَاسٌ قُرْءٌ إعْصَارُ طَـــــــمْسٌ عِرَاكٌ فِرَاكٌ مَعَ أَذًى ضَحِكٌ
“Nama-nama haid yaitu ada lima belas: 1. Haid/ Haiđah 2. Maẖȋd 3. Ţamś 4. Ikbâr 5. Ţams 6. ‘Irâk 7. Firâk 8. Ażan 9. Điẖk 10. Dirs 11. Dirâs 12. Dirâs 13. Maẖâđ 14. Qur’u 15. I’şâr”
SHARE ARTIKEL