Sering Kali Meminta Langsung Ketika Berdoa, Ternyata Harus Lakukan ini Terlebih Dahulu

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 06 Oct 2017

Sering Kali Meminta Langsung Ketika Berdoa, Ternyata Harus Lakukan ini Terlebih Dahulu

LAKUKAN INI DAHULU JANGAN LANGSUNG MEMINTA 


Sering kali saat berdoa kita langsung saja meminta kepada Allah, meminta ini-itu yang banyak sekali, kita tak sadar bahwa etika berdoa tidak seperti itu, seperti yang sudah diajarkan Rosulullah sholallaahu alaihi wassalam bahwa beretika berdoa meminta permohonan itu harus melakukan ini terlebih dahulu..

Pernah ingin meminta bantuan atau meminjam sesuatu dari seseorang? Misalnya mau minta bantuan, minta pinjaman uang, atau apapun... apa yang pertama kali Sahabat lakukan? Mungkinkah tanpa ba-bi-bu atau basa-basi langsung menodongnya dengan kalimat permintaan?

"Bantu saya dong, sekarang juga... saya butuh lima puluh juta."

Tentu kurang sopan alias tidak beretika ya? Dan sangat wajar jika orang yang kita minta pinjaman tersebut tidak memberikan apa yang kita minta.

Baca juga : Berdagang Ingin Lancar Baca 15 Doa Mujarab ini Insyaallah Laris dan Untung

Nah, barangkali itulah yang sering kita lakukan dalam meminta pada Allah, kita berdoa padaNya tanpa etika dan sopan santun. Langsung saja meminta ini-itu banyak sekali. Padahal, Rasulullah shalallaahu alaihi wassalam telah mengajarkan kita untuk beretika dalam meminta pada-Nya. Yaitu dengan menyanjung Allah terlebih dahulu, mulai doa dengan puja-puji untukNya serta permohonan ampun (taubat) dari segala dosa yang kita lakukan, barulah memanjatkan hajat kita.

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ada seorang Arab Badui menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamlantas berkata, “Ajarkanlah padaku suatu kalimat yang aku bisa mengucapkannya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(( قُلْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، اللهُ أكْبَرُ كَبِيراً ، وَالحَمْدُ للهِ كَثيراً ، وَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَالِمينَ ، وَلاَ حَولَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَزِيزِ الحَكِيمِ )) قَالَ : فهؤُلاءِ لِرَبِّي ، فَمَا لِي ؟ قَالَ : (( قُلْ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي ، وَارْزُقْنِي ))

“Ucapkanlah: LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH, ALLAHU AKBAR KABIIRO, WALHAMDULILLAHI KATSIROO, WA SUBHANALLAHI ROBBIL ‘ALAMIN, WA LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘AZIZIL HAKIM

(Artinya: Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah yang banyak, Maha Suci Allah Rabb semesta alam, serta tidak ada daya dan upaya kecuali bersama Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana).”

Baca juga : Meski Sering Melakukan Amal Shaleh, Allah Tak Akan Membuka Pintu Surga Bagi Orang Penderita Penyakit ini

Orang Arab Badui itu berkata, “Itu semua untuk Rabbku, lalu manakah untukku?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah: ALLAHUMMAGHFIR LII WARHAMNII WAHDINII WARZUQNII (Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, berilah aku hidayah).” (HR. Muslim, no. 2696)

SHARE ARTIKEL