Bunda, Cobalah Cara Mudah Ini Agar Anak Mau Berhijab Tanpa Harus Dipaksa

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 02 Aug 2018

Bunda, Cobalah Cara Mudah Ini Agar Anak Mau Berhijab Tanpa Harus Dipaksa

Gambar Aishwa gadis kecil yang cinta hijab, dilansir dari idntimes.com

Mengajarkan anak berhijab memang tak semudah yang dibayangkan. 

Banyak anak menolak karena alasan panas, dan tidak suka.

Namun Bunda jangan pernah memaksa, karena semakin dipaksa anak semakin tidak mau memakai hijab, berikut yang harus bunda lakukan.

Berhijab adalah kewajiban bagi seorang muslimah yang sudah baligh. 

Meski begitu, seseorang harus bisa terlebih dahulu membiasakan diri untuk melaksanakan kewajiban ini.

Artinya, pembelajaran menggunakan hijab harus diterapkan sejak dini. 

Tapi pada kanyataannya, sulit sekali mengajarkan anak berhijab.

Lantas bagaimana agar anak mau memakai hijab tanpa harus dipaksa?

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak mau berhijab dengan senang hati seperti dilansir dari solusi islam;

1. Keteladanan

Keteladanan dari orangtua memang sangat berpengaruh bagi anak, karena biasanya anak akan mengikuti apa yang dilakukan orangtuanya. 

Tapi saya pernah melihat justru orangtua yang sudah menutup aurat malah mendandani anaknya bak model, artis dan lainnya. 

Semoga itu tidak terjadi pada kita. Perlakukanlah anak layaknya anak-anaknya bukan orang dewasa.

2. Pembiasaan sederhana

Pembiasaan memakai hijab bisa dilakukan saat anak ingin pergi bermain bersama teman. 

Pembiasaan awal memang agak sulit tapi ketika kita yakin bisa, insyaAllah akan dimudahkan. 

Cara sederhana adalah ajak si kecil main tapi kita harus ingatkan bahwa kita akan main ke luar jadi harus pakai hijab begitu seterusnya setiap kali akan pergi main ke luar.

3. Lemah lembut

Ketika si kecil sudah senang memakai hijab saat bermain kemudian ia membukanya karena merasa gerah. 

Sebaiknya kita tidak memaksa agar ia tidak melepasnya. 

Biarkan ia membuka hijabnya, setelah ia merasa sudah nyaman, baru kita mulai mengingatkannya. 

Ingatkan dengan cara yang sederhana, “De, kita pakai lagi yuk hijabnya, biar disayang Allah.” 

Meskipun belum mengerti insyaAllah ia akan mau memakai dengan suka rela.

Baca Juga: Benarkah Jin Memakan Darah Haid Wanita? Simak Penjelasanya

4. Pemilihan model baju dan hijab

Pilihlah model hijab yang sederhana, menyerap keringat, nyaman dipakai. 

Tidak mengapa jika ia memakai baju pendek tapi memakai hijab. 

Usahakan agar ia memakai celana panjang saat bermain di luar. Sekarang ini banyak model gamis untuk anak-anak yang lucu. 

Jika ia sudah bisa memakainya kita bisa menghadiahkan untuknya.

5. Memberikan pujian

Tak segan kita memberikan pujian karena ia sudah memakai hijab, kerjasama dengan orang sekitar agar mereka ikut memuji. 

Pujian di awal sangat dibutuhkan tapi setelah berjalan lama, ia akan nyaman tanpa pujian.

6. Berikan tempat khusus untuk hijabnya

Sebaiknya ibu memberikan tempat khusus untuk hijabnya. 

Agar saat ia mulai mengerti perintah kita bisa memintanya untuk mengambil dan menyimpannya kembali setelah digunakan. 

Selain menjadi anak yang sholihah ia menjadi anak yang bertanggung jawab, insyaAllah.

7. Berbicara menyenangkan.

Sebagaimana Cyndi Lauper, seorang penyang di tahun 80-an, anak-anak hanya ingin menirunya! 

Pada tahun-tahun remaja, anak-anak kita akan mengamati teman-teman non-Muslim mereka yang terlibat dalam berbagai bentuk hiburan yang tidak diperbolehkan.

Pastikan Anda, sebagai orangtua, memungkinkan anak-anak Muslim Anda untuk memiliki waktu untuk bersenang-senang teman-teman mereka. 

Jika mengikuti Islam sepertinya seperti beban dan daftar panjang kewajiban dan pembatasan, anak kita tidak akan merasa terinspirasi. 

Tetapi jika mereka diberikan alternatif yang menyenangkan dan sesuai aturan Islam.

Maka mereka akan melihat bahwa ibadah bisa dilakukan dengan taat dan menyenangkan.

