Pneumonia Adalah : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 28 Jan 2020

Pneumonia Adalah : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Ilustrasi pneumonia - Image from id.pinterest.com

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang penyakit pneumonia disini.

Pneumonia adalah penyakit yang menular melalui sejumlah kuman yang menyebar melalui udara. 

Ketahui lebih lanjut mengenai pengertian, gejala, penyebab, dan pengobatan pneumonia berikut ini. 

Pengertian Pneumonia 

Pneumonia adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua organ paru-paru.

Pneumonia disebut juga sebagai paru-paru basah.

Pada penderita penyakit ini, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-parunya (alveoli), akan meradang dan dipenuhi oleh cairan ataupun nanah. 

Kondisi ini yang menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil.

Pneumonia adalah gangguan sistem pernapasan yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. 

Akan tetapi pada penderita dewasa, kondisi tersebut paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. 

Dan berikut jenis-jenis pneumonia berdasarkan penyebabnya:

Jenis-Jenis Pneumonia

1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri 

Umumnya pada kasus orang dewasa, pneumonia adalah penyakit radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus Pneumonia

Selain itu, ada pula jenis bakteri lain yang bisa menyebabkan pneumonia, yaitu Haemophilus influenza, Staphylococcus aureus, dan Mikro-plasma pneumonia.

2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus

Dalam kasus ini, virus yang paling banyak menyebabkan pneumonia adalah virus pernapasan atau respiratory syncytial virus (RSV).

Dalam kasus yang jarang terjadi, virus dari flu (influenza) tipe A atau tipe B juga bisa menyebabkan penyakit ini.

3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur

Di negara Inggris, rata-rata kasus pneumonia disebabkan oleh infeksi jamur pada paru-paru. 

Umumnya, pneumonia jamur menyerang seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti mereka yang terinfeksi HIV dan AIDS.

4. Pneumonia yang didapatkan dari rumah sakit

Beberapa orang bisa tertular pneumonia selama dirawat di rumah sakit karena penyakit lain. 

Pneumonia jenis ini bisa berkembang menjadi kondisi yang serius karena bakteri penyebabnya lebih resisten terhadap antibiotik. 

Adapun orang yang berisiko lebih tinggi terkena pneumonia jenis ini adalah pasien yang menggunakan alat bantu pernapasan.

Seperti ventilator yang digunakan di unit perawatan intensif.

5. Pneumonia aspirasi

Berbeda dengan pneumonia lainnya, pneumonia jenis ini disebabkan oleh benda asing, seperti potongan makanan ataupun zat berbahaya seperti asap yang secara sengaja maupun tidak sengaja terhirup ke dalam paru-paru. 

Kondisi ini menyebabkan infeksi bakteri pada paru-paru dan kemudian menular.

Pneumonia adalah penyakit yang menjadi salah satu penyebab kematian pada anak tertinggi di dunia. 

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini menjadi pemicu 16% kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun. 

Pada tahun 2015 saja, terdapat lebih dari 900.000 anak yang meninggal akibat penyakit ini. 

Di Indonesia sendiri, sudah lebih dari 500.000 balita menderita pneumonia. 

Selain itu, penyakit ini juga telah merenggut hampir 2.000 nyawa balita pada tahun 2017.

Bagaimana Pneumonia bisa Menular?

Pneumonia adalah radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. 

Nah, seseorang bisa dengan mudah tertular pneumonia karena menghirup sejumlah kuman yang menyebar melalui udara. 

Jadi, apabila orang yang mengidap pneumonia batuk dan bersin, maka ia akan melepaskan kuman dan virus ke udara, dan hal inilah yang bisa berisiko menular jika kuman tersebut dihirup oleh orang lain.

Selain itu, pneumonia juga bisa menular dari pilek ataupun flu. 

Hal ini karena pilek atau flu membuat sistem kekebalan tubuh seseorang menurun, kondisi ini dapat membuat bakteri berkembang dan menyebabkan infeksi di dalam paru-paru.

Dalam kasus yang jarang terjadi, pneumonia juga bisa berkembang melalui infeksi yang disebabkan oleh kuman yang memasuki paru-paru melalui aliran darah.

Gejala Pneumonia 

Pneumonia Adalah : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Ilustrasi gejala pneumonia - Image from id.pinterest.com

Pneumonia adalah penyakit apa, dan bagaimana gejalanya? 

