Mendoakan Pengantin "Semoga Bahagia dan Banyak Anak" Dilarang Rasulullah, ini Doa yang Tepat

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 20 Jan 2018
Mendoakan Pengantin
Foto via ruangmuslimah.com

Kenapa dilarang dan tidak sepatutnya diucapkan?

Bahkan ada yang menyebutkannya haram, namun seperti yang kita tahu kebanyakan orang mendoakan pada pengantin baru mengucapkan "semoga bahagia, dan diberi banyak momongan" tapi Rasulullah melarangnya, mengapa?

Ketika menghadiri undangan pernikahan, tentu kita sebagai tamu pasti tak lupa mengucapkan selamat dan memberikan doa ketika bersalaman dengan pasangan pengantin tersebut.

Tak sedikit yang mengatakan “semoga bahagia dan banyak anak yaa”.

Baca juga : Benarkah Suami Berdosa Jika Tidak Memberikan yang Maksimal Untuk Istri Saat Berjima'?

Tahukah Anda, bahwa kata-kata tersebut tidak sepatutnya diucapkan kepada pasangan pengantin baru. Kenapa?

Sebagaimana dikutip dari ruangmuslimah.com, hari itu, Uqail bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu menikah. Di tengah kebahagiaannya, ia merasakan kegundahan saat mendengar tamu mendoakannya dengan mengucapkan

بِالرَّفَاءِ وَ الْبَنِيْن

“Semoga bahagia dan banyak anak”

Tak mau berlarut-larut dalam kegundahan dan demi meluruskan kekeliruan, Uqail pun mengatakan kepada tamu tersebut:

“Janganlah kamu mendoakan demikian karena Rasulullah telah melarangnya.”

“Lalu, aku harus mendoakan bagaimana?”

“Ucapkanlah doa yang diajarkan Rasulullah:

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَ بَارَكَ عَلَيْكَ وَ جَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

“Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun kalian berdua dalam kebaikan’”

Mengapa Rasulullah melarang seseorang mendoakan pengantin dengan ucapan “semoga bahagia dan banyak anak”? Wallahu a’lam bish shawab. Hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahui hakikat sejati di balik larangan ini.

Namun, kita bisa memetik hikmah sebagaimana dijelaskan Ustadz Muhammad Fauzil Adhim dalam buku Kado Pernikahan untuk Istriku dan ditulis Ustadz Salim A. Fillah dalam buku Bahagianya Merayakan Cinta.

Hukumnya makruh

Para ulama menerangkan bahwa hukum mendoakan pengantin dengan ucapan “semoga bahagia dan banyak anak” ini adalah makruh.

Larangan tersebut tidak serta merta haram karena dalam hadits yang lain Rasulullah membanggakan banyaknya jumlah umatnya dibanding umat nabi-nabi sebelumnya.

Jadi dalam Islam, banyak anak itu bagus. Bahagia dalam pernikahan juga bukan sebuah hal yang dilarang.

Namun, mendoakan pengantin dengan ucapan “semoga bahagia dan banyak anak” bukanlah doa yang tepat.

Baca juga : 3 Ciri Wanita yang Mendatangkan Keberkahan dalam Rumah Tangga Menurut Rasulullah

Penjelasan Ulama Salaf

Menurut sebagian ulama seperti Ibnu Hajar Al Asqalani, larangan ucapan “bir rafa’ wal baniin” terkait dengan dua hal.

Pertama, di dalam ucapan itu tidak terkandung nama Allah dan pujian kepada-Nya.

Kedua, di dalamnya terdapat isyarat kebenc1an kepada anak laki-laki karena secara khusus “al banin” berarti anak laki-laki.

Dan hal itu, ketiga, berarti menyamai orang-orang jahiliyah yang biasa mengucapkan doa ini, sangat menyukai anak laki-laki sekaligus membenci anak perempuan.

Doa yang lebih baik barakah

Rasulullah melarang mendoakan pengantin “semoga bahagia dan banyak anak” dan beliau menganjurkan umatnya untuk mendoakan dengan ucapan:

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَ بَارَكَ عَلَيْكَ وَ جَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

“Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun kalian berdua dalam kebaikan”

Hari-hari setelah pernikahan tidak selalu merupakan hari yang bahagia.

Orang yang menikah juga belum tentu memiliki banyak anak.

Maka membayangkan setelah menikah akan selalu bahagia dan memiliki banyak anak adalah hal yang tak sepenuhnya benar, tak spenuhnya bisa menjadi kenyataan bagi tiap orang.

Sebagaimana fase kehidupan lainnya, hari-hari dalam kehidupan berumah tangga juga diwarnai oleh dua hal: kadang kita menemukan hal-hal yang kita sukai, kadang kita menemukan hal yang tidak kita sukai. 

Kadang kita mengalami hal-hal yang kita inginkan, kadang kita mengalami hal-hal yang tidak kita inginkan. 

Kadang kita menjumpai perkara dan peristiwa yang membuat hati kita senang, kadang kita menjumpai perkara dan peristiwa yang membuat hati kita tidak senang. 

Pada kedua sisi itu, kita berharap ada barakah. Pada kedua sisi itu, kita mendoakan pasangan suami istri selalu mendapatkan barakah.

Inilah yang kita tangkap dari doa ini. Dan inilah yang jauh lebih baik daripada “bahagia dan banyak anak.”

Dalam doa yang diajarkan Rasulullah ini, ada kata laka dan ada ‘alaika.

Meskipun sama-sama keberkahan yang diminta, tetapi dengan adanya preposisi yang berbeda ini, maknanya menjadi: barakah pada hal-hal yang disenangi dan sekaligus barakah pada hal-hal yang tidak disenangi.

Jadi kita mendoakan pengantin muslim senantiasa mendapatkan keberkahan baik dalam kondisi yang mereka senangi maupun tidak mereka senangi.

Misalnya saat mereka diluaskan rezekinya oleh Allah, mereka berada dalam keberkahan dengan sikap syukur dan banyaknya infaq.

Baca juga : Meski Hanya Niat Sekedar Membaca, ini Efek Fatal Akibat Ramalan Zodiak

Dan ketika suatu saat mereka berada dalam keterbatasan ekonomi, mereka juga berada dalam keberkahan dengan sikap sabar dan iffah-nya.

Dengan mendoakan barakah, berarti kita merangkum sekian banyak kebaikan dalam satu ikatan.

Seperti saat menyuruh seseorang untuk shalat dengan khusyu’, sesungguhnya untuk dapat mencapai perintah itu harus thaharah dulu, berwudhu dulu, memenuhi syarat dan rukun shalat.

Demikian pula dengan barakah.

Ada suami istri yang banyak berbahagia di dunia, tetapi di akhirat masuk neraka.

Tentu bukan itu yang kita harapkan terjadi pada saudara kita pengantin baru.

Pun ada suami istri yang pernikahannya langgeng dan abadi di dunia, tetapi keduanya masuk neraka.

Seperti Abu Lahab dan istrinya yang di-nash Allah dalam surat Al Lahab.

Tentu pula, bukan seperti ini yang kita harapkan pada saudara kita pengantin baru.

Kita mengharapkan mereka memperoleh banyak kebaikan; kendati bahagia dan duka datang silih berganti, dan tak semua pasangan suami istri memiliki anak yang banyak.

Dan doa yang diajarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam itulah doa yang paling tepat. Wallahua’lam bishowab
SHARE ARTIKEL