Belajar Berfikir Secara Positif dari Kisah Norman Kamaru, Dari Artis Jadi Tukang Bubur

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 24 Oct 2017

Belajar Berfikir Secara Positif dari Kisah Norman Kamaru, Dari Artis Jadi Tukang Bubur 

Bukan GAGAL, namun hanya awal dari kesuksesan

Dunia memang berputar, Allah menguji setiap hamba Nya, terkadang diberikan kenikmatan lalu diberi kesengsaraan, dan sebaliknya, namun tergantung bagaimana kita menyikapinya, Allah menguji juga pasti ada alasannya, apakah hamba Nya mampu menyelesaikan ujian itu, ataukah malah mundur.. 



Baca juga : Dokter ini Menangisi Tewasnya Ibu yang Melahirkan Setelah 14 Tahun Tak Bisa Hamil

NORMAN Kamaru. Dulu ia hanya seorang polisi berpangkat Briptu. Lantas, sebuah video lipsync membuat namanya terkenal ke seluruh penjuru Indonesia. Mumpung lagi populer, ia pun meniti karir di bidang hiburan, dan rela dipecat dari kepolisian.

Sebagaimana yang kita tahu Norman Kamaru telah gagal di dunia hiburan. Namun kembali berdinas di kepolisian pun sudah tak mungkin baginya. Akhirnya, ia “terpaksa” menjadi penjual bubur di Jakarta, untuk menghidupi keluarganya.

Tentu, setiap orang bisa punya persepsi yang berbeda-beda mengenai peristiwa ini. Baik persepsi yang positif maupun negatif.

Walau hidup saya tidak “stragis” Norman, namun semua pengalaman hidup selama ini membuat saya berusaha lebih bijak dalam melihat perjalanan hidup pria asal Gorontalo ini.

Baca juga : "Jangan Keramas, Apalagi Keluar Rumah, PAMALI, ini Belum 40 Harinya Bapakmu"

Ia gagal di dunia hiburan, tak mungkin lagi masuk kepolisian. Apakah ini pertanda kegagalan?

Menurut saya, BELUM TENTU. Saya pun beberapa kali mencoba berbagai macam bisnis. Banyak yang gagal, banyak yang ambruk duluan sebelum mencoba.

Dan kini, saya merasa bahagia dan bersyukur, karena akhirnya bisa ketemu bisnis yang benar-benar sesuai dengan passion dan panggilan jiwa saya yang sebenarnya.

Orang lain boleh mengatakan Norman telah gagal. Namun bagi saya, dia hanya belum menemukan jalan sukses terbesar dalam hidupnya.

Di dalam perjuangan untuk menemukan jalan sukses terbesar tersebut, kita memang seringkali gagal, tersesat, mengalami peristiwa pahit, dan seterusnya.

Baca juga :  "Jangan Lama-Lama di Kamar Mandi, Bukannya Seger Nanti Malah Jadi Kelihaan Tua dari Umurmu"

Jadi, saya kira tak perlu “meledek” profesi Norman saat ini. Justru, keputusannya untuk berjualan bubur merupakan sebuah pilihan tepat, menurut saya. Ia kini menjadi entrepreneur. Siapa tahu, suatu saat nanti dia bisa kaya raya dari berjualan bubur.

Begitulah kira-kira, renungan saya di saat membaca berita terbaru mengenai Norman Kamaru.

Oleh Jonru

SHARE ARTIKEL