Hampir semua bentuk hiburan dapat dibuat halal dengan sedikit kreativitas dan usaha. 

Ini adalah cara besar orang tua dapat mendukung anak remaja mereka. 

Dibutuhkan waktu dan energi, tetapi lebih baik daripada kehilangan anak-anak kita dalam kegiatan yang haram.

8. Memiliki harapan yang tinggi yang sama dengan anak Anda. 

Semua orang-terutama saudara, membenci standar ganda. 

Putri Anda pasti akan melihat ketidakadilan jika ia diharapkan untuk bertindak dan berpakaian sopan saat kakak laki-lakinya akan pergi dengan semua jenis perilaku yang tidak pantas. 

Sayangnya, standar ganda ini adalah norma di beberapa budaya.

Pastikan untuk mengajarkan anak laki-laki untuk menjaga kerendahan hati mereka, menurunkan pandangan mereka, dan memperlakukan wanita dengan hormat. 

Ingatkan mereka untuk tidak memakai celana pendek atau celana renang yang menggantung rendah, di bawah pusar.

Jadilah tegas dengan tingkah laku mereka seperti Anda dengan putri Anda. Anak laki-laki juga harus taat kepada Allah dalam perilaku mereka!

9. Peliharalah bakat putri anda selama masa pra-pubertas dan pubertas. 

Ini adalah waktu untuk berinvestasi dalam wanita bagaimana mereka menjadi kelak. 

Membantunya mencapai impian dan mencapai potensi dirinya. Jika dia memiliki bakat atau gairah, pupuknya sebisa anda. 

Dukung kegiatannya di sekolah atau sediakan yang dia butuhkan. Memberinya perhatian dan apresiasi.

Para generasi muda muslimah kita pantas mendapatkan dedikasi ini. 

Selanjutnya, ketika kita berinvestasi di dalamnya, mereka akan merasa diberdayakan, mencintai, dan lebih bersedia untuk mendengarkan saran dan untuk berhubungan dengan keluarga mereka dan komunitas Muslim.

10. Dengarkan mereka. Benar-benar mendengarkan! 

Jika dia memiliki kekhawatiran tentang mengenakan jilbab, tidak hanya menjelaskan dengan pendapat Anda sendiri.

Mengabaikan rasa takutnya, atau mengabaikannya. Terutama jika Anda adalah seorang ayah yang tidak terlihat menjadi ‘seorang muslim’ dalam masyarakat yang didominasi non-Muslim.

Anda tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan apa yang sedang dihadapi seorang Muslimah.

Jika dia berkata, “Saya khawatir apa yang anak-anak di sekolah akan mengatakan,” Anda mungkin tergoda untuk menjawab, “Jangan khawatir apa yang orang lain pikirkan!” Atau “Saya yakin kau akan baik-baik.” 

Sikap itu tidak akan membantu. Diskusikan dengan anak Anda. Mendiskusikan skenario yang mungkin dan bagaimana dia bisa merespon dengan keyakinan. 

Bicara tentang apa yang harus dilakukan dalam kasus bullying. 

Membantunya merumuskan tanggapan yang ringkas dan benar. 

Yang paling penting, katakan padanya bahwa dia memiliki anda apapun yang terjadi.

11. Anda juga harus berpakaian yang benar. 

Hal ini mungkin tampak jelas, seorang ibu akan menjadi teladan pertama putrinya. 

Lihatlah cara Anda sendiri berpakaian dan lihatlah apakah memenuhi pedoman Islam. 

Jika tidak, wajarkah bagi Anda untuk mengharapkan putri Anda untuk berjilbab? 

Jika Anda seorang ayah, pastikan Anda memenuhi kewajiban Islam Anda. Anak-anak dapat melihat kemunafikan dari satu mil jauhnya.

12. Pastikan dia tahu bahwa cinta Anda baginya adalah tidak bergantung jilbabnya.

Hal ini mungkin terdengar aneh, tapi beberapa gadis akan berjilbab hanya untuk mendapatkan cinta orangtua mereka atau sebaliknya. 

Memberontak terhadap orang tua mereka dengan tidak memakai jilbab. 

Jika Anda memiliki koneksi penuh kasih yang kuat dengan putri Anda, dia tidak akan bingung akan kewajibannya terhadap Islam dengan hubungannya dengan orang tuanya.

Ya, secara teknis anak-anak diminta untuk menaati orang tua mereka, dan seorang putri harus berjilbab jika orangtuanya memerintahkan. 

Pada akhirnya, bagaimanapun putri kita akan tumbuh, menjadi wanita independen yang harus memilih untuk mengenakan jilbab setiap hari demi Allah saja, bukan karena kita mengawasi mereka, tetapi karena Allah.

Demikian, semoga bermanfaat untuk Bunda dan si kecil.

SHARE ARTIKEL