Bunda Wajib Tahu, ini Penyebab Mimisan pada Anak dan Cara Mengatasinya

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 10 Feb 2020

Bunda Wajib Tahu, ini Penyebab Mimisan pada Anak dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi penyebab mimisan pada anak - Image from id.pinterest.com

Ketahui penyebab mimisan pada anak berikut ini.

Melihat si Kecil tiba-tiba saja mimisan memang membuat kita sebagai orangtua menjadi panik. Pasalnya, keluar darah dari hidung sering dianggap sebagai gejala dari kondisi medis yang serius. 

Gejala-gejala Mimisan yang perlu Diwaspadai

Kondisi ini umumnya tidak berbahaya. Meski demikian, Anda tetap perlu berhati-hati karena mimisan mungkin saja mengindikasikan adanya penyakit-penyakit tertentu. 

Beberapa indikasi dan mimisan yang sebaiknya diwaspadai meliputi:

  • Mimisan yang berlangsung lebih dari 30 menit. Jika mengalaminya, Anda sebaiknya segera ke rumah sakit.
  • Mimisan yang terjadi pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
  • Mimisan dengan volume darah yang banyak.
  • Mimisan yang terjadi setelah operasi di daerah hidung atau sinus.
  • Sering mimisan dalam waktu singkat.
  • Detak jantung yang tidak beraturan.
  • Kesulitan bernapas.
  • Apabila Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti aspirin atau warfarin.
  • Muntah darah karena menelan banyak darah.
  • Demam atau mengalami ruam.
  • Mimisan yang terjadi setelah Anda mengalami cedera.
  • Kulit berubah pucat.
  • Mimisan yang disertai pendarahan dari bagian lain tubuh, misalnya pada urine.

Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera menghubungi dokter atau ke rumah sakit. Sekarang kita akan membahas tentang penyebab mimisan pada anak, cara mengatasi dan cara mencegah mimisan pada anak.

Lalu sebenarnya apa sih penyebab mimisan pada anak itu? Berikut penjelasan selengkapnya. 

Penyebab Mimisan pada Anak

Bunda, anak berusia 3–10 tahun memang lebih rentan mengalami mimisan. Hal ini karena mereka memiliki pembuluh darah yang lebih rapuh serta mudah pecah. 

Kondisi pembuluh darah anak-anak yang masih relatif tipis dan rapuh ini memang menjadikannya mudah pecah terutama saat anak beraktivitas terlalu berlebihan.

Nah, buat Bunda yang ingin mencari tahu apa sih penyebab mimisan pada anak usia 1 tahun keatas itu? Berikut penjelasan tentang faktor yang dapat memicu anak mengalami mimisan.

1. Kebiasaan mengorek hidung

Bisa jadi, penyebab mimisan pada anak saat bangun tidur adalah kebiasaannya mengorek hidung. Kita pasti tau, balita dan anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap benda-benda di sekitar maupun di tubuhnya. 

Hal ini memungkinkan anak untuk mengeksplorasi sesuatu terlalu jauh, seperti memasukkan benda asing ke dalam hidungnya. Selain itu, kebiasaan mengupil atau mengorek hidung terlalu dalam juga bisa menyebabkan mimisan pada anak.

2. Hidung terbentur

Salah satu penyebab mimisan pada anak balita adalah cedera yang mungkin saja terjadi saat ia bermain. Salah satu cedera yang bisa terjadi adalah hidung terbentur. 

Jangankan pada anak-anak dan balita yang memiliki pembuluh darah tipis, orang dewasa pun yang mengalami benturan pada hidung juga berisiko mengalami mimisan.

Hal ini karena ketika hidung terbentur, pembuluh darah di hidung dapat pecah dan akhirnya keluar darah dari lubang hidung. 

Jadi, Anda sebaiknya mengawasi anak ketika ia sedang bermain agar tetap aman dan terhindar dari benturan keras yang memungkinkan terjadinya mimisan.

3. Cuaca ekstrem

Perubahan cuaca yang terlalu ekstrim bisa jadi merupakan penyebab mimisan pada anak usia 1 tahun, terutama jika ia sedang jatuh sakit, sehingga daya tahan tubuhnya menurun

Ketika suhu udara berubah cepat dari panas ke dingin atau sebaliknya, balita dan anak-anak rentan mengalami mimisan.

Hal ini karena perubahan cuaca yang ekstrem bisa menjadi faktor penyebab anak terserang flu, kemudian ia akan bersin-bersin atau menyeka hidungnya. 

Nah, ketika Si Kecil bersin terlalu kencang atau menggosok hidungnya terlalu kuat ini, maka terjadilah mimisan.

4. Stres

Bun, jangan kira anak yang masih kecil tidak bisa mengalami stres lho. Berbagai keadaan seperti tugas di sekolah, orangtua yang tidak harmonis, dan kondisi lainnya, bisa membuat anak mengalami stres. 

Stres menjadi salah satu penyebab mimisan pada anak 2 tahun keatas, karena dapat membuat pembuluh darah di hidung anak menjadi melemah, sehingga akhirnya memicu terjadinya mimisan.

Mimisan akan semakin parah jika anak juga mengidap asma. Pasalnya, asma memicu anak untuk semakin kuat menarik napas ketika pembuluh darah di hidung sedang lemah. 

5. Kelelahan

Sama halnya seperti stres, kelelahan juga bisa jadi penyebab mimisan pada anak saat tidur.Kelelahan tidak hanya membuat stamina tubuh anak menurun, akan tetapi pembuluh darah juga melemah. 

