Terulang Kembali, "Sahara" Gurun yang Terkenal Panasnya Kembali Diselimuti Salju

Penulis Unknown | Ditayangkan 08 Feb 2018
Terulang Kembali,
foto via todayline.me

Apakah ini salah satu tanda kiamat...?

Setelah beberapa waktu lalu gurun terpanas didunia diselimuti salju tebal, kali ini terulang kembali. Subhanallah, kebesaran Allah sungguh luar biasa.

Kebesaran Allah memang tak ada tandingannya. Apapun bisa terjadi padahal mustahil terjadi.

Seperti di gurun terpanas di Afrika ini, yang baru-baru ini telah diselimuti salju kembali, setelah bulan kemarin sudah.

Fenomena ini adalah yang ketiga kalinya terjadi di kota ini selama 40 tahun.

Pada tanggal 7 februari 2018, salju telah menyelimuti sebagian wilayah Gurun Sahara. Lokasinya sama seperti salju yang turun pada Januari lalu, yakni di kota Ain Sefra, Aljazair.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (5/2) ketika suhu di wilayah tersebut turun hingga di bawah titik beku.

Mengutip kumparan.com, penduduk setempat merayakannya sambil bermain salju. Ada juga yang memilih untuk berjalan-jalan di sisi bukit. Mereka melakukannya karena tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk menikmati salju sebelum cuaca normal kembali.

Ini menjadi pertama kalinya, salju turun di Gurun Sahara hanya dalam rentang waktu satu bulan.
Salju pertama kali turun di Gurun Sahara pada tahun 1979 lalu.

Saat itu badai salju terjadi selama setengah jam. Sementara kali kedua salju turun di Gurun Sahara terjadi pada tahun 2016. Ketika itu salju mengendap selama satu hari.

Baca Juga : Subhanallah,Tak Ada Mendung Ataupun Hujan Gurun Sahara di Afrika Diselimuti Salju Tebal

Terulang Kembali,
foto via tempo.co

Pada Januari lalu, Met Office, Badan Meteorologi Inggris mengatakan fenomena turunnya salju di Gurun Sahara terjadi karena adanya dorongan cuaca dingin dari Eropa menuju wilayah tersebut.

Ain Sefra berada sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut serta dikelilingi oleh pegunungan Atlas.

Pegunungan Atlas merupakan barisan gunung-gunung sepanjang 2.400 kilometer yang melintasi Maroko, Aljazair, dan Tunisia.

Kota Ain Sefra sendiri merupakan kota yang yang didirikan pada tahun 1881 sebagai kota bekas jajahan Prancis. Saat musim panas, suhu rata-rata mencapai 37 derajat celcius, sementara saat musim dingin suhunya dapat mencapai -10,2 derajat celcius.
SHARE ARTIKEL