Semua Ibu Hamil Harus Tau Tentang Asfiksia Neonatorum dan Aspirasi Mekonium, Jangan Sampai Terjadi pada Bayi Anda

Penulis Unknown | Ditayangkan 11 Sep 2017

Mungkin banyak sebagian ibu hamil yang perna menggalami Asfiksia neonatorum dan aspirasi mekonium.

Asfiksia Neonatorium adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat menurunkan O2 dan mungkin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.

Sedangkan Sindrom Aspirasi Mekonium adalah gangguan pernapasan pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh masuknya mekonium (tinja bayi) ke paru-paru sebelum atau sekitar waktu kelahiran.

Semua Ibu Hamil Harus Tau Tentang Asfiksia Neonatorum dan Aspirasi Mekonium, Jangan Sampai Terjadi pada Bayi Anda

Cerita ini diambil dari facebook Rizalya Dewi

Barusan kemarin ada bayi yang meninggal.. Asfiksia neonatorum, aspirasi mekonium..

Cerita sedih sebenarnya, karena ibu rajin kontrol ke SpOG. Taksiran persalinan tanggal 31 Agustus..

Lewat tanggal itu, ibu tidak datang ke SpOG, tapi ke bidan (karena takut Operasi? nggak tahu..)..

Bayinya ternyata besar, 3900 gr, ketuban hijau kental, tidak menangis.. Datang ke kami (dari tempat bidan sekitar 15-20 menit), dalam keadaan biru, dingin dan napas satu-satu..

Pasien masuk NICU, pasang ventilator, AGD menyedihkan (pH 6.9, pCO2 100, paO2 30, BE -21๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ)..

Saturasi bayi tidak pernah mencapai 90, paling tinggi 88, sering lebih rendah. Urine tidak keluar, cairan lambung berdarah.. Tidak respon dengan terapi.. Akhirnya meninggal di usia 24 jam..

Lesson to learn:

1. Placenta mempunyai "umur", kalau sudah lebih bulan, kemampuannya memasok Oksigen dan Zat makanan jadi berkurang. Kekurangan Oksigen berat, membuat bayi mengeluarkan mekonium (BAB) di dalam kandungan.. Ketuban yang bercampur mekonium, bisa merusak paru bayi

2. Anak besar (dalam hal ini 3900 gr) dan anak pertama, biasanya sulit lahir per vaginam..

3. Semua penolong persalinan harus mampu melakukan Resusitasi dan Stabilisasi.. Mampu membantu bayi supaya bernapas di menit pertama kelahiran (resusitasi).. Mampu melakukan stabilisasi dan kemudian merujuk dengan baik sehingga sampai di tempat rujukan dengan optimal..

4. Asfiksia (bayi tidak segera bernapas setelah lahir), adalah keadaan yang sangat jelek. Efek kekurangan Oksigen yang diderita bayi, dari ujung rambut ke ujung kaki.. Mulai dari kejang (HIE), sesak napas, gangguan jantung, gangguan usus, gangguan ginjal, asidosis dll.. Lebih baik mencegah, daripada mengobati asfiksia

5. Untuk persalinan yang berisiko, sebaiknya dilakukan ditempat dengan fasilitas lengkap. Transportasi terbaik neonatus adalah saat masih di dalam perut ibu.

6. Tindakan medis selalu dilakukan atas indikasi. Kasus di atas, Primigravida, anak besar, lebih bulan adalah salah satu indikasi Operasi. Tidak usah takut, SC bukan karena SpOG hobby SC atau ibunya lemah iman ๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘.. The most important is how to keep the baby safe dan tumbuh dengan baik.. Untuk apa dipaksakan lahir spontan tapi bayinya asfiksia, kejang, trauma lahir dll.. ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

Semoga kita semua selalu berusaha untuk meningkatkan ilmu dan keterampilan sehingga dapat membantu bayi-bayi yang bermasalah.. ๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป

Baca juga : 2 Cara Jituh menyembuhkan Kelenjar Getah Bening!!


Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan.

Penyebab asfiksia dapat berasal dari faktor ibu, janin dan plasenta. Adanya hipoksia dan iskemia jaringan menyebabkan perubahan fungsional dan biokimia pada janin.

Faktor ini yang berperan pada kejadian asfiksia. Beberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah uteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi berkurang. Hipoksia bayi di dalam rahim ditunjukkan dengan gawat janin yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir.

SHARE ARTIKEL