Cara Meramal Masa Depan, Dijamin Berhasil!

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 23 May 2017
Cara Meramal Masa Depan, Dijamin Berhasil!

Yang namanya takdir pasti kita tidak dapat merubah. Kata pak ustadz, takdir itu ada 2 yaitu hidup dan mati. Hidup adalah takdir dimana dan kapan kita dilahirkan, mati sebagai catatan di Lauh Mahfuzh kapan kita akan kembali kepadaNya. Itu masa depan kita yang sebenarnya.

Tapi yang kita bicarakan kali ini bukan tentang kematian, tapi bagaimana kita menjalani sisa hidup kita dibumi ini.

Setiap orang pasti menginginkan sisa hidupnya lebih baik dari yang mereka jalani selama ini. Ini yang sering kita sebut dengan masa depan yang lebih baik.

Nah, terkadang masih banyak orang yang penasaran dengan masa depan mereka, hingga ada yang datang ke peramal nasib untuk melihat peruntungannya. Sekali lagi, itu sangat-sangat salah.

Satu-satunya cara untuk melihat masa depan adalah dengan BERTINDAK, sebab impian akan menjadi sebuah kenyataan dalam hidup ini yaitu ketika kita mampu membuktikannya melalui tindakan, karena tanpa sebuah tindakan impian itu hanya akan selamanya menjadi sebuah angan-angan semu.

Masa depanmu akan terlihat nyata, jika kamu tidak enggan menyatakan dalam sebuah tindakan, jika kamu tidak jenuh mencoba untuk terus menyatakan impianmu dalam sebuah usaha yang pasti, dan doa yang terus menerus terpanjat kepada Allah.

Baca Juga: Pacaran itu Cuma Jagain JODOH Orang, Jadi Langsung Nikah Saja

Ingat! Dalam Mewujudkan Masa Depan Yang Besar Bukan Modalnya, Tetapi Gengsimu Dalam Berusaha

Cara Meramal Masa Depan, Dijamin Berhasil!

Ingat! Dalam mewujudkan masa depan itu yang besar bukan modalnya, tetapi gengsimu dalam berusaha, karena saat gengsimu besar maka sudah tentu perasaan untuk selalu berusaha akan selalu hadir dalam hatimu, sehingga berupaya untuk selalu melakukan tindakan akan senantiasa dilakukan dengan mudah.

"Gengsi itu bukan kamu kalah kaya harta saat ini, tapi gengsi itu kamu kalah rajin dengan mereka yang selalu berusaha lebih baik"

Saat Jalan Menuju Masa Depan Terlihat Tak Bisa Ditapaki Dengan Mudah, Maka Sebenarnya Yang Rumit Bukan Jalannya, Tetapi Pikiranmu

Cara Meramal Masa Depan, Dijamin Berhasil!

Dan saat jalan menuju masa depan terlihat tak bisa ditapaki dengan mudah, maka sebenarnya yang rumit itu bukanlah jalannya, tetapi pikiranmu. Karena sesulit apapun jalan yang akan kamu tapaki takkan menjadikanmu merasa sulit, bila cara berfikirmu selalu merujuk kepada Allah, saat kau meyakini bahwa kekuatan terbesar dalam melangkah adalah mengharap kebaikan dari Allah, sehingga dari situlah akan timbul kepercayaan diri yang tinggi.

Saat Kenyataan Dimasa Depan Tak Sesuai Harapan, Maka Yang Salah Itu Pola Pikirmu, Bukan Nasibmu

Cara Meramal Masa Depan, Dijamin Berhasil!

Saat kenyataan dimasa depan tak sesuai harapan, maka yang salah itu pola pikirmu, bukan nasibmu. Oleh karena itu jangan selalu menyalahkan keadaan jika yang kamu impikan dimasa depan tak sesuai dengan apa yang diusahakan, sebab masa depanmu tidak terhenti saat kamu gagal, tetapi saat kamu mampu memulainya kembali dengan semangat yang baru tanpa henti.

Baca Juga: Jangan Pandang Rendah Mereka yang Bercerai, Mereka Hanya Ingin Mencari Kebahagiaanya

Yang Sempit Itu Bukan Jalan Rejeki Dari Allah, Tetapi Sudut Pandanganmu Dalam Mengharap Kebaikan Dari-Nya


Cara Meramal Masa Depan, Dijamin Berhasil!

Yang sempit itu bukan jalan rejekimu dari allah, tetapi sudut pandangmu dalam mengharap kebaikan dari-Nya, maka jangan pernah mengatakan Allah tidak adil kepadamu hanya karena kamu berfikir rezeki yang kamu dapatkan dimasa depan sedikit dan tak sesuai yang diharapkan. Kamu harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai takaran rezeki yang berbeda-beda, meski usaha yang dilakukan adalah sama.

Jangan Selalu Menyalahkan Keadaan, Karena Orang Yang Berhasil Adalah Mereka Yang Bangkit, Mencari, Dan Menciptakan Keadaan Yang Diinginkan

Cara Meramal Masa Depan, Dijamin Berhasil!

Jangan selalu menyalahkan keadaan, karena orang yang berhasil adaah mereka yang bangkit, mencari, dan menciptakan keadaan yang didinginkan. Bukan ia yang takut sebelum melangkah hanya karena berfikir modal adalah segalanya, dan takut gagal hanya karena memikirkan rasa kecewa terlebih dahulu, dan merasa getir hanya karena gamang sebab tak mempunyai keyakinan kepada Allah, sehingga bertindakpun hanya sebuah ingin dan angan.
SHARE ARTIKEL