5 Cara Mencegah Stroke Sebelum Terlambat, Kenapa Perokok Jarang yang Terkena Stroke?

Penulis Unknown | Ditayangkan 27 Feb 2018


5 Cara Mencegah Stroke Sebelum Terlambat, Kenapa Perokok Jarang yang Terkena Stroke?foto via express.co.uk

Stroke ini kedatangannya mendadak serta mematikan.

Karena itu disebut juga dengan silent killer.

Namun untuk menghindari stroke, masih dapat dilakukan 5 pencegahan berikut ini.

Stroke sering disebut dengan penyakit silent killer karena kedatangannya yang mendadak. 

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi stroke di Indonesia sebesar 12,1 persen per 1.000 penduduk.

Tapi, ada sejumlah cara kok untuk mencegah datangnya stroke dalam kehidupan.

Senin (26/2/2018), ini dia 5 cara terhindar dari penyakit yang sering menimbulkan kelumpuhan ini sebagaimana dikutip detikhealth.com.

Cara Mencegah Stroke 

1. Jaga tekanan darah


5 Cara Mencegah Stroke Sebelum Terlambat, Kenapa Perokok Jarang yang Terkena Stroke?foto via detikhealth.com

Tekanan darah tinggi adalah faktor besar dari stroke. 

Hal ini akan menggandakan atau bahkan melipatgandakan risiko stroke Anda jika tidak dikendalikan.

"Tekanan darah tinggi merupakan penyumbang terbesar risiko stroke pada pria dan wanita,".

Dr Natalia Rost, profesor  neurologi dari Harvard Medical School menjelaskan.

Pertahankan tekanan darah kurang dari 135/85. Tapi bagi sebagian orang, angka 140/90 juga sudah cukup baik. 

Kurangi pemakaian garam tidak lebih dari setengah sendok teh per hari, hindari junk food, olahraga, serta berhenti merokok adalah cara terbaik untuk mendapatkannya.

Baca JugaTak Pernah Disadari Terlalu Sering Konsumsi Makanan Ini Penyebab Anda Cepat Terserang Stroke

2. Peroleh berat badan ideal


5 Cara Mencegah Stroke Sebelum Terlambat, Kenapa Perokok Jarang yang Terkena Stroke?foto via detikhealth.com

Obesitas, serta komplikasi yang terkait dengannya termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes, menimbulkan kemungkinan terkena stroke. 

Jika Anda kelebihan berat badan, penuruna massa kecil pun bisa memberikan dampak pada risiko stroke.

Cobalah untuk menyesuaikan jumlah kalori yang diasup dan dikeluarkan sesuai pada level aktivitas. 

Tingkatkan jumlah olahraga yang Anda lakukan dengan aktivitas seperti berjalan kaki, bermain golf, atau bermain tenis, sebagai rutinitas sehari-hari.

3. Berolahraga lebih banyak


5 Cara Mencegah Stroke Sebelum Terlambat, Kenapa Perokok Jarang yang Terkena Stroke?foto via detikhealth.com

Olahraga berkontribusi untuk menurunkan berat badan dan menurunkan tekanan darah. 

Namun secara langsung memang dapat menurunkan risiko terkena stroke. 

Berolahraga dengan intensitas sedang setidaknya lima hari dalam seminggu.

Baca JugaAlasan Kenapa Banyak Orang Jatuh dan Kena Stroke Di Kamar Mandi? Karena Hal Sepele cara Mandi Sehat Ini Diabaikan

Berjalan-jalanlah di sekitar lingkungan Anda setiap pagi setelah sarapan pagi, jika menyukai kegiatan bersama-sama pergi ke tempat kebugaran bersama dengan teman-teman juga bisa jadi pilihan. 

Jika Anda tidak memiliki 30 menit berturut-turut untuk berolahraga, bagi menjadi 10 sampai 15 menit beberapa kali setiap harinya.

4. Batasi minuman beralkohol


5 Cara Mencegah Stroke Sebelum Terlambat, Kenapa Perokok Jarang yang Terkena Stroke?foto via detikhealth.com

Minum sedikit alkohol bisa menurunkan risiko stroke.

"Studi menunjukkan bahwa jika Anda hanya minum sekitar satu gelas per hari, risikonya mungkin lebih rendah," 

kata Dr Rost. "Begitu Anda mulai minum lebih dari dua gelas per hari, risikonya naik sangat tajam."

Untuk itu, berhenti minum minuman beralkohol atau hanya minum secukupnya (tidak lebih dari satu gelas alkohol sehari). 

Selain itu, perhatikan ukuran porsi Anda dengan takaran kurang lebih 5 ons untuk anggur, 12 ons untuk bir, atau 1,5 ons untuk liquor.

5. Mengobati fibrilasi atrium


5 Cara Mencegah Stroke Sebelum Terlambat, Kenapa Perokok Jarang yang Terkena Stroke?foto via detikhealth.com

Fibrilasi atrium adalah bentuk detak jantung tidak teratur yang menyebabkan gumpalan terbentuk di jantung. 

Gumpalan itu kemudian bisa berjalan ke otak, menghasilkan stroke.

"Fibrilasi atrial membawa hampir lima kali risiko stroke, dan harus ditangani dengan serius," jelas Dr Rost.

Apabila Anda memiliki gejala seperti jantung berdebar-debar, irama jantung tidak teratur, atau sesak napas, temui dokter Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut.

SHARE ARTIKEL