Akhirnya Terkuak, Pria yang Meninggal Bersujud Itu Ternyata Semasa Hidup Melakukan Ini!

Penulis Unknown | Ditayangkan 15 Jun 2017

Akhirnya Terkuak, Pria yang Meninggal Bersujud Itu Ternyata Semasa Hidup Melakukan Ini!

Nama Izhar dan Masjid Al-Ittihaad, di Tebet, Jakarta, tiba-tiba jadi pembicaraan banyak orang. Video di mana Izhar meninggal dunia dalam posisi sujud, saat salat berjamaah di masjid tersebut, menjadi viral. Sejumlah fakta soal Izhar pun terkuak.

Baru-baru ini sempat viral sebuah video yang menunjukkan suasana masjid ketika banyak jamaah sedang melaksanakan ibadah shalat Isya'. Semula tak ada yang aneh dalam video tersebut. Akan tetapi ternyata, ada salah seorang pria yang sampai shalat selesai masih setia pada posisi bersujud dan tak ada tanda-tanda untuk kembali bangun.

Artikel pilihan : Bagaimana Mungkin? Ini Alasan 68 Persen Pria Lebih Memilih Wanita Bertubuh Gemuk Berisi Sebagai Istri!

Video tersebut diketahui berasal dari kamera masjid yang menunjukkan jemaah Masjid Tebet yang meninggal dunia ketika sedang menunaikan salat Isya di Masjid Al-Ittihad, Jalan Tebet Mas, Jakarta Selatan, pada Selasa (13/6/2017) malam. Sampai sempat menjadi viral, dan jamaah pria tersebut ternyata bernama Izhar (58).

Dikutip dari Wartakota, Staf Ahli Yayasan Bina Sarana Al-Ittihaad Tebet, Budiono, membenarkan, pria yang diketahui bernama Izhar tersebut tengah menunaikan salat isya bersama ratusan jemaah lain. Posisinya, berada di shaf ke lima.

"Beliau tetap sujud sejak rakaat kedua sampai selesai salat Isya," kata Budiono di Masjid Al Ittihad, Tebet, Rabu (14/6/2017).

Setelah selesai salat, sejumlah jemaah berusaha membangunkan Izhar. Jamaah lain berceletuk bahwa Izhar pingsan. Para jamaah pun mulai panik melihat Izhar yang tak kunjung bangun. Beberapa orang terus menepuk mencoba membangunkan Izhar. Namun, Izhar tetap pada posisi sujud.

Salah seorang pengurus masjid kemudian mengumumkan kepada jemaah lainnya untuk bertanya apakah ada yang berprofesi sebagai dokter.

"Banyak yang mengerubungi untuk membangunkan Pak Izhar. Ternyata beliau tidak bangun-bangun. Kemudian ada yang teriak kalau dia pingsan. Akhirnya kami umumkan lewat pengeras suara minta tolong kepada jemaah apakah ada yang dokter dan mempersilakan untuk memberi pertolongan pertama," jelas Budiono.

Usai diumumkan, ada dua orang yang ternyata berprofesi dokter segera memeriksa Izhar.

Budiono bilang, seorang dokter sempat mencoba melakukan pertolongan pertama dengan memompa bagiam dada Izhar. Namun, tetap saja Izhar tak kunjung tersadar.

"Pas dipegang lehernya, masih terasa hangat. Tapi belum ada yang berani menyimpulkan kalau beliau meninggal. Lalu kami putuskan membawa beliau ke rumah sakit Tebet. Di sana diketahui Pak Izhar sudah meninggal," imbuhnya.

Jenazah Izhar kemudian dibawa ke rumah duka, yang merupakan rumah sang kakak di Tebet. Jenazah akhirnya disalatkan di masjid yang sama selepas salat zuhur. Setelah disalatkan, jenazah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut.

Dikenal Sebagai Orang yang Religius


Izhar (58), seorang pensiunan pertanahan dikenang keluarga sebagai seorang yang disiplin dalam waktu shalat. Setiap ke sini (Jakarta) selalu shalat berjamaah di mesjid Al-Ittihaad kenang Mutia, keponakan.

Akhirnya Terkuak, Pria yang Meninggal Bersujud Itu Ternyata Semasa Hidup Melakukan Ini!

Artikel pilihan : Inilah Kewajiban Suami Ketika Istri Mengandung, Merasa Pria Jangan Sampai Dilupa Ya!

"Paman (Izhar) baik, periang dan selalu disiplin dalam waktu shalat, dengar adzan langsung ambil air wudhu dan pergi ke mesjid," kata Mutia.

Ia juga menuturkan paman (Izhar), meninggalkan seorang istri (Aida Khairati) dan memiliki dua orang anak. Anak pertama baru saja menikah dan anak kedua baru lulus dari UI dan akan di wisuda akhir agustus tahun ini.

Kerabat Izhar yang tidak ingin disebutkan namanya ini pun mengenal pribadi Izhar sebagai seorang yang baik dan religius.

"Ia (Izhar) adalah pengurus mesjid dekat rumahnya di Bandung," tutur pria berkacamata ini.

Sungguh sebaik-baiknya nasehat ialah kematian. Maka jangan sampai kita semua lalai, dan semoga kita terus tak patah semangat untuk meraih ridha-Nya. Sehingga ketika kelak kita telah dipanggil ke hadapan Sang Illahi, maka tempat terbaik akan kita dapatkan bersama dengan rahmat dan kasih sayang-Nya.
SHARE ARTIKEL