Istri Tidak Perlu Lakukan Pekerjaan Rumah, Karena Sebetulnya Itu Kewajiban Suami, Benarkah?

Penulis Unknown | Ditayangkan 06 Apr 2017
Suami bekerja mencari nafkah, sedangkan istri hanya bekerja di rumah mengurus kebersihan rumah, memasak dan mengurus anak. Hmm.. jika begitu pasti lebih enak suami yang hanya bekerja. Lalu, apakah ini benar?

Istri Tidak Perlu Lakukan Pekerjaan Rumah, Karena Sebetulnya Itu Kewajiban Suami, Benarkah?

BACA JUGA: Bukan Hanya Puasa, Tapi Keutamaan Hari Senin & Kamis Jauh Lebih Besar Dari Itu

Dikutip dari ruang muslimah, sebenarnya bukan begitu, posisi seornag istri hanyalah meneriima saja. tidak ada kewajiban untuk isteri berbelanja, memasak, dan menyajikan masakan, begitu juga dengan pekerjaan lain. semua itu sebenarnya adalah kewajiban suami.

Seandainya suami tidak mampu melakukannya sendiri, tetap saja pada dasarnya tidak ada kewajiban bagi isteri untuk melaksanakannya. Bahkan kalau pun suami harus menyewa pembantu atau pelayan untuk mengurus makan dan urusan dapur.

Bahkan memberi nafkah kepada anak juga bukan kewajiban isteri. Suami itulah yang punya kewajiban untuk memberi nafkah kepada anak-anaknya. Termasuk memberinya air susu ibu, bukan kewajiban isteri tetapi kewajiban itu pada dasarnya ada pada suami. Kalau perlu, suami mengeluarkan upah kepada isterinya untuk menyusui anaknya sendiri.

Namun apa yang kita bahas di atas hanyalah kalau kita bicara tentang hak dan kewajiban antara suami isteri secara hitam dan putih. Tanpa melihat sisi-sisi lain seperti pertimbangan moral, etika dan hubungan sosial.

Hubungan suami isteri tidak mungkin selamanya hanya didasarkan pada hubungan hukum hitam putih yang kaku. Tentu ada sisi-sisi lain sepeti aspek rasa cinta, saling memiliki, saling tolong, saling merelakan hak dan saling punya keinginan untuk membahagiakan pasangannya.

Sehingga seorang isteri yang pada dasarnya tidak punya kewajiban atas semua hal itu, dengan rela dan ikhlas melayani suaminya, belanja untuk suami, masak untuk suami, menghidangkan makan di meja makan untuk suami, bahkan menyuapi makan untuk suami kalau perlu. Semua dilakukannnyasemata-mata karena cinta dan sayangnya kepada suami.

Dengan semua hal itu, tentunya isteri akan menerima pahala yang besar dari apa yang dikerjakannya. Karena dengan bantuannya itu, suami akan menjadi senang dan ridha kepadanya.

Maka pasangan itu akan memanen kebaikan dan pahala dari Allah SWT. Suami mendapat pahala karena sudah melaksanakan kewajiabnnya, yaitu memberi hartanya untuk nafkah isterinya. Isteri mendapat pahala karena membantu meringankan beban suami. Meski hukumnya tidak wajib.

Itulah hubungan cinta antara suami dan isteri, yang jauh melebihi sekedar hubungan hak dan kewajiban. Tentu saja ketika seorang isteri mengerjakan hal-hal yang pada dasarnya menjadi kewajiban suami, maka wajar bila suami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang tulus.

Hmm.. meski bukan kewajiban, tapi alangkah baiknya jika itu dijadikan kebiasaan buat seorang istri. Karena seorang wanita jauh lebih teliti dan menjaga kebersihan lebih baik daripada seorang lelaki. Begitu juga masakan seorang wanita.

SHARE ARTIKEL