Terungkap Kerajaan Majapahit Kesultanan Islam, ada Kalimat Syahadat di Koin Zaman itu?

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 18 Jun 2017

Terungkap Kerajaan Majapahit Kesultanan Islam, ada Kalimat Syahadat di Koin Zaman itu?
via detikcom

Salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit adalah koin yang biasa digunakan dalam perdagangan. Hal yang menarik adalah adanya kalimat syahadat pada koin dari Majapahit yang secara umum dikenal sebagai kerajaan Hindu.

"Sejarah mata uang Majapahit itu kelanjutan dari kerajaan Mataram kuno, di mana masa abad ke-10 kerajaan Mataram kuno masih menggunakan emas dan perak. Mata uangnya juga bermacam-macam, mulai dari butiran jagung hingga perak yang kayak kontak lensa, itu hanya pada masa Mataram kuno. Uang itu berdasarkan intrinsik ya, berdasarkan berat uang tersebut," ujar Kepala Bidang Pengumpulan dan Pengkajian Museum Nasional Tri Gangga di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2017), dikutip dari detikcom.

Pada koin zaman Majapahit yang dikoleksi oleh Museum Nasional, kalimat syahadat ditulis dengan bahasa Arab. Di sisi lain, pada koin itu ada gambar wayang Semar dan Kresna.

Tri Gangga kemudian menjelaskan kemungkinan alasan adanya kalimat syahadat. Menurutnya, ada kemungkinan koin itu juga dipakai sebagai jimat.

"Itu bisa saja digunakan sebagai pegangan atau jimat, dengan uang dan tulisan syahadat diharapkan orang juga ikut menyebarkan agama Islam pada masa kerajaan Majapahit," kata Tri.

Mengenai koin yang juga berfungsi sebagai jimat, Tri mengaitkan pula dengan budaya China. Di China juga banyak koin yang berfungsi sebagai jimat.

"Bisa digunakan sebagai pegangan jimat dan alat penukaran uang. Sama kayak China, bisa sebagai alat tukar juga menolak bala, bentuknya sama ya bulat. Kalau uang dengan ada tulisan Arab, ya kemungkinan besar ada untuk menyebarkan agama ke Kerajaan Majapahit," ujar Tri.

Agama Islam sendiri masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 Masehi melalui Barus, wilayah di barat daya Medan, Sumatera Utara. Selain itu, di Gresik, Jawa Timur, yang tak jauh dari Mojokerto, terdapat makam Fatimah binti Maimun. Makam itu ada sejak 1082 Masehi, sedangkan Majapahit berdiri pada 1293 Masehi.

"Memang ada bukti kalau Islam sudah ada pada masa Majapahit, dibuktikan dengan adanya makam-makam Islam di Troloyo," ungkap Tri.

Menurut penuturan akun facebook Desrinda Syahfarin, "Penjelasan koin bergambar wayang yang di baliknya ada kalimat syahadat ini sebenarnya gampang kalau tahu kisah hidup Sunan Kalijaga (dimakamkan di Kadilangu, Demak, Jawa Tengah)."

"Nama aslinya Raden Wilatikta, putra adipati Tuban yang sempat "nakal" a la Robin Hood (merampok orang kaya untuk diberikan hartanya kepada orang miskin). Wali ini lahir sekitar tahun 1450-1460 di saat Kesultanan Demak (pemerintahan Muslim pertama di Pulau Jawa) di bawah pimpinan Raden Patah mulai bangkit sehingga Tuban mengalami transisi dari kekuasaan Kerajaan Majapahit yang raja terakhirnya Brawijaya (ayah Raden Patah). Kakeknya adalah orang Arab dari Bani Abbasiyah."

"Sunan Kalijaga kemudian menjadi Muslim yang ta'at setelah bertemu Sunan Bonang. Gurunya yang nyeni membuat Sunan Kalijaga pun menyebarkan Islam melalui jalur kesenian."

"Wali inilah yang menggagas agar nilai-nilai Islam tidak dipaksakan melainkan diasimilasikan dengan budaya lokal sehingga jadilah tradisi perayaan sekatenan, garebeg maulud, lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu ("Petruk Jadi Raja") dll sinkretisme supaya gampang diterima masyarakat ketimbang model dakwah beberapa ustadz/ah zaman sekarang yang getol menjelek-jelekkan agama/kepercayaan selain Islam."

"Jadi, di masa keruntuhan Kerajaan Majapahit (hilang dari peta dunia sejak tahun 1527) itulah nilai-nilai Islam dipadukan dengan tradisi Jawa oleh Sunan Kalijaga. Makanya ada koin bergambar wayang tapi di baliknya bertuliskan kalimat syahadat peninggalan masa itu."

"Jangan ditafsirkan bahwa koin itu bukti bahwa Majapahit adalah kerajaan Islam ya. Justru Sunan Ampel sempat menasihati Sultan Demak pertama, Raden Patah, agar jangan memberontak terhadap ayah kandungnya (Raja Brawijaya) walaupun berbeda agama."

Bagaimana menurut Anda?

Hal yang memicu keramaian ini adalah pernyataan dari tim peneliti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bahwa Majapahit sebenarnya adalah kesultanan Islam, dan Patih Gajah Mada sebenarnya adalah Muslim bernama Gajah Ahmada atau bahkan GAJ Ahmada (dengan GAJ itu singkatan dari Ghuffron Awaluddin Jamal).

Salah satu bukti yang digunakan pendukung teori itu adalah koin bergambar wayang (Semar dan Kresna) yang di sebaliknya ada kalimat syahadat dalam Bahasa Arab.

SHARE ARTIKEL