NGERI! Setelah Diteliti, Rusa Ini Ternyata Makan Jasad Manusia!

Penulis Unknown | Ditayangkan 06 Jun 2017
Di dunia ini hanya ada 3 jenis hewan bila dilihat dari jenis makannya. Yaitu pemakan daging, tumbuhan dan keduanya. Berbeda dengan harimau yang memakan daging, rusa merupakan herbivora yang merupakan pemakan tumbuhan. Tapi apa yang terjadi pada rusa ini benar-benar mengerikan.

NGERI! Setelah Diteliti, Rusa Ini Ternyata Makan Jasad Manusia!

BACA JUGA: VM yang Juga Pulang ke Apartemen Dalam Keadaan Nyaris Bvgil. Ini Nih Pelakunya..

Bagaimana tidak? seekor rusa kepergok kunyah tulang rusuk dari sisa sisa jasad manusia, layaknya mengunyah cerutu. Para ilmuwan Fasilitas Penelitian Antropologi Forensik dari Texas State University mengabadikan perilaku rusa itu dalam berbagai foto.

Sisa-sisa jasad manusia ditinggalkan di lokasi hutan seluas 26 hektare, yang dikenal sebagai “body farm”, sebagai bagian dari sebuah studi untuk melihat bagaimana tubuh manusia terurai di alam liar—termasuk bagaimana hewan berinteraksi dengannya.

Meski hewan lain, speerti rubah dan burung bangkai sering mengemil sisa jasad disana. Tapi untuk kali pertama seekor rusa yang selama ini dianggap menyatap dedaunan, terlihat iktu menyantap sisa jasad yang sudah berusia 182 hari itu. ⠀

Ilmuwan Texas State University menulis dalam sebuah makalah bahwa rusa itu menggerogoti jasad manusia. “Membentang dari sisi mulut seperti cerutu,” tulis para ilmuwan. Mereka percaya bahwa satwa yang sejatinya tergolong herbivora itu mengunyah tulang manusia untuk mengambil sumsum, sumber nutrisi yang kaya.

NGERI! Setelah Diteliti, Rusa Ini Ternyata Makan Jasad Manusia!

Area “body farm” merupakan situs penelitian yang tak ternilai yang kerjakan oleh agen penegak hukum dan ilmuwan forensik. Tujuannya, untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana mayat manusia terurai saat dibiarkan membusuk.

Lauren Meckel dari Texas State University menjelaskan kepada Quartz bagaimana penemuan baru-baru ini dapat membantu detektif di masa depan. “Penegak hukum mungkin ingin tahu, apakah ini akan menjadi trauma yang terjadi pada (tubuh) saat kematian, dan kita dapat mengatakan, 'tidak, tidak’,” katanya, yang dilansir IB Times.
SHARE ARTIKEL