Miris, Tak Lagi Mabuk Ciu, di Karawang Tren Mabuk Air Rebusan Pembalut Wanita

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 22 Feb 2018
Miris, Tak Lagi Mabuk Ciu, di Karawang Tren Mabuk Air Rebusan Pembalut Wanita
Foto via beritajowo.com

"Ada sensasi tersendiri di pembalut" ujarnya

Bagaimana bisa pembalut wanita sebagai alat untuk mabuk? bukan lagi mabuk ciu, atau menghisap lem, dengan cara-cara ini para pemabuk menggunakan air rebusan dari pembalut untuk diminum yang mereka percaya ada rasa sensasi tersendiri. Memang jaman semakin edan kalakuan manusia semakin miris.

Dunia permabukan di Kabupaten Karawang ada tren baru. Jika dulu menenggak obat batuk cair berlebihan, menghisap lem, hingga mencampur ciu dengan deterjen plus minuman berenergi, menjadi hal yang wow di kalangan pemabuk miskin. Kini ada yang luar biasa.

Baca juga : Viral Video Pelakor Hujani Uang, Wanita ini Tiba-tiba Muncul Ancam Akan Laporkan Semuanya

Miris, Tak Lagi Mabuk Ciu, di Karawang Tren Mabuk Air Rebusan Pembalut Wanita

Yaitu menenggak air rebusan pembalut wanita. Perilaku tidak wajar itu sudah biasa dilakukan oleh ABG di Lemahabang, Tempuran, dan Telagasari.

Seorang siswa SMP di Lemahabang yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan, mabuk air rebusan pembalut wanita sengan ngetren.

Bisa langsung berhalusinasi tidak lama setelah menenggak air rebusan tersebut.

”Minum rebusan pembalut lagi ngetren di Lemahabang, Tempuran, dan Telagasari,” katanya kepada Radar Karawang (Pojoksatu.id Group), Rabu (14/02/2018).

Ia melanjutkan, cara lainnya yaitu rebusan pembalut wanita, dicampur obat kuat dan obat batuk. 

Hasilnya lebih memabukan dibanding obat lainnya. ”Gak tahu anak-anak tahu darimana,” ujarnya.

Miris, Tak Lagi Mabuk Ciu, di Karawang Tren Mabuk Air Rebusan Pembalut Wanita

Sekretaris Desa Pulojaya Kecamatan Lemahabang Mahmud mengatakan, ada dua tempat yang selalu jadi sarang sampah sachet obat batuk cair dan pembalut wanita.

Selain di pintu air Peundeuy, juga di depan gerbang masuk Desa Pulokalapa, tepatnya di rumah kosong Dusun Srijaya RT 01/04.

Baca juga : Diduga Jambret, Pria ini Menangis Dipaksa Mengaku Sambil Dipukuli Warga

Dirinya sering mendapati sampah obat batuk setelah malam mingguan di dua lokasi itu.

Bahkan diakui Mahmud, sesekali didapati beberapa pembalut wanita.

Ia semula berpikir, bahwa pembalut itu bekas mesvm sepasang anak muda yang nakal.

Tapi baru-baru ini dia tahu, bahwa pembalut itu ternyata jadi media lain untuk mabuk.

”Saya bingung, anak muda zaman sekarang ini dapat informasi dari mana bahwa pembalut wanita bisa dijadikan media mabuk,” ujarnya.

Kasie Kefarmasian Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Eka Mutia mengatakan, pihaknya sering dipanggil pengadilan untuk menjadi saksi ahli kaitan penyalahgunaan obat, seperti obat batuk cair, tramadol, dextro, obat kuat dan excimer yang sering disalahgunakan anak-anak untuk mabuk dan berhalusinasi.

”Saya juga dengar pembalut wanita mulai disasar untuk disalahgunakan. 

Saya juga tahu bahwa pembalutnya direbus dengan air panas, sementara air hasil rebusan campuran pembalut itu langsung diminum,” ujarnya.

Menurutnya perilaku menyimpang itu bisa menyebabkan kematian. 

Karena pembalut wanita mengandung klorin untuk memutihkan warna pembalutnya, sekaligus juga media pembunuh bakteri atau kuman di organ kewanitaan.

”Pembalut itu kan terbuat dari kapas dan rayon, jadi pake klorin untuk memutihkan sehingga bisa mencegah bakteri,” katanya.

Namun dia belum tahu seberapa parah dampak terhadap kesehatan jika meminum air rebusan tersebut.

Baca juga : Astagfirullah Bapak Macam Apa ini, Anak Masih Balita Suruh Nikmatin dan Ajari Hisap Rokok

Sebab, klorin di pembalut ini merupakan racun, jadi tidak sepatutnya dimakan, diminum atau dikonsumsi dengan campuran apapun.

”Saya belum jauh mendalami efek samping, tempo reaksi dan kadarnya karena masih dalam penelitian lebih lanjut,” ujarnya.

Kasie Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Mohammad Alwi mengatakan, pembalut bukan makanan atau minuman, zat yang terkandung di dalamnya adalah klorin yang fungsinya untuk sterilisasi dan pemutihan.

”Kita masih cari ini kaitan pembalut kandungannya apa saja,” katanya.
SHARE ARTIKEL