MasyaAllah, Ternyata Ini Rahasia Ilmiah Larangan Rasulullah Makan dan Minum Sambil Berdiri

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 24 Sep 2018

MasyaAllah, Ternyata Ini Rahasia Ilmiah Larangan Rasulullah Makan dan Minum Sambil Berdiri

Minum sambil berdiri (gambar: plus.google.com)

Rasulullah telah melarang kita untuk makan dan minum sambil berdiri.

Bahkan dalam hadist dikatakan, ketika lupa minum sambil berdiri hendaknya ia  memuntahkannya.

Ternyata, seperti inilah hikmah medis di balik larangan tersebut.

MasyaAllah...

Dalam sebuah riwayat sahabat Anas bin Malik menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang minum sambil berdiri.

Qatadah menjelaskan, “Lalu kami bertanya, ‘Kalau makan?’ Beliau bersabda, ‘Kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan keji’.” (HR. Muslim)

Sementara itu Abu Hurairah menuliskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِىَ فَلْيَسْتَقِئْ

“Janganlah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Barang siapa yang lupa hal itu, hendaklah ia memuntahkannya.” (HR. Muslim no. 2026)

Lantas Apa Sebenarnya Efek Makan dan Minum Sambil Berdiri Menurut Medis?

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani menjelaskan bahwa minum dan makan sambil duduk lebih menyehatkan, aman, enak, dan menjaga kehormatan.

Sebab, apa yang dimakan dan diminum sambil duduk akan melewati dinding perut dengan pelan dan lembut.

Sedangkan, minum sambil berdiri menyebabkan jatuhnya air ke dasar perut dengan keras dan menghantamnya.

Jika hal ini terjadi secara berulang-ulang dan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan perut menjadi longgar dan lemah. 

Selanjutnya, perut akan sulit mencerna.

Dahulu Rasulullah memang pernah minum sambil berdiri karena kondisi darurat yang menghalanginya untuk minum sambil duduk. 

Seperti keadaan sesak di tempat-tempat yang suci. 

Namun, beliau tidak menjadikan hal itu sebagai kebiasaan dan terus-menerus.

Hal senada diungkapkan Dr. Ibrahim Ar-Rawi, beliau menyatakan bahwa manusia ketika berdiri dalam keadaan tertekan dan alat penyeimbang dalam syarafnya dalam keadaan sangat aktif.

Sehingga, ia melakukan kontrol penuh terhadap seluruh otot tubuh untuk melakukan keseimbangan dan berdiri tegak.

Hal itu membuat manusia tidak mampu mendapat ketenangan dari organ tubuh yang berfungsi untuk aktivitas makan dan minum.

Ketenangan ini hanya diraih manusia saat dalam kondisi duduk. 

Sebab, sejumlah otot dan saraf dalam keadaan tenang dan santai, panca indra normal. 

Serta respons sistem pencernaan terhadap makanan dan minuman juga semakin baik, seperti dilansir dari kiblat.net.

Baca Juga:

Fakta lainnya, Karya Subhi Sulaiman, makan dan minum yang dilakukan dengan berdiri secara terus-menerus. 

Akan membahayakan dinding usus dan berisiko menyebabkan luka pada lambung.

Menurut para dokter, 95% luka pada lambung terjadi di tempat-tempat jalan masuknya makanan atau minuman.

Saat berdiri, akan terjadi pengerutan otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah. 

Ini terkadang menyebabkan rasa sakit dan mengganggu fungsi pencernaan. 

Akibatnya, seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.

Namun dibalik fakta-fakta diatas, yang harus kita yakini adalah apabila Rasulullah telah melarang kita untuk melakukan sesuatu. 

(makan dan minum sambil berdiri misalnya), maka tentu hal itu pasti dapat membawa kebaikan pada diri kita.

Sehingga kita tidak perlu lagi bertanya “mengapa Rasul melarang, dsb” karena beliau dalam setiap menyampaikan sesuatu pasti berdasarkan petunjuk Allah melalui perantara malaikat. Wallahu A'lam.

Demikian, Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL