Haruskah Istri Selalu Mengalah Saat Memiliki Masalah Dengan Suami?

Penulis Penulis | Ditayangkan 26 Dec 2017
Haruskah Istri Selalu Mengalah Saat Memiliki Masalah Dengan Suami?

Ketika suami terbukti bersalah tapi tidak mau mengakui dan meminta maaf atas kesalahannya. Apa yang bisa Anda lakukan?

Permasalahan dalam rumah tangga bukanlah hal baru bagi setiap pasangan suami istri. Saling adu argumentasi, tuduh menuduh dan sikap saling menyalahkan yang kerap kali menjadi penyebab munculnya pertengkaran.

Tentunya pada kondisi tersebut ada pihak yang benar dan ada pihak yang salah. Idealnya pihak yang merasa melakukan kesalahan adalah pihak yang harus meminta maaf.

Tetapi, bagaimana bila sudah terbukti bersalah, namun enggan untuk meminta maaf dan itu dialami suami Anda sendiri? Tentunya Anda sebagai istri akan semakin geram dan dongkol bukan?

Menghadapi suami yang sulit meminta maaf ketika ia bersalah memang sungguh menyakitkan. Dipaksa atau diomelin bagaimanapun kalau pada dasarnya suami Anda adalah tipe orang yang sulit mengakui kesalahannya, usaha yang Anda lakukan akan sia-sia. Bisa jadi paksaan atau sindiran Anda untuk membuatnya mengakui kesalahan dan berani meminta maaf kepada Anda hanya akan memperburuk keadaan yang sudah buruk.

Pada dasarnya, pria memiliki ego yang lebih tinggi daripada wanita. Makanya hampir semua pria akan tetap mempertahankan egonya pada kondisi apa pun. Memang rasanya tidak adil bagi wanita. Tetapi percayalah Tuhan sudah menempatkan pasangan hidup terbaik bagi setiap istri.

Sebelum Anda menarik kesimpulan mengapa suami yang salah sulit untuk mau meminta maaf, Anda harus tahu bahwa semua pria memiliki harga diri yang tinggi selain egonya. Kedudukannya yang tinggi dalam keluarga, membuatnya sulit untuk menerima berada pada posisi yang salah. Suami akan berpikir jika ia minta maaf, Anda akan memandang dia lemah.

Alasan lainnya, suami Anda tidak mau minta maaf bisa jadi karena dia sendiri tidak menyadari kesalahan yang datang berasal dari dirinya. Sebagai istri Anda berkewajiban untuk memberi tahu kesalahannya sehingga suami berkenan untuk minta maaf. Namun, jika lagi-lagi ia tahu kesalahannya dan dengan sengaja tidak mau meminta maaf, mungkin seperti itu pembawaan suami Anda. Kembali lagi ego dan harga diri yang masih dijunjung tinggi yang membuat suami sulit mengucapkan kata maaf.

Sebenarnya, tidak semua permintaan maaf harus menggunakan bahasa verbal. Sebagian suami ada juga yang menyatakan kesalahannya dengan cara lain (non verbal) tujuannya menunjukkan kepada Anda bahwa ia meminta maaf akan kesalahannya. Bukan dengan mengatakan secara langsung "Aku minta maaf ya istriku sayang. Aku memang salah!".

Tidak semua suami memiliki keberanian melakukan itu secara spontan. Ia berpikir akan lebih baik membuat Anda tersenyum kembali lagi dengan memberikan Anda hadiah, sebuket bunga atau mengajak Anda makan malam. Ya seperti itulah tanda permintaan maaf yang bisa suami lakukan ketimbang harus mengucapkannya langsung.

Sebagai istri terkadang Anda juga harus memahami karakter suami Anda sendiri. Jika pada satu kondisi suami tidak mau minta maaf walaupun Anda tahu ia salah, cobalah untuk tidak selalu memaksanya. Anda juga harus bisa ikhlas. Terkadang Anda tidak membutuhkan kata maaf darinya untuk mengembalikan keharmonisan rumah tangga Anda. Dia sudah berubah menjadi lebih baik saja itu sudah bagus ketimbang mempermasalahkan tentang permintaan maaf.

Ketika keberanian itu muncul dari Anda dengan meminta maaf duluan terhadap hal yang bukan kesalahan Anda itu baru namanya ketulusan. Mengalah bukan berarti kalah kok. Apa yang Anda lakukan itu lambat laun akan menunjukkan kepada suami bahwa keegoisan, gengsi, harga diri untuk minta maaf bukanlah hal yang harus dipertahankan. Tunjukkanlah pada suami bahwa yang Anda harapkan hanya kembalinya hubungan yang bahagia.
SHARE ARTIKEL