Langkah Tepat Perlakukan Istri Boros yang Hanya Mementingkan Gaya Hidup

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 13 Sep 2017

Langkah Tepat Perlakukan Istri Boros yang Hanya Mementingkan Gaya Hidup

BAGI YANG PUNYA ISTRI BOROS PERLAKUKAN ISTRIMU SEPERTI INI...


Sebagaian orang terkadang salah mengolah keuangan dalam keluarga, mereka lebih mementingkan untuk gaya hidup ketimbang kebutuhan hidup, padahal kebutuhan untuk hidup itu lebih besar. Terkadang sebagian orang selepas gajian langsung  pergi ke salon, beli baju, beli make up, setelah uang gajian habis, kebingungan gak ada uang buat kebutuhan hidup, ngutang deh...

Baca juga : Jangan Sedih Jika Tak Kaya, Karena Harta Kita yang Sebenarnya Hanyalah ini

Berikut beberapa perlakuan kepada istri yang suka mementingkan gaya hidup ketimbang kebutuhan hidup.

Saat saya membicarakan mengenai suami yang pelit, ada dua bapak yang bereaksi dengan permasalahan rumah tangganya. Bukan karena ia pelit memberikan uangnya, tapi sebaliknya istri sangat boros menghambur-hamburkan uangnya, hingga sampai titik kulminasi: istrinya berhutang sangat banyak dengan gaya hidup hedonisnya hingga sang suami harus menanggung semuanya, hingga ia bertanya: salahkah jika saya mengatur semua yang saya beri padanya sebagai hukuman atas tindakannya?

Baca juga : Diganggu Anak Saat Sholat,Ternyata Hal ini Menyimpan Hikmah yang Sangat Besar

Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berlatih hidup hemat dan menghindari boros. Membelanjakan uang secara berlebih-lebihan, apalagi untuk barang-barang mewah atau sebenarnya tidak terlalu diperlukan karena hanya sebagai gaya atau trend masa kini, itu dianggap sebagai sifat boros dan hal ini dianggap sebagai saudara-saudaranya syaitan.

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27).

Apabila mengeluarkan harta banyak itu untuk berinfak atau membantu fakir miskin, maka menurut ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas adalah hal yang baik, bukan pemborosan. “pomborosan itu adalah menginfakkan sesuatu pada jalan yang keliru”. Mujahid juga mengatakan “Seandainya seseorang menginfakkan seluruh hartanya dalam jalan yang benar, itu bukanlah tabdzir (pemborosan). Seandainya seseorang menginfakkan satu mud saja (ukuran telapak tangan) pada jalan yang keliru, itulah yang dinamakan tabdzir (pemborosan).”

Seorang istri harus bisa menjaga dirinya, harta benda suaminya agar membahagiakan pasangan hidupnya, seperti sabda Rasulullah:

Sunan Abu Dawud dari Ibnu ‘Abbas Radliallahu Anhu, bahwa Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam ditanya oleh Umar bin al-Khattab Radliallahu Anhu: “Akan aku beritahukan kepadamu harta benda yang terbaik yang bisa seseorang dapatkan, yaitu istri yang baik (shalehah). Ketika dia (suaminya) melihatnya dia akan membuatnya senang dan ketika dia diperintah maka akan patuh dan ketika dia ditinggal (jauh dari suami) maka akan menjaga dirinya.”

 Menjadi istri yang salihah memang tidak mudah, karena memenuhi beberapa unsur, salah satunya adalah kepatuhan seorang istri pada suami, baik patuh saat disuruh menjaga harta, patuh saat diminta tidak melakukan hal-hal yang bersifat pemborosan dan patuh menjaga dirinya, saat suami tidak ada dirumah.

Baca juga : 8 Alasan Kenapa Kamu Masih Miskin Diusia 30

Jika para istri sadar, pemborosan itu bukan hanya sekedar membeli sesuatu tanpa manfaat atau sia-sia, namun sudah pada tahap melakukan kemaksiatan. Jadi kemaksiatan bukan hanya perkara zina, namun menurut Qatadah : “namanya tabdzir (pemborosan) adalah mengeluarkan nafkah dalam berbuat maksiat pada Allah, pada jalan yang keliru dan pada jalan untuk berbuat kerusakan.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 8/474-475)

Apa yang harus dilakukan para istri agar tidak dalam kategori boros? Mari bersama-sama suami untuk perbaiki diri, ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadikan pengereman agar boros tidak terjadi dalam rumah tangga:

1. Buatlah daftar list keperluan keluarga. Hal ini seperti membuat perencanaan keuangan keluarga. Kehati-hatian keluarga dalam membelanjakan keuangan, apalagi seorang istri amat sangat perlu dilakukan. Apa saja yang merupakan keperluan mendesak, keperluan sehari-hari, pembiayaan rumah tangga, sampai dengan keharusan menabung setiap ada kelebihan agar ada cadangan untuk hal-hal mendesak.

2. Pikirkan berulangkali untuk membeli sesuatu yang tidak atau kurang penting, apalagi menyangkut barang mewah yang akan menguras keuangan keluarga.

3. Jika ada sesuatu yang bersifat mendesak atau perlu penangan dalam keuangan, harus dibicarakan dan diputuskan bersama. Istri harus izin suami jika menggunakan uangnya, apalagi semisal membeli sesuatu yang tak ada dalam daftar list keperluan rumahtangga. Jadi tidak ada lagi prasangka dalam keuangan keluarga.

4. Jadikanlah infaq, sedekah dan pengeluaran zakat maal sebagai skala prioritas bulanan dan tahunan. Zakat, sekedah sepertinya mengurangi keuangan keluarga, namun sebenarnya hal demikian malah  sebaliknya. Karena pada dasarnya zakat dan sedekah serta infaq akan membersihkan harta dan menambah harta tersebut.

Baca juga  : 7 Pengorbanan yang Dilalui Istri ini Sering Tidak Disadari Suami

Para suami yang menghadapi istri boros haruaslah bersabar, dan mulailah mengambil kendali untuk membenarkan yang salah.

Jika harus menghukum istri yang suka menghamburkan uang, suka berhutang tanpa izin untuk memenuhi kehidupan mewahnya, maka harus dilakukan dengan cara yang makruf, selain menasehatinya, juga memberikan solusi seperti diatas untuk merencanakan keuangan bersama, juga jika harus menyetop dana untuk istri, sebaiknya berhentikan dana yang memang itu untuk kebutuhan diluar kebutuhan keluarga.

Karena saat suami mencoba menghukum dengan menghentikan kucuran nafkah keluarga untuk keperluan sehari-hari maka dengan apa mereka akan makan (keluarga dan anak-anak) juga kehidupan keluarga akan terganggu.

Ambillah kendali keuangan keluarga dan bersama-sama untuk lebih saling menjaga, memperhatikan dan menasehati. Para istri, berhati-hatilah memegang uang suamimu, karena jika belanjakan dengan benar akan berbuah surga, namaun jika salah akan tergelincir ke neraka. Na’udzubillah!
SHARE ARTIKEL