Ketika anak kelelahan, bisa saja secara tiba-tiba ia mengalami mimisan tanpa adanya benturan pada hidung sebelumnya. Hal ini terjadi karena pembuluh darah yang sedang lemah menjadi mudah sekali tegang, lalu akhirnya pecah.

6. Kelainan pada bentuk hidung

Bun, jika si Kecil sering mengalami mimisan, cobalah untuk periksakan bentuk hidungnya. Pasalnya, anak dengan kondisi hidung bengkok (septum deviasi) memang lebih mudah mengalami mimisan.

Nah, dari semua penyebab yang sudah disebutkan tadi, penyebab mimisan pada anak yang paling umum adalah flu dan alergi yang sering kambuh. 

Ingat ya, para orangtua tetap diharapkan untuk waspada ketika anak sering mengalami mimisan. Pasalnya, bukan tidak mungkin mimisan yang sering terjadi pada anak ini disebabkan oleh sesuatu yang serius, misalnya mengalami kelainan pembekuan darah, seperti hemophilia.

Gejala dari mimisan pada anak yang perlu diwaspadai adalah jika disertai dengan nyeri pada wajah, sakit kepala, dan nyeri pada telinga. Jadi, segera periksakan anak ke dokter jika ia menunjukkan gejala tersebut.

Baca Juga:
1. Antenatal Care itu Apa? Begini Penjelasan dan Prosedurnya
2. Jadwal dan Jenis Imunisasi Bayi yang Wajib dan Tambahan
3. Gejala DBD Pada Anak dan Balita, Bunda Wajib Tahu!

Mencegah Mimisan 

Setelah mengetahui penyebab mimisan pada anak dan cara mengatasi mimisan pada anak. 

Maka langkah selanjutnya yang tak kalah penting yaitu bagaimana cara mencegah agar mimisan tak kembali terjadi:

  • Jaga kuku anak agar selalu pendek untuk mencegah cedera pada hidung. 
  • Jaga bagian dalam hidung selalu lembab dengan saline nasal spray. 
  • Melembabkan ruangan atau kamar tidur dengan vaporizer (atau humidifier) jika udara di rumah kering. 
  • Pastikan anak-anak memakai alat pelindung hidung ketika mengikuti olahraga yang berpotensi menyebabkan cedera hidung. 
  • Sebaiknya hindari bermain di luar pada saat udara kering dan panas. 

Bahkan ketika langkah pencegahan sudah dilakukan, mungkin mimisan pada anak Anda masih bisa terjadi sesekali. Walau demikian, cobalah untuk tidak panik, karena mimisan pada anak biasanya tidak berbahaya dan hampir selalu mudah berhenti.

Jika terdapat kondisi seperti dibawah ini, maka harus waspada dan periksakan ke dokter: 

  • Anak sering mimisan lebih dari 1 kali dalam seminggu.
  • Anda curiga mungkin ia telah memasukkan sesuatu ke dalam hidungnya.
  • Kulit mudah memar walaupun hanya terbentur ringan.
  • Selain sering mimisan, juga mengalami perdarahan berat ketika terjadi luka ringan atau perdarahan di tempat lain, seperti perdarahan gusi. 
  • Setelah minum obat tertentu lalu timbul mimisan. 

Segera bawa anak ke UGD apabila: 

  • Mimisan tak kunjung berhenti setelah dua kali upaya penekanan pada hidung selama 10 menit seperti di atas 
  • Disertai dengan pusing atau kelemahan 
  • Mimisan yang terjadi akibat terjatuh atau benturan di kepala

Cara Mengatasi Mimisan

Bagaimana cara mengatasi mimisan pada anak? Kunci utamanya adalah tetap tenang dan jangan panik. 

Bunda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasi mimisan pada anak:

1. Duduk tegak dan arahkan tubuh ke depan

Jangan biarkan anak berbaring atau menengadahkan kepalanya ke belakang. Pastikan posisi anak tetap tegak dan arahkan tubuhnya sedikit ke depan.

Hal tersebut dapat mencegah darah kembali masuk ke hidung atau saluran napas. Apabila anak berbaring, darah malah akan semakin masuk kembali dan dapat menyumbat jalannya napas. 

2. Jangan bersin

Saat darah masih mengalir, jangan biarkan anak mencoba untuk bersin atau mengeluarkan darah dari hidung. Karena hal ini akan membuat mimisan sulit berhenti dan merangsang darah yang mulai mengering untuk kembali mengalir lagi.

3. Pencet cuping hidung selama 10 menit

Untuk mengatasi mimisan pada anak, pencet cuping hidungnya menggunakan jari (ibu jari dan jari telunjuk) selama 10 menit.

Tindakan ini bertujuan untuk memberikan penekanan pada titik pendarahan agar darah berhenti mengalir. Saat Bunda melakukan metode ini, beri tahu anak untuk bernapas melalui mulut terlebih dahulu.

4. Kompres dingin

Letakkan kompres dingin pada hidung anak agar darah lebih cepat berhenti. Tapi ingat ya, jangan langsung menempelkan es batu ke hidung anak. 

Bungkus es batu dengan kain lembut ataupun handuk, baru tempelkan bungkusan ke hidung untuk mengatasi mimisan.

Apabila darah terus mengalir lebih dari 20 menit dan tindakan yang telah disebutkan tadi belum memberikan hasil, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk diberikan penanganan medis lebih lanjut. 

Selain itu, jika anak merasa kesulitan untuk bernapas, kehilangan banyak darah akibat mimisan, ataupun menelan banyak darah hingga muntah, ataupun mimisan terjadi akibat kecelakaan serius, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk diperiksa dan ditangani lebih lanjut.

Demikian penjelasan tentang penyebab mimisan pada anak dan pengobatannya ini. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL