Sudah Ada Korban Meninggal Waspadai Virus Tikus Yang Muncul Saat Musim Hujan Seperti Ini

Penulis Penulis | Ditayangkan 21 Nov 2017
Sudah Ada Korban Meninggal Waspadai Virus Tikus Yang Muncul Saat Musim Hujan Seperti Ini

Patut diwaspadai pada saat kondisi lingkungan sedang mengalami banjir. Maka penyakit leptospirosis ditularkan melalui tikus yang muncul pada saat musim hujan bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.

Warga RT 10 RW 3 Dukuh Karangan Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung berama Sukatono (49) meninggal.

Bapak empat anak itu meninggal usai mengalami gejala sakit mirip dengan pasien yang terjangkit virus leptospirosis.

Tidak hanya itu, usai dilakukan rapid test, dua anak alm Sukatono juga terindikasi suspect positif virus leptospirosis.

Sedangkan istri alm Sukatono, Suparmi (50), dari rapid test memang terindikasi negative suspect, namun saat ini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Univesitas Airlangga Surabaya.

Ia mengingatkan pada warga Jawa Timur unruk menjaga kebersihan. Sebab adanya tikus ini didentik dengan tempat yang kotor. Oleh sebab itu, penularan sangat berpotensi di tempat yang kotor dan lembab.

“Bakterinya ada ada urin. Jika urin yang ada di bakteri itu ada di tempat lembab, bisa bertahan lama. Tapi kalau kena matahari langsung, 10 menit saja bakterinya sudah mati,” tegasnya.

Infeksi yang muncul biasanya terjadi ketika kulit manusia rusak atau selaput lendir yang terkena air atau tanah telah terkontaminasi dengan urine dari hewan yang terinfeksi.

Gejala-gejala dari penyakit leptospirosis ini adalah:

  • Demam
  • Sakit kuning
  • Kulit mengalami pendarahan
  • Menggigil
  • Nyeri otot
  • Sakit perut
  • Diare.


Penyakit leptospirosis biasanya ditularkan ketika air yang telah terkontaminasi dengan urine hewan seperti tikus yang terinfeksi mengalami kontak langsung dengan membran mukosa atau kulit lecet pada manusia.

Terlebih lagi di Indonesia pada saat kondisi lingkungan sedang mengalami banjir. Maka penyakit leptospirosis ditularkan melalui tikus yang muncul pada saat musim hujan.

Untuk itu, jika ada gelaja yang mengenai warga, maka ia menyarankan warga untuk segera ke ruma sakit.

Agar segera dapat vaksin yang tepat dan tidak sampai parah.

Begitu juga kalau memiliki hewan peliharaan agar rutin diberi vaksin agar tidak menularkan ke manusia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Kohar Hari Santoso menyatakan, bahwa di Jawa Timur ini kasus di Surabaya ini merupakan yang pertama untuk penyakit virus leptospirosis. Sebelumnya suspect untuk penyakit ini belum terjadi.

“Kalau suspect penyakit leptospirosis ini baru pertama kali di Jawa Timur. Sebelumnya belum pernah ada. Tapi kalau kasus ini di RSUD Dr Soetomo bisa jadi ada beberapa kasus, tapi kami belum dapat datanya,” bebernya.

“Bakteri ini, pada hewan parasitnya tidak mematikan, tapi bagi manusia yang terinfeksi sifatnya mematikan,” kata Kohar.

Untuk masyarakat saat dihimbau untuk hidup bersih dan sehat di lingkungan rumah, serta segera membawa anggota keluarga jika menderita gejala demam atau rasa ngilu ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
SHARE ARTIKEL