Nah, gejala dari pneumonia sendiri bervariasi, mulai dari gejala yang ringan hingga parah, tergantung dari kondisi awal dan umur pasien, serta tipe organisme yang menyebabkan pneumonia. 

Adapun gejala ringan pneumonia kurang lebih sama seperti gejala pilek dan flu biasa, namun berlangsung lebih lama, seperti:

  • Batuk kering atau berdahak yang berwarna kekuningan, hijau atau coklat, kadang disertai dengan bercak darah.
  • Kesulitan bernapas. Biasanya napas akan lebih cepat dan lebih pendek daripada normalnya, kesulitan bernapas ini terjadi bahkan ketika tidur.
  • Detak jantung yang cepat.
  • Demam.
  • Merasa tidak enak badan.
  • Berkeringat dan menggigil.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Nyeri dada dan akan memburuk saat batuk atau bernapas.
  • Mudah lelah dan letih.
  • Mual dan muntah.

Anda harus segera ke dokter apabila mengalami kesulitan bernapas, sakit pada dada, demam yang tidak kunjung menurun hingga suhu 39 celcius atau lebih tinggi, dan batuk yang tidak kunjung sembuh. Berikut adalah kelompok orang yang disarankan untuk menemui dokter:

  • Lansia berumur lebih dari 65 tahun.
  • Anak-anak dibawah 2 tahun yang mengalami gejala pneumonia.
  • Orang dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang memiliki sistem imunitas tubuh yang lemah.
  • Orang yang menerima prosedur kemoterapi.
  • Orang yang mengonsumsi obat-obatan yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.

Faktor Risiko Pneumonia

Berikut faktor-faktor risiko yang membuat seseorang rentan mengalami pneumonia:

  • Anak berusia 2 tahun atau kurang.
  • Lansia berumur 65 tahun atau lebih.
  • Melakukan rawat inap di rumah sakit. Orang akan berisiko terkena pneumonia saat dirawat di rumah sakit, terutama apabila orang tersebut menggunakan alat atau mesin yang membantu pernapasan.
  • Penyakit kronis. Risiko terkena pneumonia lebih tinggi pada pasien penderita asma, penyakit paru-paru kronis dan penyakit jantung.
  • Merokok. Kebiasaan ini dapat merusak sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan bakteri dan virus penyebab pneumonia.
  • Sistem kekebalan tubuh yang menurun. Penderita HIV/AIDS, orang yang pernah melakukan transplantasi ginjal, menerima kemoterapi, ataupun mengikuti perawatan steroid jangka panjang, berisiko lebih tinggi terkena pneumonia.

Baca Juga:

Pengobatan Pneumonia

Pneumonia ringan bisa disembuhkan secara mandiri di rumah dengan cara:

  • Banyak istirahat.

  • Minum antibiotik.
  • Minum banyak cairan agar menghindari dehidrasi.

Apabila penderita tidak memiliki masalah kesehatan lain, maka penderita akan cepat pulih setelah mendapatkan perawatan.

Meskipun batuk masih bertahan selama beberapa waktu. 

Bagi orang yang memiliki sistem imunitas tubuh yang lemah sehingga kurang atau tidak bisa melawan infeksi secara maksimal.

Maka lebih baik menjaga jarak dari penderita pneumonia agar mengurangi risiko penularan.

Pencegahan Pneumonia

Meskipun pneumonia adalah penyakit menular, namun masih bisa dicegah dengan cara:

  • Menutup mulut atau hidung dengan saputangan atau tisu saat bersin ataupun batuk.
  • Membuang tisu yang sudah digunakan, hal ini karena kuman masih bisa hidup selama beberapa jam setelah dia meninggalkan mulut atau hidung.
  • Cuci tangan sesering mungkin guna menghindari kuman berpindah ke orang lain atau benda lain.
  • Mendapatkan vaksinasi yang berfungsi untuk mencegah beberapa tipe pneumonia dan flu.

Ingat ya, pastikan daya tahan tubuh kuat dengan selalu menjaga pola hidup sehat, karena gaya hidup yang sehat juga bisa menjadi pencegahan pneumonia. 

Hindari merokok karena bisa merusak paru-paru dan meningkatkan risiko terkena infeksi.

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai pneumonia, kami juga menyediakan format pneumonia adalah pdf yang bisa Anda unduh [disini]

Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL