Kalah Telak Dalam Sidang PBB, Amerika Tetap Pindahkan Kedubesnya Ke Yerusalem

Penulis Penulis | Ditayangkan 24 Dec 2017
Kalah Telak Dalam Sidang PBB, Amerika Tetap Pindahkan Kedubesnya Ke Yerusalem
sumber gambar static.republika.co.id

Sepertinya langkah amerika tidak terhenti sampai disini, setelah sebelumnya menelan kekalahan mengenai voting dalam sidang PBB yang membahas yerusalem sebagai ibu kota israel.

74% atau 128 negara menyatakn menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan menjadikan Yerusalem sebagai Ibukota Israel. Sementara yang mendukung hanya 5% atau 9 negara, sedangkan yang menyatakan abstain hanya 20% atau 35 negara.

Sementara Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rdainah, menyambut baik hasil pemungutan suara tersebut dan menyebutnya sebagai sebuah kemenangan. 

"Pemungutan suara adalah kemenangan bagi Palestina," Ujar Nabil.

Namun demikian, pihaknya akan terus berjuang di PBB demi kemerdekaan dari penjajahan Israel.

“Kami akan melanjutkan usaha kami di PBB dan di semua forum internasional untuk mengakhiri pendudukan ini dan untuk membangun negara Palestina, dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya,” papar dia.

Seperti diketahui bahwa sidang Majelis Umum PBB itu merupakan upaya lanjutan dari para penentang Trump terkait keputusannya yang pro-Israel demikian kutipan dari yesmuslim.blogspot.co.id.

Ternjadinya voting dilakukan setelah sebelumnya di Dewan Keamanan PBB, pada Senin (18/12/2017), menemui jalan buntu. Pasalnya, AS menggunakan hak veto untuk menggagalkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang digagas Mesir yang hendak menolak pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Sebelumnya, Trump mengancam akan memotong bantuan keuangan ke negara-negara yang memberikan suara mendukung resolusi Majelis Umum PBB tersebut. Namun, ancamannya tak memberi dampak pada hasil di Majelis Umum PBB. Namun ancaman Trump tak memiliki efek signifikan bagi negara yang menolaknya.
SHARE ARTIKEL