Bocah Nyindir Cabe-cabean, Orangtua Jangan Ajarkan Anak Bicara Tak Sepantasnya

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 27 Jan 2018

Bocah Nyindir Cabe-cabean, Orangtua Jangan Ajarkan Anak Bicara Tak Sepantasnya
Foto via tribunstyle.com

Jangan ajarkan anak hal yang belum waktunya

Memang saat ini sedang jaman-jamannya trend bikin video kocak, ya supaya ingin dikenal menjadi tenar seperti yang sudah-sudah baru-baru ini, namun jika igin dikenal buatlah dengan kreatifitas dan keunggulan yang dipunyai, bukan harus sampai mengajari anak kecil masih polos yang belum waktunya.

Sebuah video yang merekam aksi seorang bocah ngoceh beredar di media sosial.

Video ini diunggah oleh akun ratu.gosip di Instagram, Jumat (26/1/2018).

Video ini langsung mencuri perhatian netizen lantaran aksi bocah dalam rekaman ini.

Sebuah video menunjukkan bocah mengenakan baju ungu-hijau dan celana warna hitam.

Baca juga : Video Wanita Gangguan Jiwa Melahirkan di Pinggir Jalan Jadi Sorotan Netizen

Bocah ini seusia siswa taman kanak-kanak dan masih polos-polosnya.

Tak disangka apa yang diucapkannya malah mengundang gelak tawa sebagian orang

Namun sepertinya masih tidak sepantasnya lah anak yang masih kecil membicarakan yang sebelum waktunya, dampak yang ditimbulkan nanti buruk/

Bocah ini menyindir kelakukan orang dewasa di atas usianya.

Bocah ini bisa jadi merasa heran dengan banyaknya fenomena aneh di sekelilingnya.

Begini katanya dalam bahasa Sunda.

"Gigi di behelin,"

"Muka di putihin,"

"Rambut dimerahin, tapi leher hitaam,"

"Giliran nemu uang di jalan bilangnya rejeki anak sholeh, mikir dong mikir," katanya.

Ocehan bocah ini seolah menyindir 'cabe-cabean' yang suka bersolek berlebihan .

Tidak disebutkan identitas, kapan, dan dimana video ini direkam.

Belum ada satu jam setelah diunggah video ini telah disaksikan lebih dari 8.000 kali.

Baca juga :Jangan Hakimi Ibu Depresi, Wanita ini Ajak Berempati Pada Kasus Ibu Bunuh Diri Bersama 3 Anak

Netizen dibuat tertawa dengan isi ocehan bocah ini.

Apalagi melihat bibir dan suara bocah ini sedikit cadel yang makin membuat gemas.

slsabillafani: "cikk atuh mikirr"

ullviiewahyudin: "Hahahaaa cik atuh mikir ehh"

accid_fashion: "Setujuuuu"

restuapriliani: "Eta budak saha.. ampuunn.. cik atuh mikil.. ahahahahah si adek

Lihat videonya berikut ini :





Inilah yang perlu diajarkan pada anak 3-5 tahun

1. Belajar untuk mengendalikan emosinya
Anak 3 tahun sudah bisa memahami hampir seluruh kalimat yang ia dengar. Ia pun sudah bisa berpikir sebab akibat dengan baik. Jadi inilah saat yang tepat untuk mulai membentuk dirinya menjadi pribadi yang baik.

Bila pada usia 2 tahun mereka sudah mengenal emosinya, kini di usia 3 tahun ajarkan mereka untuk mengendalikan emosi.

Sebagai langkah awal, mereka perlu tahu dulu mengapa mereka marah. Misalnya, ia marah karena tidak menemukan mainan kesayangannya.

Katakan padanya, ” Adik marah karena tidak ketemu mainan kereta ya? Nah, itu karena Adik tidak merapihkannya kembali setelah bermain. Ayo jangan marah, tetapi cari keretanya ada di mana.”
2. Ajarkan kedisiplinan
Mulailah mendisiplinkan mereka, walaupun sulit dilakukan. Cobalah dari hal-hal sederhana, misalnya memaksa mereka tidur siang pada jam yang sama setiap harinya.

Disiplin harus berlaku setiap hari, tanpa membedakan hari libur atau akhir pekan. Sekali saja Anda memberi kelonggaran, mereka akan kembali menjadi tidak disiplin.

Sebenarnya kitapun akan kesulitan menjalankannya, karena kita sendiri harus konsisten melakukannya.

Jika kita sudah melarang anak melakukan sesuatu, larangan itu harus tetap berlaku secara konsisten. Jangan Anda tergoda bilang “Iya” hanya karena ingin anak tenang dan Anda bisa beristirahat barang sejenak.

4. Ajarkan untuk berbagi
Sebelum usia 3 tahun, mereka masih sangat egosentris. Anak di bawah 2 tahun belum bisa bermain bersama-sama

Ketika 2 anak 2 tahun diajak bermain bersama, mereka hanyalah bermain sendiri-sendiri.

Namun pada anak 3 tahun, sifat egosentris itu sudah mulai berkurang. Mereka sudah bisa diajarkan untuk berbagi makanan maupun mainan.

Kita juga bisa mengajarkan mereka untuk mengalah pada anak yang lebih kecil usianya.
5. Ajarkan ia untuk meminta maaf dan memaafkan
Latihlah mereka untuk minta maaf bila salah. Bila hal ini sulit dilakukan, mungkin ia belum siap. Namun sikap Anda harus menjadi teladannya. Jangan lupa meminta maaf kepadanya bila Anda yang salah.

6. Ajarkan ia untuk berbelas kasihan
Saat melihat ada anak lain yang jatuh dan sakit, gunakan kesempatan itu untuk mengajarkan ia tentang rasa kasihan.

“Aduh dia jatuh, kasihan ya, pasti sakit kakinya,” adalah salah satu contohnya.

Bila ia mengenal rasa kasihan, ia akan lebih mudah diajarkan untuk tidak memukul ataupun menyakiti orang lain

7. Ajarkan ia untuk berterima kasih
Belajar mengucapkan terima kasih seharusnya sudah mulai diajarkan sejak 2 tahun, bila ia sudah bisa bicara saat itu. Tapi tak ada salahnya hal satu ini tetap kita ajarkan terus agar ia tidak melupakannya.

Selain itu, ajarkan juga mengucapkan terima kasih saat mengajaknya berdoa. Ia pun akan menjadi pribadi yang penuh rasa syukur.
SHARE ARTIKEL